by Norma Keisya Avicenna on Thursday, May 19, 2011 at 4:54pm
KETIKA CINTA (TAK) HARUS DIBAGI
“Hallo, Assalamu’alaikum…”
“Wa’alaikumsalam, Mbak Dea!”
“Ya, hallo…”. Sesaat aku terkejut mendengar isak tangis dari ujung sana.
“Ada apa Ratna? Istighfar! Tenangkan dulu hatimu, kalau sudah tenang coba kamu ceritakan apa masalahmu…”
“Mbak…Mas Heru telah berpulang sepuluh menit yang lalu.”
Seakan petir menyambar di siang bolong. “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un…”, ucapku spontan.
“Ratna, kamu sabar ya. Kuatkan dirimu! Insya Allah, mbak segera ke sana.”
“Iya, Mbak. Jazakillah…”
***
Tiga bulan kemudian…
Malam kembali menggelar jubah kelamnya. Desiran angin seolah membawa pesan-pesan sunyi yang menyayat sepi.
“Ummi…!”, sebuah suara mengejutkanku.
Aku menoleh dan mendapatkan Mas Farhan sudah memegang pundakku dan tersenyum.
“Lagi mikirin apa sih, Mi?”, bisiknya.
Kutatap wajah lelaki yang sudah lima tahun melengkapi kehidupanku itu. Mata kita saling beradu. “Kasihan Ratna, ya Bi!”
“Segalanya sudah diatur oleh Allah Yang Maha Kuasa. Semuanya sudah menjadi suratan takdir dari-Nya. Dan sebagai manusia kita hanya bisa bersabar atas semua ketentuan-Nya, termasuk episode kehilangan orang tercinta yang dialami oleh Ratna”, kata Mas Farhan.
“Tetapi ujian dan cobaan yang dihadapi Ratna sangatlah berat, Bi. Usianya masih teramat muda untuk berjuang sendirian. Perekonomian rumah tangganya pun masih dalam tahap perbaikan. Apalagi dia sekarang harus berjuang sendiri membesarkan kedua anaknya yang masih kecil. Dan menurut pengamatan Ummi, teman-teman mulai menjauhi Ratna, Bi!”
Mas Farhan terlihat terkejut. “Lha kok bisa, memangnya Ratna salah apa?”
“Ummi sendiri tidak tahu. Tetapi perkiraan Ummi mungkin mereka mengkhawatirkan suami mereka sehingga akhirnya menjaga jarak dengan Ratna.”
“Hubungannya dengan para suami mereka apa?”, Mas Farhan menatapku.
“Tentang poligami”.
Suasana sepi sesaat.
“Hm, jangan-jangan Ummi mengkhawatirkan diri Abi juga, ya?” tanya Mas Farhan tiba-tiba.
Aku hanya menatap wajah teduh itu. “Insya Allah, tidak”, jawabku mencoba menyembunyikan perasaan khawatir. Getir.
“Ummi, poligami itu rukhsah saja. Jika poligami mendatangkan mudharat, bukan manfaat, hukumnya bisa makruh, bahkan haram. Jadi tidak sembarangan. Namanya juga rukhsah. Berbuat adillah ia lebih dekat dengan taqwa, kata Allah dalam Al Qur’an. Dan monogami itu lebih adil, jadi lebih dekat pada taqwa.”
Mas Farhan memegang tanganku dengan mesra, kemudian berkata…
“Sungguh sedih tatkala diri ini menyaksikan wajah bermuram durja seorang wanita yang berazzam menjaga diri dan kehormatannya namun belum menemukan jodoh yang akan menyelamatkan hidupnya. Dan sungguh sedih tatkala diri ini menyaksikan air mata seorang wanita yang sangat ingin merasakan perjuangan luar biasa ketika melahirkan seorang anak.”
Aku terkejut. Kalimat-kalimat itu seperti sebuah sindiran yang ditujukan Mas Farhan kepadaku.
“Ummi, kalau Abi yang menikahi Ratna, bagaimana?”
???
***
Lomba FF 400 kata bertema POLIGAMI
oleh Leyla Imtichanah
Dalam rangka syukuran kelahiran novel terbaru saya, meskipun hanya diterbitkan secara indie, saya mau berbagi kebahagiaan dengan rekan-rekan semua. Ungkapkan perasaan teman-teman terhadap POLIGAMI, dengan menulis sebuah cerpen pendek atau Flash Fiction, sebanyak 400 kata, dengan judul.
Misalnya, suami mengancam mau nikah lagi, atau sudah menikah lagi, atau dari sudut pandang istri pertama, istri kedua, istri ketiga, atau dari orang-orang terdekat yang melihat kehidupan poligami, dan seterusnya. Boleh pro, boleh kontra.
Persyaratan:
1. Jumlah kata harus tepat 400 dengan judul, tema Poligami.
2. Tulis di notes FB, dengan menyertakan info lomba ini dan info novel Hati Bidadari (sinopsis dan kaver).
3. Tag 25 temanmu, termasuk Leyla Imtichanah.
4. Kirim FF dan biodata penulis (nama, alamat, telepon, imel) ke leyla.hana@yahoo.co.id. Hadiah3 Orang Pemenang akan mendapatkan Paket Buku dan Gratis Konsultasi Menulis Novel via imel selama sebulan50 FF terbaik, insya Allah akan dibukukan.
Deadline, 20 Mei 2011
Alhamdulillah....telah terbit novel terbaruku HATI BIDADARI Pernah dimuat secara bersambung di Majalah KARTIKA, tahun 2005 Tebal 112, HalamanKertas HVS 70gr, Ukuran 14 x 21 cm, Harga 40.000.
Bagaimana rasanya dicintai oleh lelaki yang telah beristri dan memiliki dua orang anak? Fairy menganggap Suryo sebagai bapaknya sendiri, tetapi Suryo menganggapnya sebagai wanita dewasa yang layak untuk dicintai. Hati tak dapat dibohongi. Pesona Suryo membius Fairy, hingga melemparnya ke dalam jurang cinta yang dalam. Fairy dan Suryo saling jatuh cinta.Sanggupkah Fairy berbahagia di atas penderitaan istri dan anak-anak Suryo? Ternyata, menjadi wanita kedua pun tidak mudah....
Bagi yang berminat, silakan sms ke no: 021 993 67 327, dengan Bang Anas.
FF POLIGAMI_KETIKA CINTA (TAK) HARUS DIBAGI
26 Mei 2011
Diposting oleh
KEISYA AVICENNA
di
Kamis, Mei 26, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar