Sabtu pagi yang penuh semangat tertanggal 15 Januari 2011, Dhaca Suli, Muwu Thedmamu, Sothap Bhepami, dan Nyithal Sadeth berjalan beriringan menuju Aula Bhepomany untuk mengikuti kajian dari seorang “nyubthar” favorit mereka, yang sudah sangat kondang di Nyathemaythibh. Sambil berjalan keempat murid Bhepomany berjalan penuh semangat untuk mengasah “pughaba” pluz mereka. Biar ruhiyahnya semakin OK gitu…
Dhaca Suli bersenandung : “Jagalah hati, jangan kau kotori…jagalah hati , lentera hidup ini…. Haiyyah...tidak kalah suaraku dengan nyubthar kan?”, tanya Dhaca mencari persetujuan ketiga temannya.
“Kupikir dengan serius”, Muwu menggosokkan kedua telapak tangannya, “ka…ka…kau diam saja itu ja…ja…jauh lebih bagus Dhaca.” Muwu melihat Dhaca sambil terkekeh.
“Aku sepakat dengan Muwu. Kau cerdas sekali, kawan. Kali ini aku sepakat denganmu. Daripada bersenandung, aku lebih suka bermain-main dengan otot-ototku. Menjadi seorang bhaythedhi yang kuat fisiknya,” sahut Nyithal sambil memamerkan otot bisepnya. Dhaca hanya melengos sambil terus bergumam melanjutkan lantunan tembang yang mengiringi derap langkah kakinya.
Sothap mengelus kepala pelontosnya kemudian ikut angkat bicara,”Ah sudahlah, kawan. Tak usah berdebat. Nasyid itu bagian dari seni berdakwah dalam Islam. Ayo bergegas ke aula. Keburu acaranya dimulai…”
Akhirnya keempat murid Bhepomany, Sothap si badan sekebal baja dengan pughaba pesam-nya, Nyithal yang bertenaga raksasa dengan pughaba sutha-nya, Dhaca yang bisa menundukkan angin dengan pughaba nyamal-nya, dan Muwu yang menguasai air dengan pughaba nyamal-nya sekaligus pandai menghilang dengan pughaba nyinaw-nya, itu melanjutkan perjalanan mereka menuju Aula Bhepomany dengan penuh semangat. Dhaca jadi ingat pesan nenek tua yang telah membersamainya sejak kecil, Bhupa Supu : “Carilah ilmu yang bertebaran di muka bumi, Dhaca…”
***
Dan bertempat di ruangan yang sama seorang gadis berbaju mirip “kupu-kupu”, sudah asyik dengan buku catatan dan penanya. Siap mendokumentasikan acara di Aula Bhepomany siang itu…. (dan inilah hasil reportase Sira…^^v)
AWALI TAHUN BARU DENGAN LANGKAH PASTI MENUJU PERBAIKAN UMAT
Nyubthar : Ust. Abdullah Gymnastiar (Aa’Gym)
JIka kita yakin pada Allah SWT, kita tidak akan takut menghadapi dunia ini. Memiliki pribadi yang mantab, tidak gentar menghadapi hidup ini. Inilah “kekayaan” yang letaknya di jiwa.
Nyubhtar Aa’Gym menceritakan kisah Pak Atok yang lumpuh, yang sering datang ke pesantren menemui Aa’. Meski beliau lumpuh, beliau sangat bersemangat mencari ilmu agama, karena baginya ilmu agama adalah pupuk iman. Pak Atok yakin, meski memiliki keterbatasan dalam segi fisik Allah SWT tidak akan pernah menyia-nyiakannya. Termasuk ketika beliau ingin sekali memiliki anak agar kelak ada yang mendoakannya…(otomatis Pak Atok harus menikah dan punya istri dulu kan?), Pak Atok benar-benar yakin : “Kan ada Allah SWT!!!”. Meski pendidikan rendah, kaki lumpuh, tapi iman teguh!!! Alhamdulillah, akhirnya Pak Atok menikah dan sekarang malah sudah dikaruniai 2 orang anak. Allahu Akbar!!! Pak Atok bisa menjadi cerminan bagi kita, beliau salah satu sosok yang benar-benar “PUNYA ALLAH!!!”
Nah, melihat kondisi sekarang…kenapa “orang yang keren-keren” itu banyak yang stress?? Jawabnya, karena mereka sibuk membangun TOPENG daripada membangun ISI. Mereka hanya “ingin kelihatan”, sehingga cenderung munafik dalam hidup. Orang yang tidak pernah bahagia adalah orang yang tidak tegar dalam hidupnya. Oleh karena itu, yang perlu dibangun adalah : ISI (KEKUATAN IMAN).
Kunci agar akhlaq bagus, sabar, tangguh, fight menghadapi hidup ini adalah “Laillahaillallah….”. yup, ketauhidan!!! Tidak akan berharap dan tidak akan takut pada manusia. Ketika semua datang dari Allah SWT…ketika semua karena Allah SWT…ketika semua hanya untuk Allah SWT…tiada pencipta selain Allah SWT.
Kita pun bisa belajar dari ilmu tukang parkir. Sedikit gak minder, diambil gak sakit hati, dan gak sombong ketika banyak mobil. Karena apa yang kita miliki sekarang hanyalah “TITIPAN”. Belajar dari kisah si nyamuk dan cecak. Cecak gak demo sama Allah SWT karena dia harus ditakdirkan makanannya nyamuk yang bisa terbang sedangkan dia hanya bisa merayap. Cecak ikhlas menjalani semua takdirnya, toh dia masih bisa hidup meski makanannya sehari-hari bisa terbang. Karena Allah SWT tidak pernah menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Semua sudah diatur dengan sangat baik dan sempurna. Enak hati ini, ketika melihat makhluk hidup di sekitar kita dan kemudian kita ingat siapa yang telah menciptakannya. Hati ini akan menjadi tenang….
Demikian halnya dengan “JODOH”. Percaya deh, jodoh kita mah gak akan pernah ketuker kok. Banyak “rahasia Allah” dalam hidup ini. eSOPe-nya sudah diatur oleh Allah SWT dengan sangat baik. Tinggal yakin aja, kalau belum saat ini…Allah SWT pasti akan menjawab dengan lebih indah di saat yang TEPAT dan TERBAIK deh….Iya to??? ^^v. Karena hidup kita ada yang punya. Siapa? Allah SWT, tentu saja…(Sira manggut-manggut dengan mantabz pas bagian nulis ini…^^)
Begitu juga dengan “REZEKI”. Ada orang yang sibuk dengan membanting tulang demi mencari sesuap nasi. Ini rugi, sudah tulang yang dibanting hanya sesuap yang dicari. Imam Ali pernah mengatakan , barang siapa yang memang kesibukannya hanya untuk mencari isi perut, maaf derajatnya tidak jauh beda dengan apa yang keluar dari perut.
Kalau hanya mencari makan apa bedanya dengan kambing? Kalau hanya sekedar mencari uang, garong juga mencari uang. Maka kita harus tahu bahwa kita tidak disuruh mencari uang. Tetapi kita disuruh untuk menjemput rezeki karena setiap makhluk sudah disiapkan rezekinya masing – masing.
Ada perbedaan mendasar antara “mencari” dan “menjemput”. Kalau “mencari itu ada kemungkinan tidak mendapatkan apa yang dicari. Tapi kalau “menjemput”,pasti ada.
Kenapa? Karena setiap orang sudah ada rezekinya. Contoh lain, mencari istri itu belum tentu dia punya istri. tetapi menjemput istri pasti sudah punya istri kecuali mancari yang lain. Ini penting. “Waman yatawakkal ‘ala Allah fahuwa hasbuh,” Q.S. At Thalaq (65) : 3, artinya “Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkannya.”
Rezeki
Dalam QS. Hud : 6 yang artinya : “Dan tidak ada suatu binatang melatapun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis di dalam kitab yang nyata (Lawh Mahfuz).”
Rezeki itu……….
1. Penguat tubuh
2. Digantungkan (sudah ada jalannya), dibimbing Allah SWT dengan ikhtiar yang benar.
3. Gak usah pengen seperti orang lain, pengin berkah aja. Lebih enak jadi orang “PAS-PASAN”…Pas perlu, pas ada!!!
Pada kesempatan itu Nyubthar juga menyampaikan “5 US”. Apa itu 5 US?
1. Hati Tulus
• Belajar seperti matahari : “hanya memberi, tak harap kembali”
• Senantiasa melakukan yang terbaik
• Tidak ada hitung-hitungan dalam perbuatan
• Jangan pengin dipuji, jangan pengin dihargai
• Perlukah kita dianggap oleh orang lain sebagai orang baik? TIDAK PERLU!!! Jadi, yang perlu : JADI ORANG BAIK!!!
• Bahayanya dipuji : kita sibuk bertopeng!!!
• Lebih bahaya dipuji daripada dicaci. Tips dari Aa’Gym supaya kuat menghadapi omongan orang lain : dengan tegas katakan : “CUKUP BAGIKU ALLAH SWT!!!”. Yang perlu : “Allah ridho”. Insya Allah, kita akan IKHLAS.
2. Ibadah Bagus
• Amal yang utama : sholat tepat waktu.
• Waktunya bagus, kualitasnya juga harus bagus.
3. Hidup Lurus
• Kadang ketika kita jujur, kita malah dicaci. Tapi inilah seninya hidup
• Ketika kita jujur, insya Allah hati kita akan tenang (sakinah).
• Intinya, yang Allah suka, lakukanlah!! Allah gak suka, tinggalkan!!
4. Ikhtiar Serius
• Orang yang tawakal paling fight dalam hidupnya.
• Ketika Perang Uhud, Rasulullah memakai 2 lapis baju perang padahal Rasulullah yakin Allah SWT pasti melindungi. Begitu juga kisah Siti Hajar, ketika harus berlari dari Sofa-Marwah untuk menemukan air zam-zam.
• Sempurnakan Ikhtiar!!! Tidak mengenal kata menyerah dan putus asa. Rahmat Allah SWT itu sangat luas…dan pencari rahmat itu gak pernah putus asa.
• Ikhtiar bagi kita adalah ibadah, hasil akhirnya Allah yang lebih menentukan, karena Allah punya segalanya
5. Taubat Terus-Menerus
• Ketika kita bertaubat dengan sungguh-sungguh, Allah akan memberikan kita ketenangan hati.
• Takutlah ketika kita tidak bisa melihat apa yang Allah berikan karena terhalang dosa.
• Menolong orang itu sedekah, seperti halnya air. Karena air itu “memadamkan” api…
Hm…demikian reportase dari Siraradhi Luminya*).
*)Murid tingkat Peramu di Bhepomany, putri salah satu anggota Dewan Bintang, Thalkay Luminya dan sosok mulia bernama Lemathi Luminya.
SEMOGA BERMANFAAT!!!
[Keisya Avicenna dan NIBIRU…: “thedhubhmany sedhbheladath semacad ngi nyuyikhedhbhithabh penyingukhay” {teruslah bersemangat belajar di universitas kehidupan!!!}]
~LIFE WITH A GREAT MISSION : LILLAH,BILLAH,ILALLAH (Ada Cerita di ‘Bhepomany’)~
22 Januari 2011
Diposting oleh
KEISYA AVICENNA
di
Sabtu, Januari 22, 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar