JEJAK
KEMBARA BERSUA BELAHAN JIWA
Hati yang
Menjaga untuk Hati yang Terjaga
20 Maret 2012, hari yang sangat berbahagia
dalam hidup saya. Bagaimana tidak? Saya akhirnya memiliki kakak ipar yang
cerdas, tampan dan sholeh. Alhamdulillah, saudari kembar
saya menikah. Dan kebahagiaan saudari kembar saya menjadi kebahagiaan yang
berlipat ganda untuk saya.
Terdengar syahdu denting air mata langit. Kau tahu, hati ini mengamini: semesta luruh dalam haru. Diam-diam aku terpesona pada kemurahan langit. Saat hujan mengeja malam, sepuluh ribu malaikat terus berjaga di tiap kedip mata. Sebelum pagi menyempurnakan harumnya. Pada setiap jejak yang tercipta di penghujung suatu masa, ‘tuk membuka episode baru yang penuh selaksa makna…
Ya Allah, jadikanlah barokah atas apa yang telah Engkau takdirkan…Dan aku sangat mencintai hujan. Hujan dan ketulusan itu. Ia menyejukkan bumi, rela menjatuhkan diri dalam wujud batang-batang air untuk menjalankan titah Tuhan-nya, dengan TULUS! Sebuah momentum refleksi untuk memutihkan hati.
Hari itu do’a-do’a
pun bergulir untuk kedua mempelai dan saya pun juga kebanjiran do’a semoga
segera menyusul kembarannya. Saya ‘aamiin’ kan do’a mereka dengan sepenuh hati
dan terus memantapkan keyakinan diri untuk terus berpegang teguh pada sebuah prinsip.
“Yakin, Allah Swt pasti akan menjawab semuanya dengan sangat indah pada saat
yang TEPAT dan TERBAIK!” Inilah salah satu puncak keyakinan saya.
Dan waktu pun terus
berjalan teriring asa yang terus membumbung tinggi ke singgasana Arsy-Nya…
26 September
2012
Namun adakah yang layak untuk ditangisi kalau semua dijalani dengan semangat tinggi dan niat yang bersih? Tidak ada kesusahan bagi orang yang menempuh perjalanan dengan keikhlasan. Karena Allah tidak pernah ingkar dengan janji-Nya. It can be a MIRACLE if you believe. TEPAT dan TERBAIK!
Semakin mantap hati ini setelah berhari-hari
shalat istikharah, meminta pertimbangan Babe dan Ibuk serta kakak-kakak,
akhirnya seusai dirosah saya beranikan diri menghadap ustadzah bagian
kemahasiswaan. Saya bilang ke beliau untuk mengambil cuti dari ma’had selama
satu semester dengan beberapa alasan yang saya utarakan. Ustadzah pun
mengiyakan dan menyerahkan selembar kertas permohonan cuti untuk saya.
Bismillah, saya ikuti kata hati. Saya merasa akan banyak hal luar biasa yang
akan saya alami setelah mengambil salah satu keputusan besar ini. Pulang dari
ma’had saya sempatkan untuk bermuhasabah sejenak di masjid kampus. Merenung
hingga tanpa terasa mata saya pun berembun…
“Ya Allah, Engkaulah yang Maha Kuasa. Jika Engkau menghendaki sesuatu, tiada sesuatu pun di bumi dan di langit yang menghalangi-Mu. Apapun yang Engkau kehendaki akan terjadi. Jika Engkau menghendaki untuk memudahkan suatu urusan, tidak ada seorang pun yang mampu menyulitkan-Mu. Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”
27 September
2012
Setelah menjalankan amanah sebagai seorang
pengajar di Ganesha Operation Wonogiri serta owner Istana Belajar SUPER yang saya peruntukkan untuk adik-adik
yang ingin les privat bersama saya, kembali malam itu saya sibuk menyapa dan
silaturahim dengan beberapa rekan di dunia maya.
Sampai akhirnya, ada chat dari seorang kakak tingkat saya (beliau sudah menikah dan
dikaruniai seorang anak) :
“Nung, dah proses belum?"“Belum, Mas. Ada apa nih?”
“Mau nggak Nung saya kenalin dengan sahabat saya?”
“Gimana Mas kriterianya?”dst...
[
]
Singkat cerita, setelah proses editan panjang
biodata saya yang 11 halaman itu saya pun mengirimkan biodata saya kepada
‘perantara’ yang tak lain adalah kakak tingkat saya itu. Bismillah, ikhtiar
ibadah dan perjuangan menggenapkan setengah Dien.
Biodata dari sang ikhwan pun saya dapatkan
tanggal 2 Oktober 2012. Keesokan harinya (tanggal 3 Oktober 2012) saya langsung
konsultasikan kepada MR (Murobbiyah). MR saya pun setuju dan sangat merestui.
Eits, tapi ada cerita menarik pada tanggal 2
Oktober itu. Penasaran?
Sesaat setelah saya membuka kiriman biodata di
email saya, kemudian saya buka, dan kursor di Doralepito (nama laptop saya), langsung
saya tarik ke halaman paling akhir. Syok! 20 halaman euy! Sedangkan biodata saya hanya 11 halaman. Masya Allah, keren! Itu ungkapan pertama saya. Eh, tapi ketakjuban
saya (akan skenario Allah) tidak berhenti sampai di situ. Saya belum berani
baca nama serta data dirinya. Saya baca dulu visi dan misi pernikahan sosok
ikhwan di biodata itu, cita-cita beliau pasca menikah, dsb. Wow! Dan ada 3
huruf yang membuat saya benar-benar langsung lemas (tapi tidak sampai pingsan)
saat ada tulisan IPK di 20 halaman itu. Sedangkan di biodata “For The AMANAH of
My Life” saya pun saya menuliskan motto hidup saya IPK: [I]nspiratif
[P]restatif [K]ontributif. Sedangkan ikhwan itu mempunyai impian ingin
mendirikan sebuah Istana IPK, istana yang [I]novatif [P]roduktif [K[ontributif.
Benar-benar speechless saya. Hm,
apakah ini salah satu petunjuk dari-Mu ya Rabb? Dan petunjuk itu bernama IPK…
Saya sama sekali belum kenal apalagi bertemu
dengan sosok ikhwan itu, justru saya kenal dengan sosok-sosok luar biasa yang
beliau tuliskan di biodata 20 halaman itu. Ada satu hal lagi yang terasa sangat
istimewa bergemuruh di hati saya, sosok itu lahir di bulan yang sama dengan
bulan kelahiran saya, bulan ke-2 (Februari) tertanggal 7. Wow!
[ ]
Hingga terjadilah kesepakatan, kita akan ta’aruf tanggal 7 Oktober 2012. Hmm,
lagi-lagi angka 7 euy…
Restu dari keluarga pun sudah saya kantongi
(saya tunjukkan biodata sang ikhwan kepada semua anggota keluarga)
Saat bunga-bunga iman bermekaran di taman pengabdian. Saat kenangan yang tlah terukir menjadi notulensi hidup, menjadi notulensi perenungan dalam bahasa qalbu tanpa mengizinkan cahaya hati menjadi redup. Warna-warna optimis nan romantis akan selalu terlukis bersama do’a-do’a kebahagiaan yang takkan pernah habis.
Insya Allah, sebentar lagi
mengukir kenangan baru. Menikmati hari-hari yang terasa begitu istimewa, dimana
jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Ya Rabbi, iringi setiap langkah
yang terukir, setiap nafas yang berhembus dalam waktu yang terus bergulir
dengan keridhoan-Mu.
7 Oktober 2012
Pertemuan yang terasa sangat singkat.
Pertemuan 1 jam antara saya dengan calon suami saya. Saling bercerita tentang
pribadi masing-masing dan mimpi-mimpi di masa depan. Ta’aruf visioner. Ta’aruf
yang cukup singkat namun produktif dan meninggal kesan yang sangat mendalam.
13 Oktober
2012
Sepekan kemudian, calon suami saya datang ke
rumah bersama keluarga kakak laki-lakinya. Entah saya harus melukiskan warna
hati saya seperti apa? Ya Allah, diakah jodoh saya? Diakah buah manis dari
kesabaran dan munajat panjang saya selama ini? Hanya Engkau Yang Maha Tahu.
“Ada kisah baru yang akan dimulai, ada kisah lain yang menunggu untuk segera diakhiri. Ini bukan cinta yang terbungkam oleh diam tapi cinta yang terlanjur malu untuk menngungkapkan. Bukan karena apa atau siapa, menjawab kapan atau mengapa, bertanya bagaimana atau mencari tahu ada di mana? Bukan, bukan tentang itu semua! Semestinya pikirmu tahu dan hatimu semakin mengamini, bahwa dirimu adalah milik-Nya dan dirinya juga milik-Nya. Jadi, biarkan saja Sang Pemilik Jiwa berkehendak sesuka atas apa yang menjadi milik-Nya. Semuanya tak akan tertukar, maka tetap tersenyumlah biar segalanya semakin indah, mudah, dan full barokah…”
Pasca kepulangannya mengutarakan niat suci
kepada Babe untuk mempersunting saya, kami sama sekali tidak pernah
berkomunikasi apapun kecuali waktu beliau bertanya saya minta mahar apa.
Selebihnya komunikasi lewat perantara saudari kembar saya, Mbak Thicko.
Saya pun menyampaikan impian saya sejak dulu
(lewat SMS ke Mbak Thicko agar disampaikan lewat BBM), saya ingin menikah
tanggal 10-11-12. Tanggal yang cantik dan penuh makna buat saya. Di sisi lain
karena bertepatan dengan Hari Pahlawan juga angka-angka yang terangkai adalah
angka-angka yang sarat akan makna.
10=1+0=1.
Segala
sesuatu itu muaranya 1, hanya Allah Swt.
11=1+1=2. Satu jiwa bertemu satu jiwa yang
lain, bersinergi melipatgandakan
potensi.
12=1+2=3.
Fase hidup manusia ada 3: LAHIR-HIDUP-MATI
Alhamdulillah, keluarga besar beliau di Klaten dan
Semarang pun sepakat. Masih bersisa waktu kurang lebih 1 bulan untuk
mempersiapkan semuanya.
28 Oktober 2012
Bertepatan
dengan Hari Sumpah Pemuda akan ada khitbah resmi dari pihak keluarga besar dari
calon suami saya.
Dengan kebesaran hati dan jiwa, kita akan menemukan rahasia di balik titian kehidupan yang telah dijalani, hingga kelak akan kita rasakan tak ada lagi riak kegelisahan saat sendiri. Karena Allah Swt tidak pernah membiarkan kita sendiri. Hmm, bersabar bukan hanya sekadar kerelaan menunggu atas tertundanya suatu keinginan, tapi wujud keyakinan yang muncul dari lubuk hati akan segala nikmat dan karunia yang diberikan Allah Swt kepada hamba-Nya yang senantiasa memupuk keyakinan bahwa skenario-Nya pasti TEPAT dan TERBAIK!Bersabarlah dalam kebaikan agar Dia melimpahkan kebahagiaan yang telah Dia janjikan.
Ya Rabb, selalu kupinta tunjukkan padaku jalan terindah menuju keridhoan-Mu…
10 November
2012, impian 10-11-12 itupun menjejak nyata.
"Walimatul urs dengan baju aqad warna
putih bertabur hiasan melati dan baju resepsi warna hijau tua dengan konsep Islamic Wedding: LOVELY JASMINE ON THE
GREEN PARADISE"
Inilah salah satu impian saya yang menjejak nyata.
Sosok pangeran kunci surga itupun memberikan kado terindah buat saya, HAFALAN QS. Ar-Rahman! Semua tamu yang hadir menyaksikan prosesi aqad nikah kami di Masjid Agung Taqwa Wonogiri pun terhanyut dalam suasana yang khusyuk dan syahdu.
Flash back kembali…
"Hmm...dapat tawaran tanggal 27 September, tukeran biodata tanggal 2 Oktober, tanggal 7 langsung ta'aruf, tanggal 13 khitbah part 1. Gak nyangkanya sosok itu lahir tanggal 7 bulan 2. Nama terdiri dari 7 huruf, dan Nung suka banget sama PELANGI yang terdiri dari 7 warna 7 huruf, suka kata SAHABAT yang juga 7 huruf. sa'i 7x, thawaf 7x, ada 7 lapis langit, 7 surga dan neraka, 7 keajaiban rezeki, BAHAGIA juga 7 huruf, MENIKAH juga 7 huruf. Kakak laki-laki lahir tanggal 7 dan punya usaha namanya SEVEN CELL. Proses dapat tawaran (27 September) sampai [H-1] akad nikah total 44 hari dan MENIKAH itu impian saya no.44. NIM saya pun M0406044. NORMA itu 5 huruf (TEPAT) dan SISWADI itu 7 huruf (TERBAIK). TEPAT dan TERBAIK. Allahu Akbar!"
Ya Allah,
Sempurnakanlah
kebahagiaan kami
Dengan menjadikan
pernikahan kami sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan
kami kepada sunnah Rasul-Mu.
Aamiin Allahumma
Aamiin…
Biduk yang kau kayuh akan merapat TEPAT di dermaga hatiku
Sampai akhirnya, terjadilah pertemuan TERBAIK pertama di temaram senja
Kubingkai binar indah lakumu TEPAT seperti kerlipan gemintang
Berpendar di seantero angkasa hatiku dengan formasi TERBAIK-nya
Biarkan degup jantung kita TEPAT berpadu karena-Nya…
Sebagai tanda tambatan TERBAIK, akhir dari segala pengembaraan atas nama cinta…
(penggalan sebuah puisi yang menjadi kado pernikahan saya untuk suami : TEPAT dan TERBAIK)
[Keisya Avicenna, jelang setahun mengarungi bahtera rumah tangga
bersamamu.]
Spesial untuk Mbak Uniek dan suami, semoga puisi di
bawah ini bisa jadi momentum refleksi juga bisa jadi kado terindah dari saya dan suami.
“And
theres a couple words I want to say… “
Rerentet aksara ini menari…Dalam goresan pena dari gerakan jemariKertas putih pun pasrah terbentangMencoba lukiskan cinta dalam untaian kataCurahkan kerinduan yang menghentak di dadaUntuk belahan jiwa tercintaDunia pun tersenyum menyambut…Perasaan tulus yang tengah terciptaTeruntuk sosok istimewaKekasih hati pilihan-NyaCinta, telah berbilang waktuHariku berlalu bersamamuDan diri ini tak pernah lelah berharap…Agar engkau tak pernah jemu‘tuk bantu aku menjadi sebaik-baik perhiasan duniamuCinta, engkaulah yang ‘kan mengantarkanku ke taman akhlak yang muliaTaman istimewa, taman surga…
Sayang, aku ingat nasihat emas Rasulullah Saw. :“Maka perhatikanlah wahai istri, bagaimana kalian mempergauli suamimu? Sesungguhnya ia adalah surga atau nerakamu.” [HR. Ahmad]Sayang, aku berharap surga!Ya, aku sangat berharap surga!Dan engkaulah salah satu kunci surgaku, Sayang…Maka, bimbinglah aku!Buatlah aku mampu melakukan apapun yang membuatmu ridho padaku…Dengan begitu, Allah pun akan meridhoikuCinta, aku berharap agar kita selalu melangkah bersama‘tuk menggapai ridho-NyaSeandainya ada tinta emas dalam pena perjalanan kita…Mari kita tulis bersamaEpisode cinta kita yang penuh makna!Karna hanya mendamba surga dan keridhoan-Nya semataBersyukurlah kepada-Nya, Cinta…Sebelum engkau ucapkan kata terima kasihmu padakuSayang, asa hadirmu adalah selaksa maknaSelaksa makna yang dapat kutulis di antara kelopak edelweissBermekaran indah nan abadi di taman hati iniSayang, jika cinta itu hanya sebuah mimpi…Mungkin Hawa-pun akan tetap tinggal di surgadan aku tak akan pernah terlahir ke dunia iniSayang, cinta telah membuat dunia ini menjadi hidupCinta adalah bagian kehidupan dari manusiaDimana keindahan tumbuh di saat memberi atau menerimaDi saat berbagi tangis juga tawaDan engkaulah cintaku, Cinta…Bersama kita ‘kan membangun rumah terindah di dunia, jua di surgaTempat di mana jiwa kita berlabuh…
Tempat di mana rindu kita berteduh…
Kisah pernikahan ini diikutsertakan pada Giveaway 10th Wedding Anniversary by Heart of Mine
4 komentar:
Keren, Mak. Semoga beruntung ya, :)
Bener tepat dan terbaik :-)
Mbak ikutan GA juga
Pdhal kan sponsor
hihi
Rizka
aihhh hadiah puisinya sungguh bikin klepek2, makasih ya Nungma :)
Thks untuk partisipasinya, good luck.
Posting Komentar