1. RUANG RENUNG
"Jika kamu ternyata tak kuasa memiliki hatinya, bersabarlah! Bahkan jika kamu pun tak sanggup mengukir namamu di hatinya, tenanglah! Istighfari semua kesalahan! Segala yg menurutmu baik belum tentu baik pula menurut-Nya. Biarlah Sang Pemilik Hati menentukan sendiri hatimu harus dimiliki siapa dan dialah yg nanti berhak menjaga hatimu, jangan sampai tergores bahkan tersayat luka. Maka tersenyumlah! Dan biarkan hatimu tetap bersih..."
2. "MENGAPA HARUS HITAM?" tanya CINTA
"Cinta selalu mendatangkan hal terbaik dalam hidup. Jikalau warnanya harus berubah menjadi hitam, tak mengapa. Karena sesungguhnya ia terwarnai begitu bukan tanpa makna. Jikalau harus hitam, pasti ada yang harus diperjuangkan. Bagaimana cara hitam agar menjadi putih? Itu yg pernah cinta tanyakan. Semua bermula dari jiwa. Jika kau percaya bahwa setiap yg kotor -jika kau mengartikan hitam itu kotor- itu berproses dalam belajar, begitu pula dengan hati-hati kita. Bukan dalam sekejap mata bisa berubah menjadi putih. Tapi semua itu butuh PROSES dan tentu saja, PROSES MENSYARATKAN WAKTU...
Maka hatiku, hatimu, hati kita... BERHATI-HATILAH!"
[Keisya Avicenna, ditulis dalam ruangan bersuhu 16 derajat Celcius di ruang ITB GO Bhayangkara ^^. Kubiarkan semuanya "mengalir"...]
"Jika kamu ternyata tak kuasa memiliki hatinya, bersabarlah! Bahkan jika kamu pun tak sanggup mengukir namamu di hatinya, tenanglah! Istighfari semua kesalahan! Segala yg menurutmu baik belum tentu baik pula menurut-Nya. Biarlah Sang Pemilik Hati menentukan sendiri hatimu harus dimiliki siapa dan dialah yg nanti berhak menjaga hatimu, jangan sampai tergores bahkan tersayat luka. Maka tersenyumlah! Dan biarkan hatimu tetap bersih..."
2. "MENGAPA HARUS HITAM?" tanya CINTA
"Cinta selalu mendatangkan hal terbaik dalam hidup. Jikalau warnanya harus berubah menjadi hitam, tak mengapa. Karena sesungguhnya ia terwarnai begitu bukan tanpa makna. Jikalau harus hitam, pasti ada yang harus diperjuangkan. Bagaimana cara hitam agar menjadi putih? Itu yg pernah cinta tanyakan. Semua bermula dari jiwa. Jika kau percaya bahwa setiap yg kotor -jika kau mengartikan hitam itu kotor- itu berproses dalam belajar, begitu pula dengan hati-hati kita. Bukan dalam sekejap mata bisa berubah menjadi putih. Tapi semua itu butuh PROSES dan tentu saja, PROSES MENSYARATKAN WAKTU...
Maka hatiku, hatimu, hati kita... BERHATI-HATILAH!"
[Keisya Avicenna, ditulis dalam ruangan bersuhu 16 derajat Celcius di ruang ITB GO Bhayangkara ^^. Kubiarkan semuanya "mengalir"...]
0 komentar:
Posting Komentar