Kuliah Pra Nikah BAITI JANNATI

21 November 2014

        I.            Pendahuluan
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” [QS.Ar Ruum [30]: 21]
Sebuah ayat yang menyatakan betapa besarnya kekuasaan Allah Swt. dan Maha Kasih Sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang beriman. Betapa Allah sangat memahami apa yang dibutuhkan oleh setiap hamba berkaitan dengan kebutuhan biologis dan hati manusia. Ketika Adam As diciptakan Allah dan ditempatkan di surga, Adam As. merasa sendiri dan merasa kesepian, betapapun indah dan nikmatnya surga, ternyata masih membuat hati seorang Adam As hampa. Karena itulah kemudian Allah Swt. mengambil tulang rusuknya Adam As dan diciptakanlah Hawa untuk menemani Adam As.
Solusi bagi kebutuhan biologis manusia adalah pernikahan. Tidak ada dalam Al Qur’an solusi bagi kondisi hati yang bergolak itu adalah pacaran atau berzina. Dan tiap hari akan selalu ada berita-berita pernikahan yang tersebar di seluruh dunia. Namun, apakah tujuan pernikahan hanya untuk mengobati kekosongan hati semata atau memenuhi kebutuhan biologis? Tentu kita lebih mendambakan terciptanya sebuah keluarga yang SAMARA (Sakinah, Mawaddah wa Rahmah). Oleh karena itu, kita layak memiliki cita-cita terwujudnya pernikahan yang visioner yang sarat dengan nilai-nilai Islam.
Pernikahan visioner adalah sebuah pernikahan yang penuh dengan visi ke depan, penuh dengan planning ditambah dengan misi strategis untuk mencapai visi tersebut. Sebuah pernikahan yang berpikir luas dan panjang ke depan, bukan hanya sekadar menjadikan pernikahan sebagai penghalal suatu hubungan antara laki-laki dan perempuan. Banyak pasangan yang menikah bercita-cita menjadikan rumah tangga mereka sebagai keluarga SAMARA, tapi karena tidak ada pemikiran matang tentang tujuan keluarga yang jauh ke depan, banyak yang akhirnya berhenti di tengah jalan. Atau pada akhirnya tercipta rumah tangga yang tidak ideal di mana terjadi pertengkaran atau perbedaan pendapat yang berujung kebekuan antar penghuni rumah tangga.
Untuk membangun keluarga SAMARA, minimal ditunjang oleh teladan, cinta ilmu dan sistem yang Islami. Hanya rumah tangga SAMARA yang dapat menjadi fondasi tangguh bagi berdirinya masyarakat dan bangsa yang beradab, maju, dan beriman. Dalam mempersiapkan generasi terbaik, semuanya diawali dari keluarga. Lingkungan keluarga sebagai tempat pertama bagi pertumbuhan anak menjadi faktor terpenting yang mempengaruhi watak, kebiasaan dan perkembangan psikologinya. Keluarga yang SAMARA merupakan lingkungan yang baik dalam membantuk generasi Rabbani. Kuliah Pra Nikah ini memiliki cita mulia yakni membangun “Baiti Jannati” (Rumahku adalah Surgaku), dimana tercipta kebahagiaan, ketentraman, kedamaian, dan banyak hal-hal kebaikan di dalam keluarga.


      II.            Landasan Kegiatan/Program
Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa menikah maka ia telah melindungi (menguasai) separuh agamanya, karena itu hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dalam memelihara separuhnya lagi.”
Pernikahan adalah langkah awal bagi sebuah bangunan baru dalam masyarakat muslim dan tiang pancang baru untuk menyangga keutuhan bangunan tersebut maka sangatlah pantas bila semua anggota masyarakat menyambut gembira peristiwa itu dengan ucapan selamat dan doa keberkahan yang diliputi rasa gembira dan bersuka ria.
Menikah mempunyai beberapa tujuan, antara lain :
1.        Menikah merupakan salah satu perintah Allah, lihat saja dalam QS. An Nisa’ [4]: 3, QS. An-Nur [24]: 32 dan sabda Rasulullah : “Menikahlah karena sesungguhnya aku bangga dengan umatku yang banyak...“(HR. Baihaqi). Kebahagiaan dan ketenangan hati orang mukmin hanyalah dengan mentaati Allah dan Rasul-Nya.
2.        Untuk melestarikan keturunan dan memakmurkan bumi Allah sehingga tujuan penciptaan makhluk bisa terealisasi dengan baik yaitu ibadah kepada Allah Swt.
3.        Untuk menyalurkan kebutuhan biologis antara laki-laki dan perempuan sehingga bisa terjaga kesucian masing-masing.
4.        Dalam rangka untuk menjaga keutuhan nasab karena bila tidak ada pernikahan yang resmi sesuai dengan aturan agama maka akan terjadi kekacauan kehidupan sehingga banyak anak manusia yang terlahir tanpa orang tua dan tidak sah menurut agama.
5.        Untuk meraih ketenangan jiwa yang menjadi tujuan utama hidup manusia (QS. Ar Rum [30]: 21).
6.        Memperbanyak jumlah umat Nabi Muhammad SAW sehingga menjadi umat yang disegani dan diperhitungkan seperti yang diinginkan Allah Swt.
7.        Dalam rangka untuk menyelamatkan masyarakat dari bahaya berbagai penyakit moral dan kerusakan akhlak.
Banyak sekali tujuan pernikahan. Semuanya begitu mulia dan tentunya akan bernilai pahala dan dihitung sebagai ibadah jika memang diniatkan semata-mata karena Allah Swt. Semua tujuan itu akan tercapai jika kita melakukan persiapan dengan matang. Untuk itulah, program Kuliah Pra Nikah ini diselenggarakan.
Fakta yang sangat ironis di Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan bahwa dari dua juta pernikahan keluarga yang terjadi setiap tahunnya, 10%-nya berakhir dengan perceraian. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor, yaitu :
1.      Pergeseran paradigma dari pernikahan yang seharusnya merupakan hal yang agung dan sakral, kini menjadi hal yang biasa-biasa saja.
2.      Orang tua kurang respek dalam membimbing anaknya yang sudah berusia siap nikah karena kebanyakan orang tua saat ini justru sibuk mengurusi kriteria jodoh anaknya, bagaimana menyelenggarakan pesta pernikahan anaknya, dsb dibandingkan memberikan bekal ilmu tentang pernikahan dan menjalani kehidupan berumahtangga pada anaknya.
3.      Dampak globalisasi, misalnya : bebasnya berita tentang pernikahan dan perceraian artis atau tokoh masyarakat yang bias menjadi teladan buruk bagi masyarakat.
Untuk menghindari hal-hal tersebut terjadi, tentu saja dibutuhkan pendidikan yang dapat membuka wacana dan memaknai lebih dalam arti sebuah pernikahan dan tujuan dari pernikahan itu sendiri.

        I.            Lokasi Kegiatan
Gedung milik Yayasan Walisongo lantai 1, 2 ruang kelas kapasitas maksimal 120 orang (model kursi kuliah), ber ac, soundsystem & LCD.
Alamat : Jl. Papandayan, Semarang


      II.            Bentuk Kegiatan/Program
Kuliah persiapan nikah selama 12 kali pertemuan selama 6 bulan (2 kali per bulan) yang membahas secara tematik problematika persiapan menuju pernikahan Islami mulai dari persiapan diri, memilih pasangan, proses akad & walimah, masa awal memasuki rumah tangga.

    III.            Pemateri
1.      Bunda Darosy
Dosen Psikologi UNDIP, Pakar Parenting, Pengasuh Rumahku Surgaku TVRI Jateng, Ketua BAITI JANNATI CENTER, Penulis Buku Baiti Jannati.
2.      Robi’ah Al Adawiyah, SH
Ketua KPPA Benih Solo, Konsultan Remaja, Penulis buku rumahtanggadan Remaja.
3.      Bu Maskufah
Ketua SALIMA Kota Semarang, penulis buku Smart Messages for Ukhti.
4.      Bu Diah Rahmawati
Pemerhati keluarga SAMARA, Pembina BAITI JANNATI CENTER, Ketua SALIMA Jateng
5.      Afifah Afra
Penulis, Direktur Penerbit Indiva, Sekjen FLP Pusat, owner Sayap Sakinah Center.
6.      Ustadz Hatta Syamsuddin, Lc
Penulis buku Muhammad Inspiring Romance, Trainer Keluarga Romantis Ala Rasulullah.
7.      Ustadz Anwar Jufri, LC
Direktur LEPIS (Lembaga Pendidikan Islam) Bawen
8.      Pakar Kesehatan Ibu dan Wanita
Spesialis kulit & kelamin, Spesialis kandungan, bidan

   IV.            Sasaran Peserta
Sasaran utama kegiatan ini adalah mahasiswa kampus dan universitas di Kota Semarang. Dalam sosialisasinya akan bekerjasama dengan divisi Kerohanian Islam kampus dan universitas di Kota Semarang.
Target peserta 60-80 orang per angkatan.

Baiti Jannati Center
Sekretariat      : Jl. Ganesha Raya, Kompleks Masjid At Taqwa No 1, Pedurungan Tengah, Semarang.
Telp.    : 08122814853, 085647122033



0 komentar: