I.
Pendahuluan
"Dan
di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri
dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian
itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” [QS.Ar Ruum [30]: 21]
Sebuah ayat yang menyatakan betapa besarnya kekuasaan
Allah Swt. dan Maha Kasih Sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang beriman.
Betapa Allah sangat memahami apa yang dibutuhkan oleh setiap hamba berkaitan
dengan kebutuhan biologis dan hati manusia. Ketika Adam As diciptakan Allah dan
ditempatkan di surga, Adam As. merasa sendiri dan merasa kesepian, betapapun
indah dan nikmatnya surga, ternyata masih membuat hati seorang Adam As hampa.
Karena itulah kemudian Allah Swt. mengambil tulang rusuknya Adam As dan
diciptakanlah Hawa untuk menemani Adam As.
Solusi bagi kebutuhan biologis manusia adalah
pernikahan. Tidak ada dalam Al Qur’an solusi bagi kondisi hati yang bergolak
itu adalah pacaran atau berzina. Dan tiap hari akan selalu ada berita-berita
pernikahan yang tersebar di seluruh dunia. Namun, apakah tujuan pernikahan hanya
untuk mengobati kekosongan hati semata atau memenuhi kebutuhan biologis? Tentu kita lebih mendambakan terciptanya sebuah keluarga yang SAMARA (Sakinah,
Mawaddah wa Rahmah).
Oleh karena itu, kita layak memiliki cita-cita terwujudnya pernikahan yang visioner yang sarat
dengan nilai-nilai Islam.
Pernikahan visioner adalah sebuah pernikahan
yang penuh dengan visi ke depan, penuh dengan planning ditambah dengan misi strategis untuk mencapai visi
tersebut. Sebuah pernikahan yang berpikir luas dan panjang ke depan, bukan
hanya sekadar menjadikan pernikahan sebagai penghalal suatu hubungan antara
laki-laki dan perempuan. Banyak pasangan yang menikah bercita-cita menjadikan
rumah tangga mereka sebagai keluarga SAMARA, tapi karena tidak ada pemikiran
matang tentang tujuan keluarga yang jauh ke depan, banyak yang akhirnya
berhenti di tengah jalan. Atau pada akhirnya tercipta rumah tangga yang tidak
ideal di mana terjadi pertengkaran atau perbedaan pendapat yang berujung
kebekuan antar penghuni rumah tangga.
Untuk membangun keluarga SAMARA, minimal ditunjang oleh teladan,
cinta ilmu dan sistem yang Islami. Hanya rumah tangga
SAMARA yang dapat menjadi fondasi tangguh bagi berdirinya masyarakat dan bangsa
yang beradab, maju, dan beriman. Dalam
mempersiapkan generasi terbaik, semuanya diawali
dari keluarga. Lingkungan keluarga sebagai tempat pertama bagi pertumbuhan anak
menjadi faktor terpenting yang mempengaruhi watak, kebiasaan dan perkembangan
psikologinya. Keluarga yang SAMARA merupakan lingkungan yang baik dalam
membantuk generasi Rabbani. Kuliah Pra Nikah ini memiliki cita mulia yakni membangun “Baiti Jannati” (Rumahku adalah Surgaku), dimana tercipta kebahagiaan, ketentraman,
kedamaian, dan banyak hal-hal kebaikan di dalam keluarga.
II.
Landasan
Kegiatan/Program
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa menikah maka ia telah melindungi (menguasai) separuh
agamanya, karena itu hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara
separuhnya lagi.”
Pernikahan adalah langkah awal bagi sebuah
bangunan baru dalam masyarakat muslim dan tiang pancang baru untuk menyangga
keutuhan bangunan tersebut maka sangatlah pantas bila semua anggota masyarakat
menyambut gembira peristiwa itu dengan ucapan selamat dan doa keberkahan yang
diliputi rasa gembira dan bersuka ria.
Menikah mempunyai
beberapa tujuan, antara lain :
1.
Menikah
merupakan salah satu perintah Allah, lihat saja dalam QS. An Nisa’ [4]: 3, QS.
An-Nur [24]: 32 dan sabda Rasulullah : “Menikahlah karena sesungguhnya aku
bangga dengan umatku yang banyak...“(HR. Baihaqi). Kebahagiaan dan
ketenangan hati orang mukmin hanyalah dengan mentaati Allah dan Rasul-Nya.
2.
Untuk
melestarikan keturunan dan memakmurkan bumi Allah sehingga tujuan penciptaan
makhluk bisa terealisasi dengan baik yaitu ibadah kepada Allah Swt.
3.
Untuk
menyalurkan kebutuhan biologis antara laki-laki dan perempuan sehingga bisa
terjaga kesucian masing-masing.
4.
Dalam
rangka untuk menjaga keutuhan nasab karena bila tidak ada pernikahan yang resmi
sesuai dengan aturan agama maka akan terjadi kekacauan kehidupan sehingga
banyak anak manusia yang terlahir tanpa orang tua dan tidak sah menurut agama.
5.
Untuk meraih
ketenangan jiwa yang menjadi tujuan utama hidup manusia (QS. Ar Rum [30]: 21).
6.
Memperbanyak
jumlah umat Nabi Muhammad SAW sehingga menjadi umat yang disegani dan
diperhitungkan seperti yang diinginkan Allah Swt.
7.
Dalam
rangka untuk menyelamatkan masyarakat dari bahaya berbagai penyakit moral dan
kerusakan akhlak.
Banyak sekali tujuan pernikahan. Semuanya
begitu mulia dan tentunya akan bernilai pahala dan dihitung sebagai ibadah jika
memang diniatkan semata-mata karena Allah Swt. Semua tujuan itu akan tercapai jika kita melakukan persiapan dengan matang. Untuk itulah, program Kuliah Pra Nikah ini diselenggarakan.
Fakta yang sangat ironis di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan bahwa dari dua juta pernikahan keluarga yang terjadi setiap tahunnya, 10%-nya berakhir dengan perceraian. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, yaitu :
1. Pergeseran paradigma dari pernikahan
yang seharusnya
merupakan
hal yang agung dan sakral,
kini menjadi hal
yang biasa-biasa
saja.
2. Orang
tua kurang respek dalam membimbing anaknya
yang sudah berusia siap nikah karena kebanyakan
orang tua saat ini justru sibuk mengurusi kriteria jodoh anaknya,
bagaimana menyelenggarakan pesta pernikahan anaknya,
dsb dibandingkan memberikan bekal ilmu tentang pernikahan dan menjalani kehidupan berumahtangga pada anaknya.
3. Dampak globalisasi,
misalnya : bebasnya berita tentang pernikahan dan perceraian artis atau tokoh masyarakat
yang bias menjadi teladan buruk bagi masyarakat.
Untuk menghindari hal-hal tersebut terjadi, tentu saja dibutuhkan pendidikan yang dapat membuka wacana dan memaknai lebih dalam arti sebuah pernikahan dan tujuan dari pernikahan itu sendiri.
I.
Lokasi Kegiatan
Gedung milik Yayasan
Walisongo lantai 1, 2 ruang kelas kapasitas maksimal 120 orang (model kursi
kuliah), ber ac, soundsystem & LCD.
Alamat : Jl. Papandayan,
Semarang
II.
Bentuk
Kegiatan/Program
Kuliah persiapan nikah
selama 12 kali pertemuan selama 6 bulan (2 kali per bulan) yang membahas secara
tematik problematika persiapan menuju pernikahan Islami mulai dari persiapan
diri, memilih pasangan, proses akad & walimah, masa awal memasuki rumah
tangga.
III.
Pemateri
1. Bunda Darosy
Dosen Psikologi UNDIP,
Pakar Parenting, Pengasuh Rumahku Surgaku TVRI Jateng, Ketua BAITI JANNATI
CENTER, Penulis Buku Baiti Jannati.
2. Robi’ah Al
Adawiyah, SH
Ketua KPPA Benih Solo,
Konsultan Remaja, Penulis buku rumahtanggadan Remaja.
3. Bu Maskufah
Ketua SALIMA Kota
Semarang, penulis buku Smart Messages for
Ukhti.
4. Bu Diah Rahmawati
Pemerhati keluarga
SAMARA, Pembina BAITI JANNATI CENTER, Ketua SALIMA Jateng
5. Afifah Afra
Penulis,
Direktur Penerbit Indiva,
Sekjen
FLP Pusat, owner Sayap Sakinah Center.
6. Ustadz Hatta
Syamsuddin, Lc
Penulis buku Muhammad
Inspiring Romance, Trainer Keluarga Romantis Ala Rasulullah.
7. Ustadz Anwar
Jufri, LC
Direktur LEPIS (Lembaga
Pendidikan Islam) Bawen
8. Pakar Kesehatan
Ibu dan Wanita
Spesialis kulit &
kelamin, Spesialis kandungan, bidan
IV.
Sasaran Peserta
Sasaran utama kegiatan
ini adalah mahasiswa kampus dan universitas di Kota Semarang. Dalam
sosialisasinya akan bekerjasama dengan divisi Kerohanian Islam kampus dan
universitas di Kota Semarang.
Target peserta 60-80
orang per angkatan.
Baiti Jannati
Center
Sekretariat : Jl. Ganesha Raya, Kompleks Masjid At
Taqwa No 1, Pedurungan Tengah, Semarang.
Telp. : 08122814853, 085647122033
0 komentar:
Posting Komentar