MEMOAR CINTA DI GANESHA [1]

06 Mei 2010



Spirit of Java : Kamis, 22 April 2010

Pagi yang cerah membuka hari di kota solo berseri…kembali membakar semangat untuk mengisi hari ini dengan amalan2 berarti..

Sepasang mata menatap Road Mapping yang tertulis di sebuah Zona Inspirasi di salah satu kost para pencari ilmu di Universitas Nomor Satu, UNS…., rumah kedua di kota tempat ia menuntut ilmu dan merangkai kisah-kisah luar biasa dalam hidupnya…22 APRIL 2010 : SAATNYA MEWUJUDKAN IMPIAN…ROAD TO BANDUNG-JAKARTA untuk merealisasikan tema APRIL 2010 : APRIL_ITB : [A]ktualisasikan [P]rofesionalitas di[RI] tuk [L]ejitkan potensi dalam dunia [I]nspirasi [T]anpa [B]atas.

Setelah packing dan checking akhir barang2 yang harus dibawa Keisya segera meninggalkan Zona Inspirasi Supertwin, diantar sahabatnya menuju Stasiun Balapan. Waktu menunjukkan pukul 08.30 WIB. Dan sang ular besi yang bernama “LODAYA” itu pun mulai bergerak perlahan meninggalkan kota Spirit of Java. Perjalanan yang sangat inspiratif. Di dalam kereta Keisya bisa menikmati pemandangan yang sungguh sangat luar biasa. Jadi inget lirik lagunya Mas Fadli n the gank :
“Kulayangkan pandangku melalui kaca jendela
Dari tempatku bersandar seiring lantun kereta
Membawa diriku melintasi tempat-tempat yang indah
Membuat isi hidupku penuh riuh dan berwarna…”


Singkat cerita, Alhamdulillah sampai di Stasiun Bandung jam 17.15 WIB. Senja menyambut dengan menghidangkan pesona jingga di penghujung cakrawala. Senja yang kan menjadi saksi bertemunya kembali dua insan yang sejak 6 tahun lalu berikrar bersama untuk menjalin sebuah hubungan yang sepakat mereka namakan PERSAHABATAN!!! Menikmati langit senja di atas stasiun yang dihiasi datang dan perginya ular-ular besi itu. Hm…so romantic!!!

Jam 17.30, penantian Keisya pun terbayar sudah dengan kehadiran sosok seorang sahabat terbaiknya, sahabat yang selalu bisa menguatkannya, sahabat yang selalu ada kala suka dan duka…saat mereka dulu masih sama-sama berjuang di Masa Putih-Abuabu..Masa SMA yang penuh warna, dinamika, dan romantika. Deeeuuu….
Hm…”Say dan Chay”, panggilan sayang untuk 2 sahabat itu…
Gestin, sahabatnya Keisya itu menuntut ilmu di salah satu universitas ternama di negeri ini. Universitas yang menjadi salah satu impian Keisya di masa silam. Dulu Keisya sangat ingin bisa masuk universitas ini dan mengambil jurusan Astronomi, ilmu perbintangan. Karena Keisya memang suka melihat bintang. Bintang…oh….Bintang…^^v. Institut Teknologi Bandung. ITB, dengan symbol Ganesha yang kokoh dan menyimpan berjuta makna dari symbol itu.

Dengan menggunakan angkot kecil jurusan Cisitu kedua insan itu melanjutkan perjalanan menuju kostnya Gestchay. Kalo angkot di Bandung kodenya warna. Unik. Hmm…sepanjang perjalanan, mereka saling melepas rindu. Bercerita, sambil menikmati panorama Bandung menjelang malam. Indah. Tak terasa sampai juga di Jalan Taman Sari. Beli nasi goreng dulu. Kemudian mereka berdua menuju kostnya Gestchay. Moment2 persahabatan yang sungguh menyenangkan…Hari pertama Keisya di Kota Bandung. Alhamdulillah, sudah 3x ini ke Bandung…tapi momentum ke-3 ini nanti akan menjadi momentum yang PALING DAHSYAT!!!

Paris Van Java : Jumat, 23 April 2010…MEMOAR CINTA DI GANESHA_hari kedua

Jumat, harus lebih dahsyat full semangat!!! Jam 09.00 Keisya dan Gestchay meninggalkan kost kemudian breakfast dulu. Then naik angkot turun di belakang kampus ITB. Akhirnya, impian Keisya untuk menginjakkan kaki di kampus impiannya itu bisa menjadi kenyataan!!! Subhanallah…jadi makin semangat untuk terus berani bermimpi tapi yang terpenting berani untuk mewujudkan mimpi-mimpi itu!!! Hmm, Keisya jadi sedikit bernostalgia…dari berbagai sudut dan tempat2 yang menghiasi pandangannya kayaknya gak asing gitu. Oya, jadi inget filmnya JOMBLO. Hehe. Setting tempatnya kan di ITB.

Gestchay tercatat sebagai mahasiswi tingkat akhir Teknik Geofisika Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan. Karena Gestchay mau kuliah, akhirnya Keisya hotspotan aja di Gazebo. Hihi…nyusup di tengah2 anak2 ITB. Mengedarkan pandangan berkeliling. Woow, pada asyik belajar, diskusi, ngerjain tugas, sedikit nguping yang terdengar adalah rumus, teorema, praktikum, dsb….hmm…hehe…salut deh!!! 1,5 jam berlalu. Keisya pun mendapatkan apa yang harus dia cari di internet pluz nulis, segera mengikat inspirasi2 dahsyat yang dia dapat. Bertemu lagi dengan Gestchay, kali ini dengan sosok yang luar biasa, Mas Dave. Hehe..salah satu mahasiswa Teknik Geofisika juga angkatan 2005. Beliau dah lulus dan sekarang lanjut S2. Beberapa waktu yang lalu beliau baru saja meraih penghargaan di Jerman. Disebutkan dalam : http://www.itb.ac.id/news/2740.xhtml David Prambudi Sahara, alumnus Teknik Geofisika ITB, sukses meraih dua penghargaan pada ajang "1st European Geothermal PhD Day 2010" yang dilangsungkan di Geoforschunghszentrum (GFZ) Potsdam. David meraih penghargaan untuk "Best Poster" dan juga "Best Presentation" pada acara yang diselenggarakan tanggal 10-11 Februari 2010 lalu ini. Wow, tapi oleh2nya mana mas???

Kemudian kita berjalan keliling kampus. Sempet ke STIH ITB. Sekolah Tinggi Ilmu Hayati. Semoga Keisya berkesempatan bisa S2 di sana. SEMOGA!!! Mas Dave pamitan coz mau Jumatan. Keisya dan Gestchay melanjutkan petualangannya keliling ITB. Sampai akhirnya menginjakkan kaki di kantin. Namanya Kantin Bengkok. Hihi…lutuna…tapi penuh euy. Yadah, mereka berdua akhirnya ke jurusannya Gestchay dulu, tepatnya di Lab. Graviti. Gestchay konsultasi dengan dosen pembimbingnya dan diskusi tugas akhirnya juga dengan teman2nya. Sedangkan Keisya asyik melanjutkan membaca buku SUKSES DENGAN SOFTSKILL buku cetakan ITB juga. Bagus isinya!!! Keisya juga dikenalkan Gestchay dengan beberapa orang temannya, ada Iktri, Rizka, Iyas, Bastian, dll. Alhamdulillah, dapat teman baru. Setelah Gestchay selesai dengan urusan TA nya, kita pun sholat Dhuhur dulu kemudian turun n menyelamatkan diri ke Kantin Bengkok. Menu yang menggugah selera…saatnya makan….nyammy…

Jam 13.30 Gestchay ada kuliah lagi. Akhirnya Keisya berpetualang sendiri keliling ITB. Ke STIH lagi. Kemudian ke acara “HARI BUMI” yang diadakan oleh2 anak2 Teknik Lingkungan dan Mahasiswa Pecinta ALam. Sempet juga beli dompet unik dari anyaman bungkus kopi. Jad masih beraroma kopi. Sempet diskusi juga dengan ibu2 yang mempunyai home industry ‘pengelolaan sampah plastic menjadi kerajinan tangan’. Dalam kesempatan itu, Keisya yang notabene ‘BIOLOG’ benar2 sangat menikmati aksi penyusupan itu. Lihat pameran foto bertemakan lingkungan, mendengarkan penjelasan bapak2 mengenai bank sampah, banyak hal unik dan bermanfaat yang bisa ia dapat. Sampai akhinya dia baru menyadari ada sosok Dik Doank di dekatnya. Hmmm…ternyata beliau mau mengisi talkshow pada event yang bertemakan : KITA SAYANG BUMI, BUMI SAYANG KITA itu!!! Wah, jangan sampai kelewat nich. Akhirnya Keisya ikutan nimbrung duduk di kursi penonton. Aksi penyusupan yang sangat bermanfaat nih!!! Dik Doank dah kayak ustadz aja…ngisi talkshow sekaligus ceramah. Salut pokoknya!!!
Kata bijak dari Dik Doank yang bisa Keisya rangkum :
“Jangan pernah menebang sebelum menanam.”
“Bumi tempat kita bersujud juga tempat kita berpijak.”
“Aku adalah air. Air adalah cinta. Lambang cintaku pada kehidupan kuberikan dengan tetesan. Karena aku adalah air.”


Sehabis menikmati talkshow inspiratif bersama Dik Doank, Gestchay akhirnya datang menghampiri Keisya dan mereka pun beranjak dari acara talkshow setelah sempat membeli 2 cup es susu Milo. Hmm..segerrrr….

Lokasi inspiratif yang mereka tuju selanjutnya adalah : Masjid Salman ITB. Alhamdulillah, impian Keisya untuk bisa sholat di Masjid Salman bisa menjadi kenyataan… Ya Rabbi, betapa banyak nikmat dan anugerah yang telah Engkau berikan….
Menjelang sore, sosok dua sahabat itu meninggalkan Masjid Salman ITB kemudian berjalan kaki berdua untuk pulang. Tapi sebelum kembali ke kost, Keisya dan Gestchay menyempatkan diri untuk mampir di Toko Buku TogaMas.. dan Keisya pun beraksi untuk menambah koleksi perpustakaan pribadinya…^^v
Hmmmm……

HARI YANG SUNGGUH DAHSYAT, LUAR BIASA!!!

To be continued….di “MEMOAR CINTA DI GANESHA [2]”….masih dalam proses pengerjaan…hehe…

“Pada akhirnya segala cinta, cita, harapan maupun impian akan tertuju pada satu titik. Membentuk sebuah oase dimana segala harapan terkumpul. Berharap sang pemilik akan selalu menuntun, memberi petunjuk jalan pada satu irama kehidupan yang sebenarnya, pada satu cinta yang sesungguhnya, pada satu irama kehidupan yang hakiki.”
[Petualangan Inspirasi Tanpa Batas Keisya Avicenna : 22-24 April 2010]

0 komentar: