Alur cerita The Lost Java yang
cepat dan mengalir membuatku habis membacanya dalam 3 jam. Semua terangkai
dalam serunya kisah perjuangan ilmuwan dari berbagai negara yang bersatu untuk
menaklukkan atap langit Antartika, hingga misi penyelamatan dunia dari
mencairnya es di kutub selatan dan perlawanan terhadap konspirasi intelijen
internasional. Tanpa terasa mengkuliahi, banyak informasi yang kudapat tentang
ancaman pemanasan global yang menenggelamkan pulau-pulau kita.
Jika Habiburrahman
El-Shirazy menulis tentang sains dan isu perubahan iklim dalam novelnya, inilah
karya yang akan ditulisnya.
Penulis beberapa
buku kimia
Luar biasa! Novel yang sangat pantas
untuk diapresiasi. Keindahan ilmu pengetahuan, ketegangan dalam petualangan,
serta ketulusan dari sebuah rasa cinta menjadi kekuatan menakjubkan dari novel The
Lost Java. Kun Geia dengan lugasnya menyusun komponen-komponen itu hingga
menjadi sebuah formula yang mampu membuat siapa pun yang membacanya penasaran
dan ingin segera menyelesaikan hingga lembar terakhirnya.
Rasakanlah sendiri
saat membacanya, kejutan-kejutan dalam cerita akan membuat jantungmu berdebar
lebih kencang dan dadamu bergemuruh penuh haru.
Dila Saktika
Negara - Lampung
Penulis beberapa
buku antologi populer
Novel konspirasi memang seksi. Selalu
memikat. Rangkaian kalimatnya menyihir pembaca untuk tak mau lepas dari awal
hingga akhir. Novel ini, menurut saya, betul-betul mengaduk perasaan pembaca.
Meresapinya, membangkitkan nasionalisme dan keimanan secara bersamaan. Kun Geia
seolah kembali ingin menegaskan bahwa Zionis internasional adalah common
enemy bagi semua manusia yang masih bernurani. Dengan alur yang cepat,
adrenalin kita dipacu. Ditambah lagi konflik pribadi dan keluarga yang
mengiringinya dengan dendam dan romantisme, membuat emosi kita diaduk-aduk.
Petualangan Dr.
Gia dan kawan-kawan di Antartika benar-benar mendebarkan sekaligus memukau.
Salut. Angkat topi untuk Kun Geia.
Anugrah Roby
Syahputra - Aceh
Penulis di
sejumlah media nasional dan lokal, juga penulis buku ‘GUE GAK CUPU’
Saya tidak terlalu suka dengan novel,
namun The Lost Java membuat saya tidak bisa berhenti membaca hingga isinya
habis hanya dalam 5 jam. Novel bergenre fiksi ilmiah ini mengangkat kisah para
ilmuwan di Antartika dalam misi penyelamatan bumi dari efek pemanasan global.
Alur ceritanya
cepat. Kental dengan adegan-adegan pemicu adrenalin yang membuat ketegangan tanpa
henti di setiap lembarnya. Novel ini penuh dengan petualangan, benar-benar
menyita ruang imajinasi. Kun Geia membingkai romantika cinta sebagai pelengkap
di antara semua konflik yang disuguhkan.
Andaikan ada yang
berani mengangkat The Lost Java ke layar lebar, tentunya kita akan lebih
tahu bahwa bumi ini sedang di ambang kehancuran. Novel ini hanya untuk mereka
yang peduli dengan kondisi bumi saat ini, esok, dan seterusnya.”
Lusia Seftie Arini
- Medan
“Novel yang rumit, berat, dan
memusingkan!” Bisa jadi itulah yang akan dirasakan para pembaca yang terbiasa
mengonsumsi novel-novel romantis setelah membaca isi novel ini. The Lost
Java bukan novel picisan yang melulu isinya cinta, cinta, dan cinta. Kun
Geia membidik isu global warming sebagai sasaran puncak konflik. Bersama
style genre thriller-nya, dengan berani ia mencoba mendobrak alur
pemikiran para penulis novel tanah air untuk tidak hanya melahirkan karya yang
berkutat di sekitar masalah percintaan saja. I called this one with smart,
cool, and suspenseful novel.
Apakah The Lost
Java merupakan karya terbesar Kun Geia? Read it! And just let your
imaginations flow.
Rini Selly -
Yogyakarta
Kandidat Master of
Science, Universitas Gadjah Mada
Penulis mampu menghadirkan suasana yang
membuat jantung berdetak lebih cepat. Konflik dan romansa cinta yang terbangun
demikian bagus, hadir menguras emosi pembaca. Kepedulian akan ancaman terhadap
keberlangsungan hidup manusia, kisah pendakian gunung es, persahabatan, serta
bahasa-bahasa kimia benar-benar terangkai saling menguatkan dalam sebuah alur
cerita yang luar biasa.
Novel plus
pengetahuan ilmiah. Sukses untuk Kun Geia.
Rusmala Dewi
Jayanti - Palembang
The Lost Java adalah bagian kecil science fiction terlangka
karya anak negeri yang perlahan membuka layar akan kepedulian lingkungan.
Permainan alur dan setting terasa nyata, membuat ingin menyentuh sendiri
dinginnya salju abadi di Vinson Massif. Pesan saya, hati-hati dengan logika
kimia yang dibangun oleh Kun Geia, bisa-bisa alam bawah sadar Anda tersihir.
Eadvin - East
Borneo
Sajian karya fiksi ilmiah dengan bumbu
romantika cinta yang diracik dengan rapi, membuat pembaca tidak akan berhenti
membaca hingga titik terakhir. Novel ini meyakinkanku bahwa pengidap asma pun
bisa menaklukkan puncak tertinggi Gunung Vinson Massif di Antartika.
Rima Rosdiana H.
Y. - Yogyakarta
Novel yang luar biasa, mengungkap
konspirasi-konspirasi kaum Zionis. The Lost Java sukses menciptakan
kejutan-kejutan yang tidak berhasil saya tebak sebelumnya. Saya pun tertipu mentah-mentah!
Novel ini sarat
dengan nilai-nilai keislaman namun tidak terkesan menggurui, melainkan
disampaikan secara apik oleh Kun Geia melalui keteladanan dan interaksi antar
tokoh. Dr. Gia dan para ilmuwan lainnya yang menginspirasi kita untuk memberikan
pembuktian pada dunia bahwa seorang cendekiawan Muslim pun mampu memiliki
andil, kontribusi, dan kebermanfaatan bagi dunia.
Meina Fathimah -
Yogyakarta
Awas hati-hati, novel ini adalah
penjebak, penipu, dan pengecoh! Anda ingin tahu bagian-bagian mana saja yang
akan menjebak, menipu, dan mengecoh? Maka pastikan Anda membaca novel ini
sampai selesai. Namun yang pasti, Anda tidak akan terjebak, tertipu, dan
terkecoh dengan membeli novel ini.
Wahu Sejati R. -
Medan
Kun Geia piawai memainkan emosi
pembaca. The Lost Java membuat saya tidak ingin berhenti membacanya
sebelum tamat. Alurnya begitu cepat, konfliknya menguras adrenalin. Saya yakin
dan berdoa, Kun Geia bakal menjadi novelis thriller yang sukses di dunia pernovelan
Indonesia. Kalau boleh mimpi, jika The Lost Java suatu saat difilmkan,
aku bersedia menjadi tokoh utamanya. ^_^
Ridwan Kharis –
Purworejo
Novel karya Kun Geia ini berjudul The
Lost Java. Mmm, kok dari judulnya kayak feel romance gitu yah. Eits,
tapi jangan salah, novel ini malah menghadirkan sebuah genre fiksi ilmiah yang
diramu dengan bumbu-bumbu yang apik di dalamnya. Ada cerita dari sisi keilmuan,
berpadu dengan adegan ketegangan pemicu adrenalin plus sebuah kisah cinta yang
memperapik novel ini.
Harian Pagi Padang
Ekspres
Setiap kita punya gambaran masa depan
tentang hidup kita sendiri, tentang karir, pendidikan, maupun keluarga. Namun
tahukah kita masa depan Indonesia? Masa depan pulau Jawa? Siapa sangka jika di
masa depan pulau terpadat di dunia ini akan tenggelam?
Novel The Lost
Java menggambarkan bagaimana ilmuwan Indonesia di masa depan berjuang
menciptakan sejarahnya sendiri, melawan hegemoni global dan diktatorisme barat.
Dengan gaya bahasa lugas dan cerdas, Kun Geia membawa kita ke puncak Gunung
Vinson Massif‒Antartika, ke Tel Aviv‒Israel, London,
hingga ke perkampungan di Yogyakarta. Alur yang tajam dan latar yang kuat
ditambah dengan data-data fantastis, membuat kita terus tertarik ke dunia
petualangan seru.
Selamat, Anda
telah menjadi pembaca berkualitas!
Ashif A. Fathnan,
Taichung City - Taiwan
Penikmat sastra
dan kandidat Master of Science
Asia University,
Taiwan
The Lost Java, memadukan kemajuan sains
dengan konspirasi politik global. Saya sangat menikmati konflik yang diangkat
novel ini.
W. D. Yoga
Penulis novel fantasi ‘LEDGAARD’
Saat membaca tulisan awal novel ini,
dua kata yang terlintas adalah cerdas dan detail. Scientific feel-nya
sangat dapat. Dahsyat dan Menginspirasi. Sebagai seorang yang belajar sains,
tulisan ini membawa ke ranah yang saya inginkan.
Nurma Yunita Indriyanti
Kandidat Doktor,
Faculty of Chemistry and Pharmacy, University of Muenser, Germany
0 komentar:
Posting Komentar