Seharusnya...Solusinya....
by Aris El Durra on Sunday, March 20, 2011 at 10:59pm
Bismillah...
Sebuah kelegaan yang luar biasa saya rasakan hari ini. Hari ini saya betul-betul merasa “plong” dan lega luar biasa. Sepertinya sebuah jalan keluar sudah mulai terbentang luas saat ini.
Hari ini, Alhamdulillah....
Sedikit amanah (sebuah janji pribadi tepatnya red) yang seolah-olah sudah saya serahkan pada tempatnya. Paling tidak gambaran itu sudah jelas terpampang sekarang.
Hari ini ketua FLP Solo raya telah terpilih, mbak Asri Istiqomah. Barokallah buat mbak asri.
Bersamaan dengan itu pulalah berarti sedikit banyak saya merasakan janji pribadi saya sudah selesai saya wujudkan.
Sebuah keharuan dan kelegaan luar biasa saya rasakan hari ini.
Kalau boleh kilas balik sebentar…
Kenapa aris eldurra mau-maunya "ubet ngalor ngidul", "Diayahi dhewe".
Sebuah kejadian yang membuatku tertohok saat itu. Dan membuatku mengancam serta berjanji dalam hati tuk Justru lebih siap tempur di FLP Solo adalah kejadian ketika saya Sms seluruh anggota FLP Solo Raya dan angkatan saya untuk hadir dalam rapat membahas pelat pulpen saat itu (sebelum ramadhan tepatnya rapat diadakan red.) disebuah masjid depan as gross belakang kampus UNS, saya ingat betul kejadian ditempat itu. Bahkan aroma suasananya pun saya masih bisa saya rasakan saat ini.
Waktu itu wajar pulalah kalau saya mengharapkan paling tidak hadir sekitar 5-8 orang teman hadir, tetapi alangkah tertohoknya saya waktu itu. Yang hadir adalah saya dan mas farhan. Betul-betul hanya kami berdua, beberapa teman berhalangan hadir waktu itu dan sebagian sms menanyakan tentang jalannya rapat, Saya jawab "Alhamdulilah luar biasa, sukses".
Sejak saat itulah awal saya justru menyatakan dalam diri saya (sebuah janji pribadi), kalau saya akan fight sampai titik darah penghabisan untuk event ini. Terlepas dari semua kejadian yang saya sedikit "tidak mau tahu" dengan kondisi A-Z di FLP Solo raya saat itu. Saya berjanji akan mensukseskan acara ini.
Cukup Alloh bagiku benar-benar kutanamkan saat itu.
Ya sudah, mulai dari design pamfleat, lobi ukmi, Lazis, pin, sertifikat, bolak-balik kerumah mas aden, surat perjanjian, nego acara, siapkan pra acara (touring yogya 1, 2, Buka puasa, acara bareng kang sakti, pak BT,etc), secara umum saya kayaknya ubet dhewe "ngalor ngidul". Saya nekat mengundang semua anggota calon peserta FLP Solo Raya.
Maka tak jarang waktu itu sayapun tak begitu kenal dengan personal yang hadir satu persatu.
Semua acara itu salah satu tujuannya tidak lain supaya mereka tertarik tuk bergabung dengan FLP Solo Raya dan mengikuti pelatihan kepenulisan (pelat pulpen) sebagai pintu masuk FLP Solo Raya.
Berbagai triks pribadi saya gencarkan, termasuk mengirimi sms ke daftar telp pribadi maupun members eldurra yang saya punyai, lini-lini eldurra saya gerakkan tuk event ini. Termasuk pula terus memfollow up dan mendata satu persatu teman-teman yang ikut dalam pra event pelat pulpen. Sekedar sapa dan menanyakan kabar atau memberikan sms motivasi menulis dan sebagainya. Setiap sms yang masuk saya respon dan selalu saya balas .
Bahkan database pribadi di phone bookpun yang tidak ada hubungan dengan FLP saya hapus (maklum kapasitas phone book hape saya adalah hanya 1.000 orang). Saya terpaksa harus merelakan beberapa daftar relasi saya hapus dari phone book.
Hampir tiap hari saya sms puluhan bahkan ratusan tuk memberikan propaganda agar Teman-teman secara tidak langsung tertarik dengan FLP dan mau hadir dalam Pelat pulpen dan menjadi members FLP Solo Raya.
Setiap hari pula, saya melayani sms yang menanyakan seluk beluk pelat pulpen, FLP itu apa, kamu siap , bahkan kadang kala yang isinya agak “nyleneh” , etc.
Bahkan saya pun meluas tuk menyebarkan sms dengan beberapa kode yang sebenarnya gak ada hubungannya dengan Acara itu. Tapi bagi saya itu juga mempengaruhi FLP kedepannya.
Saya sms "T" dan kadang saya sms "S".
Sesuatu yang tiba-tiba terloncat dalam pikiran saya. Saya ingin tahu siapa diantara teman-teman yang terbiasa melaksanakan "T" dan "S" secara rutin dan tepat waktu.
Waktu itu saya tidak menjawab dari setiap sms yang masuk dan penasaran dengan maksud T dan S itu. Saya akan jawab di pelatihan kepenulisan besok, pikir saya terlontar seketika waktu itu.
Beberapa teman sudah bisa menebak kalau T disana maksudnya adalah Tahajud dan S adalah Subuh.
Kalau mengingat kejadian pra event itu saya sedikir merasakan unik dan lucu juga.
Tak tahu sudah berapa ribuan sms saya keluarkan tuk propaganda itu.
Dan Alhamdulillah acara pelat pulpenpun dengan berbagai kekurangan yang ada saya katakan lumayan sukses tuk mendatangkan sekitar 250 an orang. Padahal biasanya acara pelat pulpen jumlah peserta, misalnya tuk angkatan saya adalah 30 orang.
Setelah acara pelat pulpen itu, saya pikir mulai selesai urusan saya tuk “ngalor-ngidul” berkaitan dengan FLP.
Ternyata oh ternyata..
Masalah berlanjut satu demi satu, mau dikemanakan Peserta Pelat Pulpen kemarin ??.
Kepala saya pening sekali memikirkan hal itu. Dan Akhirnya keputusan dibuat dengan membentuk ranting-ranting. FLP UNS, UMS, STAIN, Pelajar dan Umum.
Jujur….Ide itu memang terlontar setelah pelaksanaan Pelat pulpen itu (sepertinya yang disampaikan mas aries adenata tadi red). Dan saya tahu betul…Bahwa secara personal kita belum siap tuk hal ini. (saya dan angkatan saya adalah bukan pengurus FLP Solo Raya red.).
Maka pantas dan wajar saja, kalau ada masalah disana-sini. Dan komentar dari peserta yang bersautan disana-sini. Dan yang pertama kali terkena dan dapat informasi adalah saya. Maklum informasi dan komentar langsung masuk ke hape saya.
Pertanyaan mas kapan pertemuan lanjutan setelah Pelat Pulpen selalu masuk bertubi-tubi ke hape saya. Dan jujur saya mau jawab gimana lumayan bingung juga.
Saya terus mensuport dan memberikan argument kalau emang kita butuh waktu 1-2 bulan untuk menenangkan diri setelah diadakan pelat pulpen kemarin. Padahal dalam pikiran saya, kita masih bingung mau dikemanakan FLP Solo raya.
Sebulan kemudian saya sms meminta mas Aden tuk segera gelar rapat. Dan Alhamdulillah rapat bisa diadakan di markas gizone waktu itu dan yang hadir adalah saya, mas aden, mbak yatik, sotya, erny dan tetra.
Salah satu kesepakatan yang penting adalah dibentuk Pembina atau pembimbing tuk masing-masing ranting.Mbak Tetra usul namanya bukan Pembina atau pembimbing tapi adalah fasilitator saja. Karena memang kita hanya seorang fasilitator saja. Dan kitapun sepakat untuk menggunakan nama ini.
Mau tidak mau diluar mas Aden semua menjadi fasilitator. Maka sayapun mengajukan tuk fasilitator UNS (karena posisi kerja yang dekat dengan UNS), mbak Yatik STAIN, Sotya UMS, Tetra pelajar dan Erny Umum.
Nach waktu itu kita masih bingung konsep acara seperti apa yang akan kita bentuk atau buat. Maka disepakati waktu itu, pokoknya kita resmikan FLP masing-masing ranting habis itu kewajiban FLP Solo Raya adalah mengadakan acara Sebulan sekali. Tuk event selebihnya menjadi tanggung jawab dari masing-masing ranting.
Satu persatu ranting mulai dibentuk dan mulailah sekarang bermunculan gaya FLP masing-masing ranting seiring dengan berbagai permasalahan yang dihadapinya pula dan Alhamdulilah paling tidak titik solusi sudah mulai bisa dibicarakan bersama seiring dengan adanya pengurus nanti.
Lalu seharusnya seperti apa…
Sekarang inilah waktunya tuk menyatakan “seharusnya”…..
Seharusnya Ada Agenda rapat Rutin Bulanan tuk FLP Solo ray. Solusinya adalah buat agenda minimal sekali sebulan tuk rapat. Semakin banyak intensitas pertemuan akan mengurangi berbagai fitnah, kesalahan komunikasi diantara pengurus.
Seharusnya ada divisi yang menangani hal-hal yang bersifat “sensitive”..Dalam kacamata saya seperti divisi tabayun, dimana divisi inilah yang akan menangani dan menengahi setiap fitnah, salah informasi, maupun pembicaraan diluar forum yang tidak seharusnya diungkapkan. Divisi inilah yang akan mengkonfirmasi hal-hal yang bersifat “ngembosi” atau bersifat personal yang perlu diklarifikasi, ketidak aktifan seseorang di komunitas, komentar miring dan lain sebagainya yang terlontar secara langsung maupun tidak langsung adalah menjadi tugas divisi in tuk menyelesaikannya. Solusinya bentuk divisi ini. Sangat urgent sekali divisi ini.
Seharusnya setiap tahun ada refresh kepengurusan yang telah ada. Maklum di tengah perjalanan itu akan ada personel yang tidak aktif lagi bisa dikarenakan factor pekerjaan, keluarga ataupun hal-hal pribadi lainnya. Maka solusinya setelah satu tahun berjalan maka masing-masing pengurus ditanyai komitmen dan kesanggupannya.
Seharusnya ada ranting baru yang bisa menengahi personel dengan karakter yang berbeda dan lintas generasi yaitu Ranting Umida ( Umi dan Abi Muda). Ranting inilah yang tepat tuk karakter siapapun dia orang baru atau lama yang sudah menikah tuk berkumpul disini. Karena saya merasakan perbedaan gaya gerak dan pola pikir dari anggota ketika dia sudah menikah. Diranting inilah berkumpul semua personel baik itu pengurus lama, pengurus baru maupun members baru yang sudah menikah. Pertemuannyanya pun disesuaikan dengan gaya mereka sendiri. Apakah dalam bentuk arisan bulanan atau dua bulanan atau refreshing keluarga atau apalah. Suatu saat semua teman-teman akan masuk ke ranting umida ini. Kenapa members baru juga dilibatkan ??..Members baru yang sudah berkeluarga dilibatkan dan diharapkan masuk ke ranting ini karena memang disanalah gaya mereka bisa berkembang, tetapi secara personal tuk meningkatkan bobot kemampuan individunya maka diharapkan personal itu tetap diminta tuk bergabung pula di FLP ranting umum (pelangi). Solusinya paling tidak ini menjadi wacana pemikiran kita. Bahwa tak selamanya kita bisa mengikuti gaya seperti sekarang di masing-masing ranting yang kita ikuti. Tapi kalau bisa dibentuk sejak dini lebih baik.
Seharusnya semua peserta pelat pulpen kemarin direfresh dan ditanyai komitmentnya tuk gabung di FLP. Mau jadi members aktif atau pasif yang hanya mengikuti event isidental saja. atau bahkan yang ketiga tidak bisa aktif di keduanya (paling tidak tiga tipe ini yang muncul). Solusinya dibuat suatu pertemuan akbar semua anggota FLP Solo raya semacam upgrading cabang.
Dan lain sebagainya yang mungkin tidak bisa diwakili dengan kata-kata. Karena kadang kalau kita lupa bahwa ada hal-hal yang tidak bisa diwakili lewat tulisan kita. Sebaik-baik komunikasi adalah dengan komunisi secara langsung. Ada respon balik. Ada ekspresi yang bisa dilihat dan ada perkataan yang tidak bisa diwakilkan dengan mengetik dalam tulisan.
Mungkin empat hal ini saja yang saya usulkan lewat tulisan..
Selebihnya kita berjalan bersama-sama tuk memperbaiki FLP Solo Raya ini..
Bismillah…..
Jazakumulloh buat keluargaku FLP Solo Raya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
nb :
*Mungkin lewat tulisan inilah saya ingin membuat komitmen pribadi agar saya sendiri punya arah yang jelas dalam menulis sebuah karya, saya nyatakan setahun lagi jikalau saya tidak bisa menerbitkan sebuah buku meskipun hanya buku indie, maka dengan hormat ijinkan saya untuk mengundurkan diri sejenak dari FLP Solo Raya. Mohon pemaklumannya karena sudah 1,5 tahun ini saya lewati tahap ini dan memang target saya adalah 1,5 tahun mencoba meraba-raba , setahun kemudian pasang target ( 20 maret 2011 sampai 20 Maret 2012).
*Spesial terima kasih buat teman-teman yang telah mendukung propaganda saya "menolak aris eldurra sebagai calon ketua flp solo raya", dan memang demikianlah saya teman. Sayalah yang lebih paham terhadap diri saya pribadi. Kalau mau saya tetap aktif bergerak di FLP maka jadikan aku yang kedua, ketiga dan seterusnya.
Barokallah fiikum....
Komen Kang Fahmi :
bro, karya tak harus berbentuk buku. jika seperti itu, tentu tak ada muhammadiyah, al-ikhwan, nu, persis, ataulah majelis adz-dzikra. ente lebih dari sekadar legenda. lebih dari sekadar panutan. lebih dari sekadar inspirasi bagi kawan-kawan. ente jauh hari sudah membuktikan, lelaku lebih menyelesaikan persoalan daripada rerentet kata yang berbusa-busa itu.
bergerak lagi kawan. it's just d'beginning. saya kira tak ada yang boleh mundur --atau mungkin beristirahat sejenak--. ketua baru telah terpilih. ikon semangat baru harus dibrand dan dishare ke semua. itu artinya, banyak nian yang harus jad...i komporisnya. tak ada yang boleh di luar sistim. sekadar mengamati, ataupun sekadar mengkritisi. semua harus di dalam. menyelesaikan pekerjaan. ada sekian anggota yang kemampuannya masih harus dilesatkan. biarlah semua berperan. biarlah semua membantu asri menyelesaikan pekerjaanya. yang lihai melesatkan bakat itu, supportlah ia dengan senyum dari semua. yang pandai manajerial, bantulah ia sekuat raga. ini saatnya revival. butuh banyak pilar. atau akan tumbang lagi seperti saat chaos dulu. biarlah lelah kita usung bersama. biarlah senyum kita kembangkan sehangat-hangatnya. tak ada yang boleh berhenti. atau akan sulit lagi untuk memulai. tak ada yang boleh mundur. atau satu persatu akan juga mundur tak teratur. ini baru permulaan. mari memulainya dengan rangkulan terhebat yang pernah kita punya.
Seharusnya...Solusinya.... (Catatan Mas Aris El Durra)
21 Maret 2011
Diposting oleh
KEISYA AVICENNA
di
Senin, Maret 21, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar