Tangki
Bensin vs Tangki Oli
Jon Koplo baru
saja dibelikan sepeda motor bekas merk Yamaha V 80 oleh anak laki-lakinya.
Maksud anaknya, agar motor itu bisa dipakai bapaknya ketika pergi bekerja
daripada harus berjalan kaki. Jon Koplo berprofesi sebagai tukang buruh
bangunan yang sudah profesional dan sering mendapatkan sambatan dari para tetangga dekat maupun tetangga dari seberang
desa.
Saking
bahagianya, agar lebih terampil, setiap hari Jon Koplo belajar mengendarai
sepeda motornya itu wira-wiri sambil
di-gleyer-gleyer pedal gasnya. Istri
Jon Koplo, Lady Cempluk, tersenyum bangga karena kangmase sudah bisa bersepeda. Dalam hatinya, “Wah, Kangmas sekarang tidak perlu jalan kaki lagi dan kalau aku
belanja atau pergi kemana-mana bisa diantar.”
Suatu sore,
Jon Koplo kembali wira-wiri dengan
sepeda motornya itu. Kelihatannya sudah semakin mahir! Tapi, tiba-tiba sepeda
motor itu macet, mesinnya mati. Ternyata setelah dicek, tangki bensinnya kosong! Motor kesayangannya itu langsung dituntun ke warung bensin milik Gendhuk
Nicole. Jon Koplo beli bensin 2 liter. Dengan santainya, Jon Koplo memasukkan
bensin itu ke salah satu tangki di sepeda motornya.
Setelah dirasa beres, Jon Koplo men-starter motornya tetapi lha kok nggak bunyi-bunyi? Kembali dituntun motor kesayangannya itu sampai
di dekat rumahnya. Jon Koplo uthak-uthik,
nyopot busi, ngecek selang, wah… kelihatannya wis pinter dan mudeng tentang
mesin motor! Tapi kok tetap nggak bisa hidup, ya?
Saat Jon Koplo
lagi sibuk membuka ini dan itu, Tom Gembus lewat sambil bertanya, “Apanya Mas
yang rusak?” Tom Gembus pun turun dari sepeda motornya. “Tak bantu kene!” sahutnya kemudian. Tom Gembus ngecek selang bensin, ternyata tidak
mengalir dan tangki bensinnya kosong.
“Bensinnya
habis, selangnya nggak ngalir!” kata
Tom Gembus.
“Lha baru saja
aku belikan bensin 2 liter di warungnya Gendhuk Nicole,” sahut Jon Koplo, bingung.
“Lha terus
bensinnya kamu masukkan kemana, Mas?” tanya Tom Gembus, tak kalah bingungnya.
“Di sini!”
ujar Jon Koplo sambil menunjuk salah satu tangki di sepeda motornya itu.
“Owalah, Mas… mulane bensinnya nggak ngalir. Njenengan
keliru memasukkan bensin ke tangki oli bukan tangki bensin. Ini namanya salah
masuk!” kata Tom Gembus kemudian, sambil ketawa ngakak.
Jon Koplo
hanya cengar-cengir dan Lady Cempluk
malah terpingkal-pingkal melihat suaminya yang sok keminter itu.
Kiriman dari:
Kadri,
Banaran Rt 02/X Wonoboyo Wonogiri, Jawa Tengah.
0 komentar:
Posting Komentar