MEMOAR CINTA DI GANESHA [2]

06 Mei 2010



Paris Van Java : Jumat, 23 April 2010


Bandung malam ini cukup sejuk. Hmm…saatnya makan malam… obrolan seru antara Keisya dan Gestchay dilanjutkan di sebuah warung angkringan di pinggir Jalan Taman Sari. Hehe….Ada kisah tentang 3 : 1 (rahasia!!!wkwkwk….^^v)

Menikmati Bandung kala malam….banyak sekali mahasiswa yang berlalu lalang, banyak pula pengamen jalanan yang rata-rata masih di bawah umur. “Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu….”. hm, berjuang untuk tetap bertahan hidup. SEMANGAT YA!!!
Saat kembali ke kostnya Gestchay, Keisya dan sahabatnya itu menikmati sebuah panorama malam yang luar biasa. Kerlipan lampu-lampu kota….keren!!! sampai di kost, mereka menyibukkan diri mereka masing2. Keisya melanjutkan membaca buku sambil nonton TV. Gestchay juga, sambil nonton TV dia mau melanjutkan lagi mengerjakan TA nya…Semangat Gest!!!

Ketika malam semakin larut, kedua insan itu pun terlelap dalam buaian mimpi masing-masing…mimpi yang indah….

Paris Van Java : Sabtu, 24 April
Di sepertiga malam terakhir…….saat yang paling syahdu untuk mengadu
Subuh datang dan sang pagi pun menjelang…..


Jam 6 Keisya dan Gestchay bersiap setelah sebelumnya asyik curhat….^^v. saatnya riyadhoh pagi. Siap dengan kostum olahraga, sepatu kets, hmm…sporty banget!!!! Biar sehat euy!!! MEN SANA IN CORPORE SANO!!! Naik angkot menuju SABUGA ITB (Sasana Budaya Ganesha). Setelah turun, kita berlari menuju lokasi. Olahraga pagi yang menyenangkan. Mereka berdua ikut senam bareng. Hihihi….dengan gerakan yang aneh2. Kedua sahabat itu pun tak lupa mengabadikan moment2 yang jarang bisa melakukan bersama. Keisya pun menyempatkan untuk bisa lari keliling stadion….2 putaran cukup…(dah menggeh2….lupa bawa air minum pula…hehe). 2 jam olahraga pagi….then kita berdua melanjutkan jalan-jalan sehat masuk ke kampus ITB. Beli minum n camilan dulu. Tyuz ‘mengabadikan moment’ deh….KARENA HIDUP ITU BUTUH DOKUMENTASI!!! Hehe….seru euy….

Sarapan pagi jam 09.15 di Kantin Salman ITB. Dengan menu 4 sehat 5 sempurna. Hm, MANTEBZ!!! Nyuuz tenan….^^v. Then kita berdua naik angkot menuju Stasiun Bandung coz nanti siang keisya mau melanjutkan ‘mbolang’ nya ke Ibu Kota. Hehe. Sampai stasiun langsung antri pesen tiket. Cukup dengan uang 35 ribu, akhirnya Keisya bisa membeli tiket KA Parahyangan Bandung-Jakarta jam 13.00 menuju Stasiun Jatinegara. Pasca beli tiket, saatnya beli oleh2 buat mysupertwin. Bolen pisang coklat. Enyakenyak…..then balik lagi ke kost deh. Rehat bentar, packing n bersiap…..

Jam 12.15 pasca sholat Dhuhur Gestchay menemani Keisya ke Stasiun Bandung. Pamitan dulu dengan Mbak Khusna (dulu alumni FKIP KIMIA UNS yang sekarang kuliah S2 di ITB. SEMANGAT MBAK!!!). perjalanan yang sangat menyenangkan menuju stasiun. Ada kenangan lucu tentang Toko Pancung vs Toko Pancing. Hihihi…ajaajaada!!!! Gestchay mengantar Keisya sampai keretanya datang. Tepat pukul 13.00 ular besi yang kan mengantarkan Keisya mewujudkan impian2nya di ibukota akhirnya datang. Pelukan erat untukmu sahabat. Akhirnya Keisya melambaikan salam perpisahan untuk Gestchay. Bukan “SELAMAT TINGGAL” yang Keisya ucapkan, namun “SAMPAI JUMPA”, karena semoga Allah Swt berkenan mempertemukan kita lagi. Hm…sebuah KISAH PERSAHABATAN yang sangat indah!!! “Terima kasih Gestchay untuk semuanya, untuk indahnya persahabatan kita…”,batin Keisya

Untukmu Teman

Di sini kita pernah bertemu
Mencari warna seindah pelangi
Ketika kau menghulurkan tanganmu
Membawaku ke daerah yang baru

Kini dengarkanlah
Dendangan lagu tanda ikatanku
Kepadamu teman
Agar ikatan ukhuwah kan
Bersimpul padu

Kenangan bersamamu
Takkan ku lupa
Walau badai datang melanda
Walau bercerai jasad dan nyawa

Mengapa kita ditemukan
Dan akhirnya kita dipisahkan
Mungkinkah menguji kesetiaan
Kejujuran dan kemanisan iman
Tuhan berikan daku kekuatan

Mungkinkah kita terlupa
Tuhan ada janjinya
Bertemu berpisah kita
Ada rahmat dan kasihnya
Andai ini ujian
Terangilah kamar kesabaran
Pergilah derita hadirlah cahaya

Dan sang ular besi pun melaju…..[MEMOAR CINTA MENUJU IBUKOTA]
[Based on true story, Petualangan Inspiratif Keisya Avicenna 22-26 April 2010]

MEMOAR CINTA DI GANESHA [1]



Spirit of Java : Kamis, 22 April 2010

Pagi yang cerah membuka hari di kota solo berseri…kembali membakar semangat untuk mengisi hari ini dengan amalan2 berarti..

Sepasang mata menatap Road Mapping yang tertulis di sebuah Zona Inspirasi di salah satu kost para pencari ilmu di Universitas Nomor Satu, UNS…., rumah kedua di kota tempat ia menuntut ilmu dan merangkai kisah-kisah luar biasa dalam hidupnya…22 APRIL 2010 : SAATNYA MEWUJUDKAN IMPIAN…ROAD TO BANDUNG-JAKARTA untuk merealisasikan tema APRIL 2010 : APRIL_ITB : [A]ktualisasikan [P]rofesionalitas di[RI] tuk [L]ejitkan potensi dalam dunia [I]nspirasi [T]anpa [B]atas.

Setelah packing dan checking akhir barang2 yang harus dibawa Keisya segera meninggalkan Zona Inspirasi Supertwin, diantar sahabatnya menuju Stasiun Balapan. Waktu menunjukkan pukul 08.30 WIB. Dan sang ular besi yang bernama “LODAYA” itu pun mulai bergerak perlahan meninggalkan kota Spirit of Java. Perjalanan yang sangat inspiratif. Di dalam kereta Keisya bisa menikmati pemandangan yang sungguh sangat luar biasa. Jadi inget lirik lagunya Mas Fadli n the gank :
“Kulayangkan pandangku melalui kaca jendela
Dari tempatku bersandar seiring lantun kereta
Membawa diriku melintasi tempat-tempat yang indah
Membuat isi hidupku penuh riuh dan berwarna…”


Singkat cerita, Alhamdulillah sampai di Stasiun Bandung jam 17.15 WIB. Senja menyambut dengan menghidangkan pesona jingga di penghujung cakrawala. Senja yang kan menjadi saksi bertemunya kembali dua insan yang sejak 6 tahun lalu berikrar bersama untuk menjalin sebuah hubungan yang sepakat mereka namakan PERSAHABATAN!!! Menikmati langit senja di atas stasiun yang dihiasi datang dan perginya ular-ular besi itu. Hm…so romantic!!!

Jam 17.30, penantian Keisya pun terbayar sudah dengan kehadiran sosok seorang sahabat terbaiknya, sahabat yang selalu bisa menguatkannya, sahabat yang selalu ada kala suka dan duka…saat mereka dulu masih sama-sama berjuang di Masa Putih-Abuabu..Masa SMA yang penuh warna, dinamika, dan romantika. Deeeuuu….
Hm…”Say dan Chay”, panggilan sayang untuk 2 sahabat itu…
Gestin, sahabatnya Keisya itu menuntut ilmu di salah satu universitas ternama di negeri ini. Universitas yang menjadi salah satu impian Keisya di masa silam. Dulu Keisya sangat ingin bisa masuk universitas ini dan mengambil jurusan Astronomi, ilmu perbintangan. Karena Keisya memang suka melihat bintang. Bintang…oh….Bintang…^^v. Institut Teknologi Bandung. ITB, dengan symbol Ganesha yang kokoh dan menyimpan berjuta makna dari symbol itu.

Dengan menggunakan angkot kecil jurusan Cisitu kedua insan itu melanjutkan perjalanan menuju kostnya Gestchay. Kalo angkot di Bandung kodenya warna. Unik. Hmm…sepanjang perjalanan, mereka saling melepas rindu. Bercerita, sambil menikmati panorama Bandung menjelang malam. Indah. Tak terasa sampai juga di Jalan Taman Sari. Beli nasi goreng dulu. Kemudian mereka berdua menuju kostnya Gestchay. Moment2 persahabatan yang sungguh menyenangkan…Hari pertama Keisya di Kota Bandung. Alhamdulillah, sudah 3x ini ke Bandung…tapi momentum ke-3 ini nanti akan menjadi momentum yang PALING DAHSYAT!!!

Paris Van Java : Jumat, 23 April 2010…MEMOAR CINTA DI GANESHA_hari kedua

Jumat, harus lebih dahsyat full semangat!!! Jam 09.00 Keisya dan Gestchay meninggalkan kost kemudian breakfast dulu. Then naik angkot turun di belakang kampus ITB. Akhirnya, impian Keisya untuk menginjakkan kaki di kampus impiannya itu bisa menjadi kenyataan!!! Subhanallah…jadi makin semangat untuk terus berani bermimpi tapi yang terpenting berani untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu!!! Hmm, Keisya jadi sedikit bernostalgia…dari berbagai sudut dan tempat2 yang menghiasi pandangannya kayaknya gak asing gitu. Oya, jadi inget filmnya JOMBLO. Hehe. Setting tempatnya kan di ITB.

Gestchay tercatat sebagai mahasiswi tingkat akhir Teknik Geofisika Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan. Karena Gestchay mau kuliah, akhirnya Keisya hotspotan aja di Gazebo. Hihi…nyusup di tengah2 anak2 ITB. Mengedarkan pandangan berkeliling. Woow, pada asyik belajar, diskusi, ngerjain tugas, sedikit nguping yang terdengar adalah rumus, teorema, praktikum, dsb….hmm…hehe…salut deh!!! 1,5 jam berlalu. Keisya pun mendapatkan apa yang harus dia cari di internet pluz nulis, segera mengikat inspirasi2 dahsyat yang dia dapat. Bertemu lagi dengan Gestchay, kali ini dengan sosok yang luar biasa, Mas Dave. Hehe..salah satu mahasiswa Teknik Geofisika juga angkatan 2005. Beliau dah lulus dan sekarang lanjut S2. Beberapa waktu yang lalu beliau baru saja meraih penghargaan di Jerman. Disebutkan dalam : http://www.itb.ac.id/news/2740.xhtml David Prambudi Sahara, alumnus Teknik Geofisika ITB, sukses meraih dua penghargaan pada ajang "1st European Geothermal PhD Day 2010" yang dilangsungkan di Geoforschunghszentrum (GFZ) Potsdam. David meraih penghargaan untuk "Best Poster" dan juga "Best Presentation" pada acara yang diselenggarakan tanggal 10-11 Februari 2010 lalu ini. Wow, tapi oleh2nya mana mas???

Kemudian kita berjalan keliling kampus. Sempet ke STIH ITB. Sekolah Tinggi Ilmu Hayati. Semoga Keisya berkesempatan bisa S2 di sana. SEMOGA!!! Mas Dave pamitan coz mau Jumatan. Keisya dan Gestchay melanjutkan petualangannya keliling ITB. Sampai akhirnya menginjakkan kaki di kantin. Namanya Kantin Bengkok. Hihi…lutuna…tapi penuh euy. Yadah, mereka berdua akhirnya ke jurusannya Gestchay dulu, tepatnya di Lab. Graviti. Gestchay konsultasi dengan dosen pembimbingnya dan diskusi tugas akhirnya juga dengan teman2nya. Sedangkan Keisya asyik melanjutkan membaca buku SUKSES DENGAN SOFTSKILL buku cetakan ITB juga. Bagus isinya!!! Keisya juga dikenalkan Gestchay dengan beberapa orang temannya, ada Iktri, Rizka, Iyas, Bastian, dll. Alhamdulillah, dapat teman baru. Setelah Gestchay selesai dengan urusan TA nya, kita pun sholat Dhuhur dulu kemudian turun n menyelamatkan diri ke Kantin Bengkok. Menu yang menggugah selera…saatnya makan….nyammy…

Jam 13.30 Gestchay ada kuliah lagi. Akhirnya Keisya berpetualang sendiri keliling ITB. Ke STIH lagi. Kemudian ke acara “HARI BUMI” yang diadakan oleh2 anak2 Teknik Lingkungan dan Mahasiswa Pecinta ALam. Sempet juga beli dompet unik dari anyaman bungkus kopi. Jad masih beraroma kopi. Sempet diskusi juga dengan ibu2 yang mempunyai home industry ‘pengelolaan sampah plastic menjadi kerajinan tangan’. Dalam kesempatan itu, Keisya yang notabene ‘BIOLOG’ benar2 sangat menikmati aksi penyusupan itu. Lihat pameran foto bertemakan lingkungan, mendengarkan penjelasan bapak2 mengenai bank sampah, banyak hal unik dan bermanfaat yang bisa ia dapat. Sampai akhinya dia baru menyadari ada sosok Dik Doank di dekatnya. Hmmm…ternyata beliau mau mengisi talkshow pada event yang bertemakan : KITA SAYANG BUMI, BUMI SAYANG KITA itu!!! Wah, jangan sampai kelewat nich. Akhirnya Keisya ikutan nimbrung duduk di kursi penonton. Aksi penyusupan yang sangat bermanfaat nih!!! Dik Doank dah kayak ustadz aja…ngisi talkshow sekaligus ceramah. Salut pokoknya!!!
Kata bijak dari Dik Doank yang bisa Keisya rangkum :
“Jangan pernah menebang sebelum menanam.”
“Bumi tempat kita bersujud juga tempat kita berpijak.”
“Aku adalah air. Air adalah cinta. Lambang cintaku pada kehidupan kuberikan dengan tetesan. Karena aku adalah air.”


Sehabis menikmati talkshow inspiratif bersama Dik Doank, Gestchay akhirnya datang menghampiri Keisya dan mereka pun beranjak dari acara talkshow setelah sempat membeli 2 cup es susu Milo. Hmm..segerrrr….

Lokasi inspiratif yang mereka tuju selanjutnya adalah : Masjid Salman ITB. Alhamdulillah, impian Keisya untuk bisa sholat di Masjid Salman bisa menjadi kenyataan… Ya Rabbi, betapa banyak nikmat dan anugerah yang telah Engkau berikan….
Menjelang sore, sosok dua sahabat itu meninggalkan Masjid Salman ITB kemudian berjalan kaki berdua untuk pulang. Tapi sebelum kembali ke kost, Keisya dan Gestchay menyempatkan diri untuk mampir di Toko Buku TogaMas.. dan Keisya pun beraksi untuk menambah koleksi perpustakaan pribadinya…^^v
Hmmmm……

HARI YANG SUNGGUH DAHSYAT, LUAR BIASA!!!

To be continued….di “MEMOAR CINTA DI GANESHA [2]”….masih dalam proses pengerjaan…hehe…

“Pada akhirnya segala cinta, cita, harapan maupun impian akan tertuju pada satu titik. Membentuk sebuah oase dimana segala harapan terkumpul. Berharap sang pemilik akan selalu menuntun, memberi petunjuk jalan pada satu irama kehidupan yang sebenarnya, pada satu cinta yang sesungguhnya, pada satu irama kehidupan yang hakiki.”
[Petualangan Inspirasi Tanpa Batas Keisya Avicenna : 22-24 April 2010]

“KARENA IA TERCIPTA DARI RUSUK KIRI YANG BENGKOK…"




Bukan dari tulang ubun ia dicipta
sebab berbahaya membiarkannya dalam sanjung dan puja
Tak juga dari tulang kaki
karena nista menjadikannya diinjak dan diperbudak
Tetapi dari rusuk kiri
Dekat dengan hati untuk dicintai
Dekat dengan tangan untuk dilindungi…

********
Hidup butuh perjuangan. Siapa saja yang duduk menopang dagu akan kalah dan tergilas waktu. Kita tidak hidup di negeri dongeng. Negeri antah berantah nun jauh di seberang, yang tak ada penat dan peluh di sana. Hanya kesenangan dan kelapangan yang terhampar. Kalaupun ada kehidupan seperti ini tidak menjanjikan apapun, selain keterlenaan dan kehampaan.

Sebagai seorang muslimah yang telah mengikrarkan perjanjian dengan Allah dan Rasul-Nya, sudah sepatutnya selalu melakukan evaluasi. Betulkah kita telah menepati janji itu. Ataukah sekedar janji yang tersendat di kerongkongan dan tak pernah keluar dalam bentuk amal. Iman yang tulus akan menghasilkan amal yang indah dan berkesinambungan. Adalah perkataan hampa bagi mereka yang mengatakan cukuplah iman tanpa amal. Bukankah Iman dan Amal diciptakan sebagai sebuah hatmiyyah (keniscayaan) dalam beribadah kepada Allah. Jika tidak demikian, maka kita termasuk dalam ilustrasi Rasulullah Saw. sebagai pohon yang tak berbuah.Tinggi dan rindang tapi tak memberi manfaat.

Coba kita renungkan kembali surat Al Ashr, “Demi masa sesungguhnya manusia itu berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati agar tetap sabar. (Q.S: Al Ashr, 1-3).

Betapa indahnya, seorang muslimah yang telah berkomitmen terhadap Tuhannya kemudian mengimplementasikannya dengan amalan yang nyata. Setiap langkah yang diayun selalu dalam koridor aturan Nya. Setiap keputusan yang diambil, pun dalam bingkai memohon petunjuk Nya. Pesan yang tersurat dalam surat Al Ashr tidak hanya beramal sholih, namun ada nasihat lain yang agung, dimana Allah memerintahkan kepada kita untuk saling menasihati agar tetap sabar dalam kebenaran. Inilah salah satu aspek penting itu. Di dalamnya ada keterkaitan yang erat antara iman dan kepekaan sosial. Keimanan yang benar tidak hanya menghantarkan cahaya bagi dirinya, tapi juga buat orang lain. Ini yang sering disebut oleh para ulama sebagai al fayadh al rabbani (limpahan keimanan). Yang sejatinya bisa memancar dari dalam diri seorang muslim dan muslimah, kemudian tumpah ruah menyinari orang-orang di sekelilingnya.

Jangan pernah lupa, bahwa para Ummahâtul Mukminin dan Shahabiyat pun ikut serta dalam membangun masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik. Sebut saja Aisyah bintu Abi Bakar, Ummu Salamah, dan Ummu Waraqah. Mereka dikenal sebagai muslimah yang memiliki pengetahuan yang luas, sehingga tidak segan-segan untuk mengajarkan kepada yang lainnya dan menjadi tempat bertanya bagi para muslimah.

Asyifa binti Abdillah muslimah cerdas yang peduli terhadap masyarakat. Sebelum memeluk Islam memiliki keahlian dalam bidang membaca dan menulis. Ketika memeluk Islam, kegiatan baca tulis ini berlanjut dengan mengajarkan pada muslimah lainnya. Hafshah binti Umar bin Khattab adalah salah satu dari murid beliau. Bahkan dalam masa kepemimpinan Umar, Asyifa ditunjuk sebagai staf tenaga ahli yang khusus mengelola urusan perdagangan dalam kota. Amanah ini dilakukannya dengan baik.

Nah!, Bagaimana dengan kita selaku penerus mereka? Untuk itulah kita seyogyanya mesti terus berupaya meningkatkan sisi-sisi positif dalam diri kita sehingga bisa menumbuhkan Quwwatul khoir (potensi kebaikan) menjadi karakter, dan dalam waktu yang sama kita akan bisa melumpuhkan quwwatu syar (potensi keburukan) dalam diri kita.

Muslimah Berprestasi Ikut Membangun Peradaban

Berprestasi tidaklah selalu identik dengan mereka yang menjuarai berbagai perlombaan. Bukan juga untuk mereka yang selalu sukses mendulang prestasi akademisnya. Muslimah berprestasi adalah manusia pembelajar yang selalu mencari ilmu dan mencoba untuk mengaplikasikannnya. Seorang muslimah yang cerdas akan mencoba untuk mengerahkan potensi yang dimiliknya sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar. Sangat disayangkan saat ilmu yang telah didapat tapi tidak diamalkan. Kreatifitas yang dimiliki tidak dikembangkan. Sungguh berbahagia menjadi muslimah yang mampu menciptakan amal-amal yang dibutuhkan oleh lingkungan.

Untuk menjadi bagian dari barisan Agent Of Changes dan anasir pembangun peradaban, paling tidak seorang muslimah berusaha memiliki beberapa hal berikut:

1. Selalu berpikir positif
Tentu! Siapa lagi yang mencintai diri kita lebih diri kita sendiri. Maka percayalah dengan potensi yang dimiliki. Sehingga tanpa keraguan akan mencoba untuk mengembangkan apa yang kita miliki dan mencoba untuk menyalurkannya kepada orang lain. Bukankah lebih indah saat kebaikan itu kita nikmati bersama-sama. Jangan ada perasan rendah diri atau merasa kurang percaya diri dengan kemampuan kita untuk berinteraksi sosial. Yakinlah, bahwa apa yang kita lakukan termasuk dalam kebaikan. Tentu jika dijalankan dalam koridor yang telah ditentukan.

2. Berkepribadian Tegar

Menjadi muslimah yang tegar? Mengapa tidak. Tegar bukan saja dimiliki oleh mereka yang bernama kaum Adam. Toh wanita tidak akan menjadi maskulin ketika memiliki sikap ini. Tegar dalam perjuangan dan menebar kebaikan merupakan hal yang terpuji. Masih ingat kisah Asiah saat mempertahankan keimanan ditengah hegemoni kesyirikan yang begitu kental. Ketegaran Sumayyah dalam menjalani keimanannnya, dan kesabaran Maryam ketika orang-orang mulai menuduhnya dengan kata-kata yang keji disaat megandung Nabi Isa. Ah! Ketegaran yang luar biasa!.

Saat kita mencoba untuk terjun dalam lingkungan sosial dan mendapati banyak rintangan, maka janganlah berhenti. Sesekali evaluasi dan berusaha melangkah lebih baik lagi. Dengan adanya kesulitan justru akan menambah kematangan sikap dalam menjalani hidup ini. Teruslah berkarya. Kelak Allah akan melihatnya.

Dan katakanlah: bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaan kamu itu dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. A-Taubah : 105)

3. Memulai dari diri sendiri.

Masih ingat dengan istilah mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang terkecil dan mulai dari sekarang. Cobalah untuk mengaplikasikannya. Maka kebaikan itu akan mudah diterima oleh orang lain. Bagaimana mungkin kita menyeru pada orang lain untuk bersedekah, sementara kita begitu kikir. Maka janganlah kita termasuk dalam golongan Kabura Maqtan. Menyuruh orang pada kebaikan tapi diri kita berada dalam jurang kenistaan.

4. Memelihara keikhlasan
.
Saat kita terjun dalam lingkungan sosial dan disibukkan oleh berbagai aktifitas kebaikan, usahakan komitmen dan keikhlasan agar tetap terjaga. Buang keinginan untuk disanjung atau dipuji. Semua itu hanyalah pandangan manusia yang tidak berarti dibandingan pandangan Tuhan. Karena keikhlasan mampu menjaga kestabilitasan amal seseorang. Sehingga, saat kesulitan itu datang maka kita mampu mengatasinya. Yakinkan dalam hati, bahwa apa yang kita lakukan adalah bentuk satu kebaikan. Bukan hanya untuk diri kita sendiri, tapi juga untuk yang lainnya.

Masihkah ingin berdiam diri? Bergeraklah menjadi motor reformasi kebaikan bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Sungguh tidak merugi menjadi muslimah yang berdaya dan memberdayakan. Dapat memberikan konstribusi dan manfaat bagi orang lain sungguh menyenangkan. Percayalah!

Serakan Inspirasi Keisya Avicenna 2010 dari :”Agent Of Changes dan Bangunan Peradaban”, oleh: N. Sausan Muhammad Sholeh, Lc.
********


Saudariku Muslimah,
Allah telah memuliakanmu, mensucikanmu dan mengangkat kedudukanmu. Tidak ada ajaran manapun yang lebih tinggi mengangkat derajat wanita selain ajaran Islam. Bahkan Allah banyak menurunkan hukum-hukum yang khusus berkenaan dengan masalah wanita di dalam kitab-Nya yang mulia.
Semoga Allah memberimu taufiq kepada apa-apa yang dicintai dan diridhai oleh-Nya, dan semoga Allah memberikan manfaat kepadamu dari apa-apa yang engkau dengar dan engkau baca, dan semoga Allah menjadikannya sebagai pendukung bagimu bukan sebagai bumerang atasmu.


Semoga Allah memberikan shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya, seluruhnya….. Amin.

[Zona Inspirasi SUPERTWIN, 20 April 2010..22:47 WIB…H-2 sebelum Petualangan Inspirasi Tanpa Batas itu dimulai…BERSIAPLAH!!! Sekarang ini muslimah diharapkan mempunyai keteladanan dalam hal membangun husnul ‘alaqoh al ijtimaiyyah atau life social relationship. Bukan lagi waktunya duduk termangu berkhayal tanpa aktifitas yang bermanfaat. Sehingga menjadikan muslimah yang tidak produktif. Hm..SELAMAT HARI KARTINI!!! SELAMAT HARI MUSLIMAH!!!! BANGKIT dan BERSEMANGATLAH^^v. BE PRODUCTIVE!!!]

“KAPAN??” PERTANYAAN SENSITIF NAMUN MOTIVATIF ‘n INSPIRATIF ^^v

Pada zaman Nungma masih mahasiswa dulu (emang sekarang dah gak mahasiswa lagi Nung??? masih kok, tiap pagi kan masih ‘nyantri’. Hehehe…^^v), hmm, ketika Nung sudah duduk di tingkat akhir ada saja orang yang bertanya sambil lalu :

“Kapan sidang?” (maksudnya tentu kapan sidang SKRIPSI alias SIDANG SASTRA INTELEKTUAL???)

Ketika sudah sidang, dan saat-saat berkumpul ma keluarga besar atau temen2, pertanyaan lain muncul….

“Kapan wisuda?”

Mungkin setelah wisuda nanti, maka pertanyaan selanjutnya pun muncul:
“Kapan kerja?” (tapi semoga sebelum wisuda pun sudah dapat kerja. Amin…KAMU BISA NUNG!!!)

Nah, mungkin pertanyaan selanjutnya yang akan muncul….
“Kapan married?” Hyaaa…pertanyaan yang ‘paling sensitif’…..(ada yang bisa bantu jawab???). kemarin pun pas saya silaturahim ke rumah simbah, beliau pun berstatement :”Kan wis lulus nduk, trus kerjo…. trus nikah…..”. Dalam hati cuma bisa mengamini n senyam-senyum sendiri. “Nyuwun pangestunipun mawon nggih mbah…”^^v
Okelah, setelah berhasil menikah, (mungkin) pertanyaan berikutnya datang bertubi-tubi:
“Kapan punya anak?”

Oalahhhhhh, pertanyaan apa lagi yang bakal muncul setelah punya anak?
Dalam hidup kita ini, kita akan sering menghadapi pertanyaan kapan, kapan, dan kapan itu? Kapan sidang? Kapan wisuda? Kapan kerja? Kapan nikah? Kapan punya anak? dan mungkin masih banyak lagi pertanyaan kapan berikutnya: kapan? kapan? (seperti bunyi iklan saja). Jawaban asal bunyi terhadap semua pertanyaan kapan itu sebenarnya mudah saja:
“Kapan-kapan!” (kayak jawaban korti saya, nek pas saya tanya kapan sidang???dasar kortidung atau gak ni kalimat kayak lagunya Om Koes Plus….^^v)
Ada jawanan lain yang mungkin lebih diplomatis:
“ASAP (as soon as possible)” hyaaa….^^v

Umumnya kita mahfum bahwa kebanyakan pertanyaan soal kapan dan kapan itu adalah pertanyaan iseng belaka, sekedar basa-basi atau sekedar ramah tamah saja dari orang-orang yang bertemu dengan kita. Seakan-akan tidak ada pertanyaan lain yang lebih penting selain soal kapan itu. Di Barat sana, bertanya soal kapan di atas apalagi yang menyangkut urusan pribadi (kapan nikah, kapan punya anak, dll) dianggap tidak sopan. Itu hak privasi, orang lain tidak etis bertanya tentang kapan dan kapan.

Namun kalau kita menyelami lebih jauh dan berpikir positif, seharusnya kita bersyukur dengan pertanyaan soal kapan dan kapan itu. (Pertanyaan) itu pertanda bahwa orang-orang di sekitar kita masih memperhatikan diri kita. Kita masih dianggap ada dan masih dianggap merupakan bagian dari kehidupan mereka. Ini adalah wujud tanda perhatian dan kasih sayang dari sesama manusia. Bersyukurlah masih banyak orang yang memperhatikan kita. Bersyukur kita masih hidup dalam budaya Timur yang ramah, beda dengan masyarakat Barat sana yang individualis. Jadi, menghadapi pertanyaan kapan dan kapan itu, kita tidak perlu merasa jengah atau terganggu. Nikmati saja semua pertanyaan itu dan jawab kembali dengan ramah.

Alhamdulillah, sampai saat ini saya sudah bisa menjawab 2 pertanyaan kapan di atas (kapan sidang dan kapan wisuda)…sekarang ini pertanyaan soal kapan kembali muncul….
Dan tunggu saja jawaban nya….^^v

Pertanyaan kapan yang harus segera saya jawab :
1. Kapan berkas-berkas wisuda kamu selesaikan???
2. Kapan proker RESEARCH SIM kamu GOAL kan???
3. Kapan ke ITB??? (Insya Allah, semoga terealisasi bulan April ini….)
4. Kapan ke Red Zone-nya Mbak Thicko n berpetualang di Jakarta???
5. Kapan ke Jepang??? Hehe..(Insya Allah, semoga bisa S3 disana…syaratnya sudah harus ada yang nemenin..hyaa….GJ begete…)
6. Kapan Buku SUPERTWIN di-launching???
7. Kapan buat proposal??? (proposal apa dulu nie…^^v)
8. Kapan ‘mempercantik Istana KYDEN’???
9. Kapan dapat ‘kerjaan tetap’??
10. Kapan membuat kisah ‘membingkai surga dalam untaian kisah penuh makna’??? (Insya Allah, sudah ada planning kok…iya kan mbak Thicko??? Hehe…)

Untuk para pembaca, mohon doanya yak…doain Nungma bisa menjawab satu per satu pertanyaan2 motivatif itu…merealisasikannya dengan ikhtiar dan doa penuh kesungguhan, diakhiri tawakal tentunya….dan semoga doa dari saudara/i sekalian kan menjadi kekuatan tersendiri….OK???

Sebaik-baik rencana kita, jauh lebih baik rencana Allah Swt untuk kita….
TERUSLAH BERSEMANGAT!!!!
SEMANGAT APRIL !!!!
APRIL_ITB : [A]ktualisasikan [P]rofesionalitas di[RI] tuk [L]ejitkan potensi dalam dunia [I]nspirasi [T]anpa [B]atas


[Zona Inspirasi Supertwin, 4 April 2010…22:22 WIB…menjelang bobo’ malah dapat inspirasi buat nulis ini….thx ya Kaizenemon, dah nemenin mbak Nung di Zona Inspirasi Supertwin…”bintang-bintang bawalah aku terbang tinggi…”, di Zona juga ada bintang-bintang euy…hm, besok dah SENIN, saatnya menyusun agenda besok tyuz bermimpi yuk…request mimpi : berpetualang ke Bandung atau menikmati guguran bunga sakura di Jepang!!! ^^v….Have A Nice Dream… I Hope Tomorrow will be BETTER!!!]