by Norma Keisya Avicenna on Saturday, April 23, 2011 at 9:25am
Detik-detik bergulir menuju siang
Jiwanya terbang bagaikan layang-layang putus
Air mata menggenang bak lautan kesedihan
Barangkali ia lupa, hidup ini memang penuh dengan rahasia
Saat angin bertiup setengah hati
Dia pun harus pergi untuk sebuah mimpi…
[Keisya Avicenna, 23 April 2011...sebelum berdiskusi di Taman Pujangga Ronggowarsito]
Celoteh Aksara [23]: "MENJEMPUT TAKDIR-NYA #2"
27 April 2011
Diposting oleh
KEISYA AVICENNA
di
Rabu, April 27, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar