Catatan Februari hari ke-22
Ah, rasa lelah yang teramat sangat masih terasa dan membekas dalam tulang-belulang yang terbalut seonggok daging ini. Ahad kemarin menjadi hari yang luar biasa. Luar biasa memeras otak dan tenaga!!! (reportase di bagian tersendiri yak…Nung belum sempat untuk nylesein). Dan apa yang sudah kita bantai habis-habisan di hari Ahad harus kita presentasikan di hari Selasa. Ya, hari ini…
Senin siang (kemarin) kepala suku Pelangi sempat SMS, minta tolong humas untuk cari orang yang nemenin Kang Nass, presentasi tentang konsep majalah kepada pihak LAZIS JATENG. Nung sebagai humas pun langsung beraksi. SMS balasan berdatangan. Kebanyakan pada gak bisa karena ada aktivitas kalau pagi. Akhirnya, mas Dwi lah yang bisa. Tapi ntah kenapa siangnya (pas Nung di GO), kepsuk malah SMS: “Nung, kw sesuk jam 9-12 free gak? Temeni gw menemui lazis. Pelangi butuh dua wakil”. Hah, Selasa pagi? Nung biasanya ada agenda sampai jam 10. Hm, perdebatan pun terjadi. Hihihi…(pas kayak gini ku jadi inget mbak Santi dengan kata “sewot” nya. Wkwkwk…). Ada SMS dari kepsuk yang belum terbalaskan karena break ngajar cuma 15’ n dia SMSe pas ku dah mulai ngajar lagi. Hihihi…ya maaph. Yadah, akhirnya kuputuskan untuk ikut meski harus merelakan tidak bisa datang di agenda selasa pagi. Heuheu…
Asli, melas banget kepsuk malam itu. Ketawa aja gaya diare. Bener2 otaknya diare akut. Nung tanya bisa bantu apa buat besok. Jawabane: “bantu logistic wae kie!” Haiyyah, koyo’anak pengungsian ae…hm, Nung minta bantuan kiriman doa-doa terbaik aja dari keluarga Pelangi moga besok lancar n dipermudah deh…gak mpe diare beneran….^^v.
Pas buka FB Selasa pagi…membaca perbincangan di “post” nya mbak Santi. Ternyata ada Kang Nass juga yang ngasih komen. Kepsuk ternyata belum kirim email. Akhirnya ku SMS dia. Eh, ternyata semalem koneksi internetnya mati. Hehe…yasudahlah!
Selasa, jam 08.45 Nung dah sampai lokasi pertemuan. Di 13064-13061 alias BOGA-BOGI (tepatnya yang BOGA-BOGI 1, sebelah timur Fajar Indah). Sampai situ, gerbangnya masih ditutup. Walah, mau buka jam berapa ni resto? Nung duduk manis dulu di warung sebelah kanane resto itu. Untung ada kursi merah yang nganggur. Jajan dulu ah, sekalian nanya pemilik warung tu resto buka jam berapa. Hm, ibu itu bilang biasanya buka jam 10.00.oh, awesome!!! >.<. Yadah, Nung baca buku lagi sambil makan wafer Tango.
Selang beberapa saat kemudian, Kang Sofa n Mas Tyo datang dengan tampang-tampang aneh mereka. Gerbang BOGA-BOGI dah dibuka tapi ruanganne baru diberesin n dibersihin. Yadah, bertiga kita nongkrong lagi di depan warung ibu itu. Ngobrol2 gak cetho karena efek otak yang masih diare. Ternyata tadi malem Mas Tyo nemenin Kang Sofa bikin slide presentasi. Mpe ngenez semua tapi so romantic beud. Hahaha….
Sekitar jam 09.30 kita masuk tu resto, pilih tempat yang lesehan. Melewati seorang bapak yang sedang duduk sendiri, berkaca mata dan pakai rompi. Ku bilang ke Mas Tyo, apa bapak itu ya yang dari pihak LAZIS. Hihi, hanya menduga aja. Kang Nass akhirnya datang bersama si sulung Ahya. Ternyata benar, bapak yang duduk sendiri tadi itu Pak Arif, Direkturnya LAZIS JATENG.
Sesi ramah tamah pun dimulai. Kang Nass yang membuka dan mengawali. Saling memperkenalkan diri dan tak lupa order logistic. Pak Arif pun mempresentasikan tentang program LAZIS Jateng. Sampai akhirnya, giliran kepala suku Pelangi yang presentasi. Tentang 12 rubrik yang hari Ahad kemarin sudah bikin otak kita diare akut saat membahasnya bersama :
1. Secangkir Inspirasi
2. Pembaca Menyapa
3. Inspirasi Usaha
4. Pena Redaksi
5. Pelangi Aksara
6. Lentera Keluarga (jadi inget ‘mahligai’.hahaha..)
7. Cerpen
8. Secercah Harapan
9. Telaga Hati
10. Az Zahra (Muslimah corner)
11. Islamopedi
12. Kreasi Unik
Dapat banyak tanggapan dan masukan, kemudian kita tarik benang merah…segmen majalah EMBUN itu tetap bertema besar KELUARGA dengan sasaran pembaca kalangan menengah ke bawah dan kebanyakan ibu-ibu yang membacanya. Setting pointnya tetap menghadirkan inspirasi dan motivasi, khususnya agar pembaca berpikir mandiri (dapat meningkatkan kemampuan ekonominya), serta maju dan berkembang. So, diharapkan majalah EMBUN ini menjadi majalah yang berkualitas. Awesome dah!!!
Pertemuan diakhiri dengan foto bersama. Haiyyah…^^v
Hm, Pelangi banyak dapat PR. So, untuk keluarga Pelangi siapkan jasadiyah, fikriyah, dan ruhiyah yang maksimal untuk pertemuan hari Ahad besok ya!!! (bawa logistik yang banyak dan bersiapsiagalah!!!).
Terima kasih buat Kang NasSirun PurwOkartun yang telah berbagi dan memberikan kesempatan sekaligus KEPERCAYAAN kepada keluarga Pelangi untuk mengaktualisasikan kemampuannya menulis dan berkarya lewat majalah EMBUN, serta Pak Arif yang dah jauh-jauh datang dari Semarang. Terima kasih juga buat keluarga Pelangi yang sudah bekerja keras dan mendoakan.hehe…hm,kami hanyalah sekelompok pemuda/i yang masih kental dengan idealisme dan semangat belajarnya yang sangat tinggi. Dan inilah kesempatan emas kami untuk BELAJAR LEBIH BANYAK. Semoga ‘kerjasama’ ini menjadi suatu hal luar biasa yang penuh keberkahan. Amin Ya Rabbal’alamin….
“EMBUN, Penyejuk Jiwa Perindu Surga”
[Keisya Avicenna, *humazcrew]
‘Sebening Tetesan EMBUN pada Barisan PELANGI’
23 Februari 2011
Diposting oleh
KEISYA AVICENNA
di
Rabu, Februari 23, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar