JEJAK KEMBARA BERSUA BELAHAN JIWA

14 Oktober 2013

JEJAK KEMBARA BERSUA BELAHAN JIWA

Hati yang Menjaga untuk Hati yang Terjaga
20 Maret 2012, hari yang sangat berbahagia dalam hidup saya. Bagaimana tidak? Saya akhirnya memiliki kakak ipar yang cerdas, tampan dan sholeh. Alhamdulillah, saudari kembar saya menikah. Dan kebahagiaan saudari kembar saya menjadi kebahagiaan yang berlipat ganda untuk saya.
Terdengar syahdu denting air mata langit. Kau tahu, hati ini mengamini: semesta luruh dalam haru. Diam-diam aku terpesona pada kemurahan langit. Saat hujan mengeja malam, sepuluh ribu malaikat terus berjaga di tiap kedip mata. Sebelum pagi menyempurnakan harumnya. Pada setiap jejak yang tercipta di penghujung suatu masa, ‘tuk membuka episode baru yang penuh selaksa makna… 
Ya Allah, jadikanlah barokah atas apa yang telah Engkau takdirkan…Dan aku sangat mencintai hujan. Hujan dan ketulusan itu. Ia menyejukkan  bumi, rela menjatuhkan diri dalam wujud batang-batang air untuk menjalankan titah Tuhan-nya, dengan TULUS! Sebuah momentum refleksi untuk memutihkan hati.

Hari itu do’a-do’a pun bergulir untuk kedua mempelai dan saya pun juga kebanjiran do’a semoga segera menyusul kembarannya. Saya ‘aamiin’ kan do’a mereka dengan sepenuh hati dan terus memantapkan keyakinan diri untuk terus berpegang teguh pada sebuah prinsip. “Yakin, Allah Swt pasti akan menjawab semuanya dengan sangat indah pada saat yang TEPAT dan TERBAIK!” Inilah salah satu puncak keyakinan saya.
Dan waktu pun terus berjalan teriring asa yang terus membumbung tinggi ke singgasana Arsy-Nya…

26 September 2012
Namun adakah yang layak untuk ditangisi kalau semua dijalani dengan semangat tinggi dan niat yang bersih? Tidak ada kesusahan bagi orang yang menempuh perjalanan dengan keikhlasan. Karena Allah tidak pernah ingkar dengan janji-Nya. It can be a MIRACLE if you believe. TEPAT dan TERBAIK!

Semakin mantap hati ini setelah berhari-hari shalat istikharah, meminta pertimbangan Babe dan Ibuk serta kakak-kakak, akhirnya seusai dirosah saya beranikan diri menghadap ustadzah bagian kemahasiswaan. Saya bilang ke beliau untuk mengambil cuti dari ma’had selama satu semester dengan beberapa alasan yang saya utarakan. Ustadzah pun mengiyakan dan menyerahkan selembar kertas permohonan cuti untuk saya. Bismillah, saya ikuti kata hati. Saya merasa akan banyak hal luar biasa yang akan saya alami setelah mengambil salah satu keputusan besar ini. Pulang dari ma’had saya sempatkan untuk bermuhasabah sejenak di masjid kampus. Merenung hingga tanpa terasa mata saya pun berembun…
“Ya Allah, Engkaulah yang Maha Kuasa. Jika Engkau menghendaki sesuatu, tiada sesuatu pun di bumi dan di langit yang menghalangi-Mu. Apapun yang Engkau kehendaki akan terjadi. Jika Engkau menghendaki untuk memudahkan suatu urusan, tidak ada seorang pun yang mampu menyulitkan-Mu. Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”

27 September 2012
Setelah menjalankan amanah sebagai seorang pengajar di Ganesha Operation Wonogiri serta owner Istana Belajar SUPER yang saya peruntukkan untuk adik-adik yang ingin les privat bersama saya, kembali malam itu saya sibuk menyapa dan silaturahim dengan beberapa rekan di dunia maya.
Sampai akhirnya, ada chat dari seorang kakak tingkat saya (beliau sudah menikah dan dikaruniai seorang anak) :
“Nung, dah proses belum?"“Belum, Mas. Ada apa nih?”
“Mau nggak Nung saya kenalin dengan sahabat saya?”
“Gimana Mas kriterianya?”dst...
[ ]

Singkat cerita, setelah proses editan panjang biodata saya yang 11 halaman itu saya pun mengirimkan biodata saya kepada ‘perantara’ yang tak lain adalah kakak tingkat saya itu. Bismillah, ikhtiar ibadah dan perjuangan menggenapkan setengah Dien.
Biodata dari sang ikhwan pun saya dapatkan tanggal 2 Oktober 2012. Keesokan harinya (tanggal 3 Oktober 2012) saya langsung konsultasikan kepada MR (Murobbiyah). MR saya pun setuju dan sangat merestui.
Eits, tapi ada cerita menarik pada tanggal 2 Oktober itu. Penasaran?
Sesaat setelah saya membuka kiriman biodata di email saya, kemudian saya buka, dan kursor di Doralepito (nama laptop saya), langsung saya tarik ke halaman paling akhir. Syok! 20 halaman euy! Sedangkan biodata saya hanya 11 halaman. Masya Allah, keren! Itu ungkapan pertama saya. Eh, tapi ketakjuban saya (akan skenario Allah) tidak berhenti sampai di situ. Saya belum berani baca nama serta data dirinya. Saya baca dulu visi dan misi pernikahan sosok ikhwan di biodata itu, cita-cita beliau pasca menikah, dsb. Wow! Dan ada 3 huruf yang membuat saya benar-benar langsung lemas (tapi tidak sampai pingsan) saat ada tulisan IPK di 20 halaman itu. Sedangkan di biodata “For The AMANAH of My Life” saya pun saya menuliskan motto hidup saya IPK: [I]nspiratif [P]restatif [K]ontributif. Sedangkan ikhwan itu mempunyai impian ingin mendirikan sebuah Istana IPK, istana yang [I]novatif [P]roduktif [K[ontributif. Benar-benar speechless saya. Hm, apakah ini salah satu petunjuk dari-Mu ya Rabb? Dan petunjuk itu bernama IPK…
Saya sama sekali belum kenal apalagi bertemu dengan sosok ikhwan itu, justru saya kenal dengan sosok-sosok luar biasa yang beliau tuliskan di biodata 20 halaman itu. Ada satu hal lagi yang terasa sangat istimewa bergemuruh di hati saya, sosok itu lahir di bulan yang sama dengan bulan kelahiran saya, bulan ke-2 (Februari) tertanggal 7. Wow!

[ ]

Hingga terjadilah kesepakatan, kita akan ta’aruf tanggal 7 Oktober 2012. Hmm, lagi-lagi angka 7 euy…
Restu dari keluarga pun sudah saya kantongi (saya tunjukkan biodata sang ikhwan kepada semua anggota keluarga)
Saat bunga-bunga iman bermekaran di taman pengabdian. Saat kenangan yang tlah terukir menjadi notulensi hidup, menjadi notulensi perenungan dalam bahasa qalbu tanpa mengizinkan cahaya hati menjadi redup. Warna-warna optimis nan romantis akan selalu terlukis bersama do’a-do’a kebahagiaan yang takkan pernah habis. 
Insya Allah, sebentar lagi mengukir kenangan baru. Menikmati hari-hari yang terasa begitu istimewa, dimana jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. Ya Rabbi, iringi setiap langkah yang terukir, setiap nafas yang berhembus dalam waktu yang terus bergulir dengan keridhoan-Mu.

7 Oktober 2012
Pertemuan yang terasa sangat singkat. Pertemuan 1 jam antara saya dengan calon suami saya. Saling bercerita tentang pribadi masing-masing dan mimpi-mimpi di masa depan. Ta’aruf visioner. Ta’aruf yang cukup singkat namun produktif dan meninggal kesan yang sangat mendalam.

13 Oktober 2012
Sepekan kemudian, calon suami saya datang ke rumah bersama keluarga kakak laki-lakinya. Entah saya harus melukiskan warna hati saya seperti apa? Ya Allah, diakah jodoh saya? Diakah buah manis dari kesabaran dan munajat panjang saya selama ini? Hanya Engkau Yang Maha Tahu.
“Ada kisah baru yang akan dimulai, ada kisah lain yang menunggu untuk segera diakhiri. Ini bukan cinta yang terbungkam oleh diam tapi cinta yang terlanjur malu untuk menngungkapkan. Bukan karena apa atau siapa, menjawab kapan atau mengapa, bertanya bagaimana atau mencari tahu ada di mana? Bukan, bukan tentang itu semua! Semestinya pikirmu tahu dan hatimu semakin mengamini, bahwa dirimu adalah milik-Nya dan dirinya juga milik-Nya. Jadi, biarkan saja Sang Pemilik Jiwa berkehendak sesuka atas apa yang menjadi milik-Nya. Semuanya tak akan tertukar, maka tetap tersenyumlah biar segalanya semakin indah, mudah, dan full barokah…”
Pasca kepulangannya mengutarakan niat suci kepada Babe untuk mempersunting saya, kami sama sekali tidak pernah berkomunikasi apapun kecuali waktu beliau bertanya saya minta mahar apa. Selebihnya komunikasi lewat perantara saudari kembar saya, Mbak Thicko.
Saya pun menyampaikan impian saya sejak dulu (lewat SMS ke Mbak Thicko agar disampaikan lewat BBM), saya ingin menikah tanggal 10-11-12. Tanggal yang cantik dan penuh makna buat saya. Di sisi lain karena bertepatan dengan Hari Pahlawan juga angka-angka yang terangkai adalah angka-angka yang sarat akan makna.

10=1+0=1. Segala sesuatu itu muaranya 1, hanya Allah Swt.
11=1+1=2. Satu jiwa bertemu satu jiwa yang lain, bersinergi melipatgandakan potensi.
12=1+2=3. Fase hidup manusia ada 3: LAHIR-HIDUP-MATI

Alhamdulillah, keluarga besar beliau di Klaten dan Semarang pun sepakat. Masih bersisa waktu kurang lebih 1 bulan untuk mempersiapkan semuanya.


28 Oktober 2012
 Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda akan ada khitbah resmi dari pihak keluarga besar dari calon suami saya.
Dengan kebesaran hati dan jiwa, kita akan menemukan rahasia di balik titian kehidupan yang telah dijalani, hingga kelak akan kita rasakan tak ada lagi riak kegelisahan saat sendiri. Karena Allah Swt tidak pernah membiarkan kita sendiri. Hmm, bersabar bukan hanya sekadar kerelaan menunggu atas tertundanya suatu keinginan, tapi wujud keyakinan yang muncul dari lubuk hati akan segala nikmat dan karunia yang diberikan Allah Swt kepada hamba-Nya yang senantiasa memupuk keyakinan bahwa skenario-Nya pasti TEPAT dan TERBAIK!Bersabarlah dalam kebaikan agar Dia melimpahkan kebahagiaan yang telah Dia janjikan.
Ya Rabb, selalu kupinta tunjukkan padaku jalan terindah menuju keridhoan-Mu…

10 November 2012, impian 10-11-12 itupun menjejak nyata.
"Walimatul urs dengan baju aqad warna putih bertabur hiasan melati dan baju resepsi warna hijau tua dengan konsep Islamic Wedding: LOVELY JASMINE ON THE GREEN PARADISE"
Inilah salah satu impian saya yang menjejak nyata.

Sosok pangeran kunci surga itupun memberikan kado terindah buat saya, HAFALAN QS. Ar-Rahman! Semua tamu yang hadir menyaksikan prosesi aqad nikah kami di Masjid Agung Taqwa Wonogiri pun terhanyut dalam suasana yang khusyuk dan syahdu.

Flash back kembali…
"Hmm...dapat tawaran tanggal 27 September, tukeran biodata tanggal 2 Oktober, tanggal 7 langsung ta'aruf, tanggal 13 khitbah part 1. Gak nyangkanya sosok itu lahir tanggal 7 bulan 2. Nama terdiri dari 7 huruf, dan Nung suka banget sama PELANGI yang terdiri dari 7 warna 7 huruf, suka kata SAHABAT yang juga 7 huruf. sa'i 7x, thawaf 7x, ada 7 lapis langit, 7 surga dan neraka, 7 keajaiban rezeki, BAHAGIA juga 7 huruf, MENIKAH juga 7 huruf. Kakak laki-laki lahir tanggal 7 dan punya usaha namanya SEVEN CELL. Proses dapat tawaran (27 September) sampai [H-1] akad nikah total 44 hari dan MENIKAH itu impian saya no.44. NIM saya pun M0406044. NORMA itu 5 huruf (TEPAT) dan SISWADI itu 7 huruf (TERBAIK). TEPAT dan TERBAIK. Allahu Akbar!"           
Ya Allah,
Sempurnakanlah kebahagiaan kami
Dengan menjadikan pernikahan kami sebagai ibadah kepada-Mu
Dan bukti ketaatan kami kepada sunnah Rasul-Mu.
Aamiin Allahumma Aamiin…

Biduk yang kau kayuh akan merapat TEPAT di dermaga hatiku
Sampai akhirnya, terjadilah pertemuan TERBAIK pertama di temaram senja 
Kubingkai binar indah lakumu TEPAT seperti kerlipan gemintang
Berpendar di seantero angkasa hatiku dengan formasi TERBAIK-nya 
Biarkan degup jantung kita TEPAT berpadu karena-Nya…
Sebagai tanda tambatan TERBAIK, akhir dari segala pengembaraan atas nama cinta…
(penggalan sebuah puisi yang menjadi kado pernikahan saya untuk suami : TEPAT dan TERBAIK)


[Keisya Avicenna, jelang setahun mengarungi bahtera rumah tangga bersamamu.]

Spesial untuk Mbak Uniek dan suami, semoga puisi di bawah ini bisa jadi momentum refleksi juga  bisa jadi kado terindah dari saya dan suami.

“And theres a couple words I want to say… “
Rerentet aksara ini menari…
Dalam goresan pena dari gerakan jemari
Kertas putih pun pasrah terbentang
Mencoba lukiskan cinta dalam untaian kata
Curahkan kerinduan yang menghentak di dada
Untuk belahan jiwa tercinta

Dunia pun tersenyum menyambut…
Perasaan tulus yang tengah tercipta
Teruntuk sosok istimewa
Kekasih hati pilihan-Nya

Cinta, telah berbilang waktu
Hariku berlalu bersamamu
Dan diri ini tak pernah lelah berharap…
Agar engkau tak pernah jemu
‘tuk bantu aku menjadi sebaik-baik perhiasan duniamu
Cinta, engkaulah yang ‘kan mengantarkanku ke taman akhlak yang mulia
Taman istimewa, taman surga…

Sayang, aku ingat nasihat emas Rasulullah Saw. :
 “Maka perhatikanlah wahai istri, bagaimana kalian mempergauli suamimu? Sesungguhnya ia adalah surga atau nerakamu.” [HR. Ahmad]
Sayang, aku berharap surga!
Ya, aku sangat berharap surga!
Dan engkaulah salah satu kunci surgaku, Sayang…
Maka, bimbinglah aku!
Buatlah aku mampu melakukan apapun yang membuatmu ridho padaku…
Dengan begitu, Allah pun akan meridhoiku

Cinta, aku berharap agar kita selalu melangkah bersama
‘tuk menggapai ridho-Nya
Seandainya ada tinta emas dalam pena perjalanan kita…
Mari kita tulis bersama
Episode cinta kita yang penuh makna!
Karna hanya mendamba surga dan keridhoan-Nya semata
Bersyukurlah kepada-Nya, Cinta…
Sebelum engkau ucapkan kata terima kasihmu padaku

Sayang, asa hadirmu adalah selaksa makna
Selaksa makna yang dapat kutulis di antara kelopak edelweiss
Bermekaran indah nan abadi di taman hati ini

Sayang, jika cinta itu hanya sebuah mimpi…
Mungkin Hawa-pun akan tetap tinggal di surga
dan aku tak akan pernah terlahir ke dunia ini

Sayang, cinta telah membuat dunia ini menjadi hidup
Cinta adalah bagian kehidupan dari manusia
Dimana keindahan tumbuh di saat memberi atau menerima
Di saat berbagi tangis juga tawa
Dan engkaulah cintaku, Cinta…
Bersama kita ‘kan membangun rumah terindah di dunia, jua di surga
Tempat di mana jiwa kita berlabuh…

Tempat di mana rindu kita berteduh…

 Kisah pernikahan ini diikutsertakan pada Giveaway 10th Wedding Anniversary by Heart of Mine




4 komentar:

Wahyuti mengatakan...

Keren, Mak. Semoga beruntung ya, :)

Qudsi Falkhi mengatakan...

Bener tepat dan terbaik :-)

Anonim mengatakan...

Mbak ikutan GA juga
Pdhal kan sponsor
hihi
Rizka

Uniek Kaswarganti mengatakan...

aihhh hadiah puisinya sungguh bikin klepek2, makasih ya Nungma :)
Thks untuk partisipasinya, good luck.