Galaksi Kinanthi menjadi salah satu novel yang wajib saya baca ketika saya ‘mbolang’ di Jakarta. Kebetulan Mbak Thicko ‘mysupertwin yang sangat rajin membaca, rajin koleksi buku, koleksi benda-benda Doraemon sampai koleksi kaos kaki 10.000 tiga…xixixi…,yang rajin menabung, pintar menulis, cerdas, SMART n VISIONER lah!! Aku bangga padamu mysup, aku bersyukur lahir bareng kamu…!!! hehe, ia dapat pinjaman rekan penulisnya (anak FLP Jakarta). Kesempatan ikutan baca juga nih!!!
Sekali lihat langsung terpikat, apalagi pas baca endorsment yang bertebaran di novel itu, dari mulai nama Helvy Tiana Rosa (mimpi 133 : belum terwujud), Dewi Lestari, Bambang Trim (mimpi 141 : Alhamdulillah sudah terwujud…suatu kebahagiaan luar biasa bisa bertemu bapak!!!), Ahmad Tohari, Imam Tantowi, Gola Gong (mimpi 133 : belum terwujud), hingga Inu Kencana (sudah pernah ketemu di FKIP UNS). Endorsment yang menguatkan tidak biasanya novel ini. Sip…tapi sebelum membaca novel ini, saya pun mengkhatamkan 2 novel Tere Liye dulu : “DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN” dan “BIDADARI-BIDADARI SURGA”. Wow, luar biasa!!! Novel yang menguras air mata…T_T (coz dah penasaran duluan ma 2 novel ini)
Novel Galaksi Kinanthi menjadi sahabat perjalanan saya saat membelah belantara Jakarta pada tanggal 31 Oktober 2010 (tak bawa ke Senayan –sempet tak baca di depan pintu sector 12 pas nunggu seseorang, cuek aja padahal orang-orang di sekitar saya pada sibuk OR fisik saya sibuk olahraga otak..xixixi-, siangnya ikut tak bawa ke Monas, Masjid Istiqlal, naik busway, naik kereta ke Depok, yang akhirnya nginep di rumah Mbak Fadhil –gak belajar soal CPNS malah baca novel.hehe-, keesokan paginya pas tanggal 1 November 2010 tu novel menemani saya mengerjakan tes CPNS BADAN POM RI di Balairung UI Depok (akhirnya saya ke UI, mewujudkan impian no.60!!! WOW…) dan endingnya menemani saya di angkot dari UI-Pasar Minggu-Otista…untung gak pake nyasar, saya sangat menikmati pas mbaca di angkot…cuek2 aja coz di luar si Komo lagi pada pulang sekolah so macet euy…^^v).
***
Setelah menikmati covernya yang sungguh artistic dan sedap dipandang mata, apalagi bagi seorang GREENHOLIC seperti saya, hehe..dominan warna ijo sih… kemudian saya menuju daftar isi..wow, sangat keren, kata-kata yang tidak biasa. Berbau ‘ASTRONOMI’…langsung mengingatkan saya dengan ITB dan Boscha…(kapan bisa ke Boscha???). SAYA SUKA!!! SANGAT SUKA!!!
Virgo (Sang Perawan), Cancer (Kepiting), Leo (Singa), Lyra (Dawai), Crux (Layang-layang), Sagitta (Panah), Vulpecula (Musang), Pavo (Merak), Orion (Pemburu), Pegasus (Kuda Terbang), Cepheus (Raja), Cassiopeia (Ratu), Bootes (Penggembala), Vela (Layar), Ara (Altar), Perseus (Pahlawan), dan Paus saja mampir ke Gunung Kidul.Sangat menarik.
Membuka Bab Pertama yang berjudul Virgo (Sang Perawan), saya langsung disuguhi tulisan ini…
Begini cara kerja sesuatu yang engkau sebut cinta.. Engkau bertemu seseorang lalu perlahan-lahan merasa nyaman berada di sekitarnya. Jika dia dekat, engkau akan merasa utuh dan terbelah ketika dia menjauh. Keindahan adalah ketika engkau merasa ia memperhatikanmu tanpa engkau tahu. Sewaktu kemenyerahan itu meringkusmu, mendengar namanya disebut pun menggigilkan akalmu. Engkau mulai tersenyum dan menangis tanpa mau disebut gila. Berhati-hatilah...
Kelak, hidup adalah ketika engkau menjalani hari-hari dengan optimisme. Melakukan hal-hal hebat, menikmati kebersamaan dengan orang-orang baru. Tergelak dan gembira, membuat semua berpikir hidupmu telah sempurna.
Sementara, pada jeda yang engkau buat bisu, sewaktu langit meriah oleh benda-benda yang berpijar, ketika sebuah lagu menyeretmu ke masa lalu, wajahnya memenuhi setiap sudutmu. Bahkan, langit membentuk auranya. Udara bergerak mendesaukan suaranya. Bulan melengkungkan senyumnya. Bersiaplah... Engkau akan mulai merengek kepada Tuhan. Meminta sesuatu yang mungkin telah haram bagimu.
Hmm, fantastis!!!
***
Novel ini berkisah tentang seorang perempuan bernama Kinanthi yang memiliki tekanan hidup yang hebat dalam hidupnya. Bagaimana tidak, ia terlahir dari seorang ibu yang terkenal dengan baulawean (mitos jawa: perempuan yang setiap menikah, suaminya meninggal), masnya preman pasar dan kakak perempuanya seorang WTS. Dan sebagai pelengkap tekanan, bapaknya adalah seorang tukang judi.
Kondisi ini membuat kehidupan Kinanthi menjadi tidak bersahabat dengannya, karena keluarganya di jauhi oleh lingkungan sekitar. Uniknya ada satu orang yang dengan setia menjadi sahabat sekaligus teman pelipur lara. Ia adalah Ajuj, seorang anak rois (petinggi agama di kampung).
Dari sinilah konflik demi konflik terjadi ketika Kinanthi masih kecil, hingga puncak konflik yang sangat tidak lazim terjadi. Bapak dan ibu Kinanthi menjual Kinanthi dengan lima puluh kilo gram beras dengan seorang pasangan yang tinggal di Bandung. Dengan iming-iming di sekolahkan bapak dan ibunya rela melepas Kinanthi ke tangan pasangan tersebut.
Konflik tidak berhenti sampai disini, pada awalnya pasangan tersebut baik kepada Kinanthi, hingga suatu ketika ada peristiwa teman satu sekolahnya yang bernama Gesit ingin memperkosanya. Kejadian itu membuat keluarga yang mengadopsi Kinanthi salah sangka, mereka menganggap Kinanthi adalah seorang yang tidak tahu diri dan tidak bisa menjaga martabat keluarga. Alhasil penyiksaan secara psikologispun dimulai, dan Kinanthi diperlakukan seperti budak di rumah keluarga tersebut.
Belum selesai penderitaan Kinanthi, ia harus menghadapi kenyataan bahwa dirinya dijual kembali kepada penampung TKI untuk di kirim ke Arab. Dan selanjutnya penderitaan demi penderitaan sebagai TKI dimulai. Penyiksaan fisik dan psikologis seolah menjadi makanan sehari-hari TKI tersebut. Dan ia pun berpindah-pindah dari tangan majikan satu ke majikan lain, setelah ia dibawa kabur dari Arab ke Kuwait.
Pada suatu saat ada keluarga dari Kuwait yang ingin menjadikan Kinanthi sekolah di Amerika, dan ini kesempatan yang tidak disia-siakan oleh Kinanthi. Ia pun pergi ke negeri paman Sam dengan harapan baru. Namun sampai disana apa yang terjadi? Ternyata keluarga yang mengajaknya ke Amerika masih memiliki hubungan keluarga dengan salah satu majikannya di Kuwait yang ia lawan ketika akan menyiksanya.
Alhasil penderitaan demi penderitaan dimulai. Dari mulai dipukul dengan tongkat base ball, sampai dengan pemerkosaan. Sungguh sebuah kebiadaban di jelaskan dengan cukup pilu hingga akhirnya ia dapat meloloskan diri dari rumah majikannya dan ditolong oleh sepasang muslim yang baik hati.
Sampai sini semua perubahan dimulai dan Kinanthi berkembang dan tumbuh menjadi seorang professor. Nama Kinanthi menjadi “KINANTHI HOPE” (ia menambahkan kata ‘Hope’ di belakang nama aslinya), Kinanthi juga mendapatkan julukan dari sebuah media : Queen of New York. Namun di tengah kesuksesannya ia mengingat orang yang selalu dicintai dalam bayang dan ingatannya. Dari sinilah konflik psikologis dimulai kembali dan Kinanthi kembali ke kampung halamannya. Mampukah Kinanthi bersatu dengan Ajuj kembali ??? ahihihihi….PENASARAN??? silahkan baca dan beli novelnya sendiri yaw…!!! Kereeen….
***
“Suatu saat, mencintai adalah memutar hari tanpa seseorang yang engkau cintai. Sebab, dengan atau tanpa seseorang yang kamu kasihi, hidup harus tetap dijalani.”
Jelas ini novel cinta, tapi bagi saya ini bukan novel cinta yang biasa. Mas Tasaro GK (apa GK itu singkatan dari Galaksi Kinanthi atau Gunung Kidul; asal lahirnya Mas Tasaro ya?? Hehe..penasaran.com), ingin kembali menghadirkan spirit Romeo dan Juliet dalam spirit yang lebih agung…
Ini tentang harapan, bagaimana mencintai itu adalah satu hal dan memiliki itu adalah hal lain. Bagaimana memahami perasaan memikirkan seseorang bertahun-tahun dan mencoba melepasnya karena waktu berjalan terus.
Bahkan novel ini memberi pesan yang sangat besar tentang Sang Pencipta, aroma spritualnya sangat terasa, kata-kata yang penuh filosofi, penokohan yang sangat baik, alur cerita yang dramatis dan ending yang benar-benar diluar dugaan.
Sungguh! Bentangan kisah di dalam novel ini amat menggetarkan! Belum percaya? Coba baca paragraph menjelang akhir dari novel ini (semoga nambah penasaran bagi yang belum baca n jadinya pengen segera baca…apa yang sebenarnya terjadi???) :
Tidak ada. Tidak bisa berbuat apa-apa. Handphone Kinanthi terpelanting ke lantai kapal. Sementara pemiliknya tergeragap menatap langit. Bibirnya gemetaran, hatinya porak poranda. Setiap pori di tubuhnya meluapkan ketidakpercayaan. Setiap sendi enggan ditekuk, setiap tulang rasanya tercabut. Bahagia kadang terasa begitu menyakitkan….
***
Dan satu hal yang membuat saya PENASARAN dan sangat tertarik, kenapa lantunan music klasik nya Mozart tidak ngefek dengan perubahan Ajuj tetapi justru Sebelum Cahaya-nya Letto??? (tolong jawab Mas Tasaro!! Hehe…karena tembang ini juga menjadi salah satu tembang yang sangat inspiratif bagi saya!!! Mimpi 144 : bertemu dan diskusi bareng Mas Tasaro GK..status : belum terwujud, tapi sudah pernah diwakili mysupertwin…hehe…)
SEBELUM CAHAYA
(tembang yang mengalun saat saya menulis ‘note’ ini…)
***
[Zona Nostalgia RoMAntic, Serakan Inspirasi Keisya Avicenna *diambil dari berbagai sumber, nyomot sana-sini…^^v, 4 November 2010…paling suka kata “PELEPASAN’ yang dilakukan Kinanthi saat memutuskan untuk kembali ke Indonesia setelah 20 tahun…ya sebuah “PELEPASAN”…dan saya pun belajar MEMAKNAINYA!!!]
Sebuah “PELEPASAN” : GALAKSI KINANTHI (Tasaro GK)
05 November 2010
Diposting oleh
KEISYA AVICENNA
di
Jumat, November 05, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar