MUHARRAM
AGUNG
*Keisya Avicenna
Muharram agung
datang kembali…
Saat
fajar bermandikan kilauan cahaya
Embun
turun bagai air mata para syuhada
Kurasakan
sejuk angin kasih-Nya
Berhembus
syahdu, hapuskan segala dosa
Hina?
Diri ini memang hina!
Noda-noda
pekat telah terpahat dalam hati yang kelam
Hatiku
rapuh…
Langkah
kakiku pun kian menjauh
Jiwa
resah dan raga tak terarah
Musibah ini, ya Rabb...
Sejatinya adalah cara Engkau menguji
Siapakah orang-orang terbaik di antara kami?
Musibah ini, ya Rabb...
Sejatinya adalah cara Engkau mencintai
Siapakah yang layak mengetuk pintu surga-Mu nanti?
Kini,
para pendaki bukit tarbiyah makin melambung tinggi mengusung azzam
Mengguncangkan
hati ‘tuk keluar dari masa yang kelam
Hingga
kokoh, takkan gentar hadapi problematika zaman
Perlahan
dan pasti, hari-hari ‘kan berlalu seiring bergulirnya sang waktu
Hari ini kita menuju satu puncak tangga yang baru
Inilah sajak yang kita ikrarkan pada halaman pertama lembaran bercahaya
Hari ini kita menuju satu puncak tangga yang baru
Inilah sajak yang kita ikrarkan pada halaman pertama lembaran bercahaya
Ya Allah, pada lembaran-lembaran yang kutulis untuk-Mu…
Lewat rerentet aksara lalu menjelma jalinan kata
Sungguh, inilah caraku untuk mencintai-Mu lebih
banyak...
Lebih kasih…
Lebih cinta...
Muharram
agung datang kembali...
Aku sadar, hijrah itu perjuangan!
Hijrah itu pengorbanan!
Segala rintang yang kau hadiahkan…
Menjadi kejutan indah untuk merengkuh bahagia yang
paripurna
: mencium
wangi surga
[
]
Muharram
agung datang kembali...
Saat
senja mulai terlelap di pangkuan malam…
Perlahan
ia luruh, diiringi rintik sang hujan yang masih menetes perlahan
Diri
terpana, kala bias pelangi melukis keindahan cakrawala
Alam
semesta terlukis warna yang menawan sukma
Seluruh
jagad tengah menulis pada lembar terakhir catatan hariannya
Menuliskan
cinta layaknya sayap yang ‘kan terbang tinggi menggapai langit bahagia
Aku
berdiri di bawah gumpalan awan yang berduka
Saat
mata menitikkan luka
Merenungi
segala dosa-dosa
Aku
khusyuk mengeja pinta
Sungguh, aku merindukan sebuah pertemuan sederhana
dengan langit
Pertemuan yang mewangi Firdaus…
Ya Allah…
Akankah aku masih bertemu tanggal dan bulan yang sama di tahun depan?
Masihkan aku diberi kesempatan?
Jika diizinkan, jadikan hamba-Mu ini memulai hari lebih khusyuk
Jika diizinkan, jadikan hamba-Mu ini memulai hari lebih khusyuk
Air mata ini…
Semoga menjadi titik balik untukku menapaki hidup lebih
baik lagi
Menjalani hijrah dengan semangat karena Ilahi
Rabbi
Bersama tangan-Mu yang senantiasa membimbingku
pada jalan cinta abadi
Hingga Kau hadiahi aku sebuah perjumpaan agung
: menatap wajah-Mu, Rabbul
Izzati!
0 komentar:
Posting Komentar