Belum cukup ku bertanya kepada bulan...
Tentang makna kehadiran malam...
Baginya, malam tetap menghadirkan selaksa cinta
Dalam hamparan langit yang terkadang kelam, tertutup awan
Malam baginya menjadi isyarat tuk tetap membagi untaian senyum
Dalam guratan sabit yang tercipta dari dirinya...
Siang dalam definisi mentari...
Adalah saat dia mulai memadukan gelora warna semangat yang terpancar sampai ke bumi
Merekahkan kuncup bunga...bermekaran elok nan rupawan...
Siang menjadi saat tuk kembali merangkai asa
Meski letih terkadang tercipta...
Tapi inilah hakikat perjuangan sesungguhnya!!!!
Siang bukanlah saat di mana nafas harus tersengal
Bukan pula saat raga menjadi lemah dan payah....
Tapi siang ibarat keberanian seorang ’penunggang kuda’ yang terus memacu kuda putihnya, meski di padang gersang
Membentang luas sekalipun...
Menatap arah langkah ke depan
Menggapai suatu tujuan...
Tegar hadapi segala rintangan yang menghadang
Siang-malamku....
Bukanlah saat dimana ku menghamburkan waktuku
Tapi, siang-malamku adalah waktu terbaikku
Untuk senantiasa mengabdi pada Rabb-Ku...
(Minggu, 19 Juli 2009...dalam perjalanan ke Bulevard UNS)
TANYAKU TENTANG MALAM DAN SIANG
07 September 2009
Diposting oleh
KEISYA AVICENNA
di
Senin, September 07, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar