UNTUKMU, PARA “SISWA YANG MAHA!!!”

18 November 2009

[Dalam sebuah pengembaraan seseorang yang sedang mencari hakikat kebenaran dan perubahan…Dia bertemu dengan kerumunan orang-orang. Kali ini baju mereka lumayan bagus, bau mereka lumayan wangi meski bercampur leleran keringat sebab panas terik yang melelehkan kulit. Sinar mata mereka cerdas, bahasa mereka elit. Konon, merekalah yang disebut MAHASISWA, siswa yang maha. Maka mereka murid yang besar, murid yang boleh bicara lebih dari apa yang mereka dapatkan di bangku kuliah. Mereka berkerumun sambil berteriak…,
“Turunkan harga!!!”
“Hidup Rakyat!!!”
“Dekonstruksi Pemerintahan!!!”
“Tangkap Koruptor!!!”
Mereka berdemo di depan sebuah gedung yang mirip kulit kacang. Mereka terus berteriak, sementara orang-orang yang di dalam gedung juga sedang berkerumun. Mereka sedang melakukan lobi untuk mengajukan anggaran kesejahteraan; masa wakil rakyat tidak sejahtera?? Bukankah itu menurunkan martabat bangsa?? Hmmmm…Sosok itu memperhatikan aksi para “siswa yang maha” itu dengan mata berbinar…]

“ MAHASISWA adalah sebuah struktur unik dalam tatanan masyarakat, politik maupun budaya. Mahasiswa adalah sentra sebuah peradaban, karena mereka adalah kumpulan pahlawan dan calon pahlawan, kumpulan ilmuwan dan calon ilmuwan, kumpulan negarawan dan calon negarawan, kumpulan perwira dan calon jendral. Dan karena mereka adalah kumpulan Ulama dan calon ulama maka mahasiswa adalah segala-galanya.” ( Al- Chaidar, Reformasi Prematur )

Mahasiswa adalah sebuah keajaiban, ya, keajaiban ! Karena mahasiswa bisa memainkan konser tanpa dirigen dan memainkan harmoni yang solid, nada-nada yang berbeda menjadi musik yang indah dalam persatuan gerakan mahasiswa. Karena mahasiswa bisa berbaris dengan rapi walau tanpa pimpinan, mereka bisa bicara jujur ditengah arus kebohongan, mereka bisa berteriak lantang memecah kebisuan dan bisa saling mencintai di tengah kebencian.

Mahasiswa adalah keajaiban karena mereka adalah organisatoris-organisatoris ulung yang otodidak, orator-orator sakti yang natural, dan mereka sistem yang dilindungi oleh alam.
Gerakan Mahasiswa mampu merangkul berbagai kekuatan civil society lainnya menjadi sebuah gelombang yang mampu menghancurkan batu karang rezim otoritarian. Itulah kekuatan rakyat yang tak terkalahkan.

Gerakan mahasiswa telah tercatat dengan tinta emas dalam peradaban bangsa kita. Gerakan mahasiswa di tahun 1908, telah memunculkan fenomena yang kemudian dikenal dengan Kebangkitan Nasional. Gerakan Mahasiswa tahun 1928 berhasil menyatukan Langkah perjuangan Nusantara dengan Sumpah Pemuda-nya. Gerakan Mahasiswa tahun 1945 berhasil ‘mendesak’ para founding father, dan akhirnya berhasil menghantarkan Indonesia pada kemerdekaannya. Gerakan mahasiswa tahun 1966 berhasil memaksa Soekarno turun tahta dari jabatan presiden seumur hidupnya. Gerakan mahasiswa tahun 1998 atau lazim disebut Reformasi, telah menutup 32 tahun penindasan oleh rezim orde baru…
Perubahan

I N D O N E S I A : Sebuah Negara di kawasan Asia Tenggara dengan Jumlah Penduduk lebih dari 210 Juta, kekayaan alam yang melimpah ruah, iklim tropis yang kondusif bagi pertanian, perkebunan dll, keindahan alam yang berpotensi besar di bidang Pariwisata, bentuk kepulauan yang mendukung pengembangan sektor kelautan, intinya… INDONESIA begitu sempurna kelebihannya !

I N D O N E S I A : Sebuah Negara dengan jumlah pengangguran 8 juta dari 98.9 juta angkatan kerja (Survei BPS tahun 2001), dengan total dana rakyat yang dikorupsi Rp. 444 triliyun (tahun 2003, Kwik Kian Gie), lebih besar dari APBN tahun 2003 ! mutu pendidikan rendah, kriminalitas merajalela, konflik SARA dan kekerasan, ancaman disintegrasi bangsa, ketergantungan pada pihak asing, utang luar negeri yang membengkak, kerusakan moral, etika, & budaya, ah, begitu sempurna hancurnya..!
Seiring bertambahnya usia Negara ini, seperti manusia pula, bertambah penyakitnya.. Perlahan tapi pasti penyakit-penyakit mulai menggerogoti tubuh bangsa ini… Padahal kita belum terlalu tua, namun imunitas itu seakan telah hilang dimangsa zaman, siklus kehidupan seakan membawa bangsa ini ke satu arah, The Final Destination : Kematian..!

Lalu apa kita akan membiarkan bangsa ini mati sementara kita belum memberikan uluran tangan untuk menyembuhkan penyakitnya..! Kemana penghargaan kita kepada para pendahulu kita yang dengan keringat dan darahnya membebaskan bangsa dari belenggu penjajah..?! Dan lebih besar lagi, bagaimana kita mempertanggungjawabkan kehancuran bangsa ini kepada Allah swt?!

[Dan apabila dikatakan kepada mereka : janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, mereka menjawab : “ Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan”.Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan tapi mereka tidak sadar.] ( Q.S. Al-Baqarah : 11-12 )

Kata Kunci : PERUBAHAN !
Sebuah kata yang akhir-akhir ini digaung-gaungkan, begitu sering didengar dalam kampanye-kampanye parpol menjelang pemilu (beberapa waktu silam), pelatihan2 pergeraka, ya 1 kata : PERUBAHAN !!!
Sebuah kata yang indah didengar, menumbuhkan harapan baru di kalangan rakyat yang mulai kehilangan harapan, membelalakkan mata yang mulai terpejam, memberi semangat pada jiwa yang mulai putus asa, memberi harapan hidup pada bangsa yang sedang menuju kematian!
Tapi, segampang itukah…. ?!

Bila kita cerdas, di benak kita akan muncul berbagai pertanyaan, ketika hendak membawa bangsa ini menuju PERUBAHAN : Perubahan seperti apa ? Kearah mana ? Apa yang harus diubah ? Mengapa harus berubah? Siapa yang akan melakukan perubahan? Kapan akan berubah ??? dll, dst, dsb….

Perubahan adalah pergantian kondisi dari kondisi awal ke kondisi berikutnya, dari lama ke baru, dari a ke b, b ke c, dst, dan juga sebaliknya…
Perubahan adalah membuka jendela dan membiarkan cahaya masuk ke dalam ruangan yang gelap gulita……

Perubahan adalah transformasi nilai, kebiasaan, masalah menuju jalan keluar baru….
Membicarakan perubahan mungkin lebih mudah daripada realisasinya… Membuat satu perubahan pada banyak aspek adalah hal yang membutuhkan keberanian, kesabaran, keuletan dan kerja keras ! Tidak akan ada perubahan yang seketika ! Perubahan membutuhkan proses panjang dan berliku. Perubahan yang spontan/seketika hanya akan memberi efek yang seketika pula, tak akan kekal, dan sia-sia….



----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tujuh Gugatan Rakyat atau TUGU Rakyat yang merupakan hasil dari rapat akbar BEM SI di UI Depok pada 20-23 Maret 2008, berikut isinya:
1. Nasionalisasi aset strategis bangsa
2. Wujudkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau dan merata bagi seluruh rakyat Indonesia
3. Tuntaskan kasus BLBI dan korupsi Soeharto beserta kroni-kroninya sebagai perwujudan kepastian hukum di Indonesia
4. Kembalikan kedaulatan bangsa pada sektor pangan, ekonomi dan energi
5. Menjamin ketersediaan dan keterjangakauan harga kebutuhan pokok bagi rakyat
6. Tuntaskan reformasi birokrasi dan berantas mafia peradilan
7. Selamatkan lingkungan Indonesia dan tuntut Lapindo Brantas untuk mengganti rugi seluruh dampak dari lumpur Lapindo.
(sumber: tugu rakyat).
Satu dasawarsa sudah usia reformasi di Indonesia.
Masih dengan segudang pekerjaan rumah bagi para pemimpin bangsa ini, lebih khusus SBY-JK sebagai petinggi negeri yang merupakan presiden-wakil presiden pertama hasil pemilihan langsung 2004. Sebuah fenomena demokrasi, tak hanya bagi rakyat Indonesia melainkan hampir di seluruh belahan dunia. Tonggak kebangkitan negeri ini mereka bilang.
Ada romantisme pergerakan mahasiswa, semoga bukan itu. Ribuan mahasiswa yang tengah berjuang menyuarakan aspirasi dan keyakinan mereka beberapa hari ini membuat saya banyak bersyukur, alhamdulillah mereka masih ada. Mahasiswa itu masih ada. Jika kata Soe Hoek Gie, mereka adalah Resi. Ya, negeri ini tengah dilanda badai. Tapi pasti ada jalan keluar, dan menaikkan harga BBM bukan sebuah solusi yang bijaksana di tengah morat-maritnya rakyat Indonesia.
TUGU RAKYAT, sebuah terobosan. Sudah terlalu lama kita terlena dengan ketidakpastian beberapa kasus yang sebenarnya besar tapi dikecilkan (lihat poin 3, 6 dan 7). Belum lagi ketersediaan bahan makanan pokok dengan harga terjangkau yang kian sulit ditemukan. Ditambah aksi-aksi penyeludupan BBM dari kelas teri sampai kelas kakap. Sungguh, jika saja para “petinggi” pemerintahan mau lebih memperhatikan keadaan rakyat Indonesia maka tujuh gugatan ini tak akan ada.
Secara aktual, rakyat butuh penghidupan yang layak, pendidikan yang murah, lapangan pekerjaan, juga keterbukaan. Termasuk pemberantasan korupsi yang baru masuk babak pemanasan, semoga berkelanjutan.
Tujuh gugatan rakyat ini merupakan buah pemikiran kaum muda yang rindu akan hadirnya keadilan di negeri Indonesia, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

[Nantikan dan saksikan para “SISWA YANG MAHA” tersebut beraksi kembali tanggal 20 Oktober 2009!!! HIDUP MAHASISWA!!!]

Kepada para Mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan..
Di persimpangan jalan…
Kepada pewaris peradaban
Yang telah menorehkan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembar sejarah manusia
Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta..


[Kegelisahan ‘Seorang Mahasiswa’ di Tahun Ke-4…dikutip dan disatukan dari berbagai sumber dan I.N.S.P.I.R.A.S.I.]

TAHUN KEEMPAT, PANTANG JALAN DI TEMPAT!!!!

0 komentar: