MELATI [12]: BERJUTA CERITA DI KOTA ISTIMEWA_NOSTALGIA MELENYAPKAN PULAU JAWA DARI PETA DUNIA

05 Agustus 2012


by Norma Keisya Avicenna on Wednesday, August 1, 2012 at 10:49am ·
Bertepatan dengan tanggal 12 Ramadhan 1433 H, Nungma juga ingin mengenang episode mbolang  di Tlatah Ngayogyakarta tanggal 12 Juli silam.

Kamis, 12 Juli 2012
Pagi itu Nung dan sahabat mbolang Nung –Fathim- berencana akan touring ke Jogja, motoran berdua. Jam 08.15 kami berangkat, start dari kostnya Nung. Perjalanan selama kurang lebih satu jam kita tempuh dengan sangat menyenangkan. Benar-benar menyatu dengan alam dan nge-friend dengan suasana jalanan. Hehe...

Tujuan perdana kita, di belokan Janti. Di sana kita bertemu dengan Inta yang diantar oleh ibuknya Kang Saka. Ya, waktu itu masih liburan sekolah. Dan aku ingin menepati janji untuk menemani adiknya Kang Saka itu mbolang edukatif di Taman Pintar Jogjakarta. Asyiiik... ^_^. Berangkatlah kita bertiga ke Taman Pintar (Nung, Fathim, dan Inta). Sesampai di Taman Pintar, hm... banyak pengunjung euy! Ramai jiddan! Ya tak apalah, bermain sambil belajar tetap menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan. Apalagi bersama Inta yang super ngegemesin. Hihi. Tak lupa foto-foto deh, meski episode narsis kita kurang puas karena kamera itu baterainya habis... (ngekngok! Nung dah berusaha cari penjual Alkaline tapi ternyata kagak ada. Yaseudah deh...)

Setelah puas berkeliling dan “membaca”, kita pun ke food court untuk makan siang. Lagi-lagi, Inta ngegemesin. Seneng deh lihat tu anak makan, apalagi pas tak tambah nraktir burger. Hehe. Jian, ajar-ajarane mas e mesti... :p Tak lupa, aku pun beli kentang goreng, camilan favorit  yang nyummy ituh...

Lanjut sholat Dhuhur dan kita pun kembali melanjutkan petualangan jelajah Jogja siang itu. Tujuan selanjutnya: Gedung Bhakti Wanitatama, sebelahnya UIN SUKA. Ehm, Nung belum cerita yak... Dari Solo aku tuh berbekalpeta Jogja. Asyik ternyata mbolang di Jogja bawa peta. Hihi. Dan Alhamdulillah, tadi kita nggak pake adegan nyasar (hampir ding!). Dan petanya sangat bermanfaat sekali. Hehe. Peta itu sudah pernah aku gunakan saat magang sebulan di Jogja tahun 2008 silam.

Lanjut, sampailah kita di event “JOGJA MUSLIM FAIR 2012”. Kamera pun sudah terisi Alkaline baru yang siap mengabadikan aksi ugal-ugalan kita bertiga. Tujuan utama kita ke sini memenuhi undangan (halah) dari sahabat hebatku yang sangat arrogant itu (hehe), KUN GEIA. Nanti jam 15.30 akan ada bedah novel THE LOST JAVA bertajuk: MELENYAPKAN JAWA DARI PETA DUNIA
sekaligus launching penerbit IG Press. Tapi, ada misi lain juga, ada amanah yang harus Nung laporkan kepada pihak IG Press.

Sesampai di lokasi, malah ketemu Wahab cs di bagian informasi. Nung, Fathim, dan Inta pun melanjutkan ekspedisi menjelajah dari satu stand ke stand lainnya. Hah, kalau lihat buku tuh jadi lapar mata. Hihi. Tahan, Cenung!*sambilkedipkedipinmata. Stand yang paling asyik tuh pas aku sama Inta bikin tulisan nama. Hihi.Trus Inta nunjukin ada hiasan lucu dengan gambar Doraemon. Beli deh! Berdua heboh sendiri dan Fathim hanya senyum-senyum sambil motret-motret melihat aksi kita.

Di salah satu stand, akhirnya aku menemukan sebuah novel yang selama ini aku cari. Novel bersampul hijau karya Tasaro GK yang pernah menemaniku mbolang di ibu kota. Novel yang sangat bersejarah dalam hidupku. Hehehe... ^_^ Horeee, akhirnya punya juga tu novel.

Saat lagi asyik milih buku, ada SMS masuk: “Dah di lokasi?”. Langsung tak bales: “Sudah. Namamu dipanggil terus tuh, kayak bocah ilang. Hihi...”
Ya, dari tadi kita datang bagian informasi dah heboh ngumumin kalau akan ada bedah novel The Lost Java bersama penulisnya di panggung utama Jogja Muslim Fair sore itu.

Setelah “dipaksa puas” wisata intelektualnya, kita pun menuju bagian informasi yang berlokasi di belakang panggung. Makan ice cream dulu di situ. Hihi. Kang Kun Geia dan para rekan IG Press juga sudah duduk-duduk di kursi. Bentar ya, ice creamnya nanggung... :) eh, ada adegan di mana aku ketemu dengan seorang akheat yang sangat ingin bertemu denganku dan akupun sangat ingin bertemu dengannya. Sore itu, atas izin-Nya terjadilah sebuah pertemuan yang sangat istimewa. Diary Ramadhan terakhir punberpindah ke tangan dia... So sweet banget lah!

Ba’da Ashar kita ngumpul-ngumpul di deret kursi belakang. Ngobrol dengan Kang Salman dari IG Press (selaku Tim Management TLJ dan pihak penerbit... ^_^). Urusan deal dan clear, acara bedah TLJ pun dimulai.

Bedah TLJ
MC pun mengawali dengan perkenalan dari pihak penerbit IG Press dengan hasil karya perdananya yaitu novel The Lost Java (hm, info terupdate: bulan Ramadhan ini TLJ akan menjalani serangkaian proses CETAKAN KEDUA!). Kang Salman juga menginfokan tentang lomba bedah novel TLJ yang berhadiah total 3 juta. Info lengkap juga bisa dilihat di grup “The Lost Java”.

Selanjutnya, memasuki acara inti bedah novel. Didampingi Kang Eka, yang konon beliau berdarah Papua, Kun Geia pun mulai memaparkan tentang TLJ lalu sebagai pembanding seorang penulis senior FLP Jogja, Kang Ganjar Widhiyoga. Kolaborasi yang dahsyat dan mantap banget dah!


Nung banyak dapat pelajaran berharga sore itu terutama ketika kita berkarya kemudian memadukan antara “IMAJINASI” dan REALITA”. Kereeen! (selengkapnya, bisa pinjam catatan Nungma. Hehe...)

Cuplikan TLJ… ^_^

Selama ekspedisi, badai es beberapa kali mengamuk, oksigen minim pada ketinggian, dan suhu -45° C menyengat dengan dinginnya. Longsor es mengincar setiap saat, tebing-tebing tinggi sulit untuk dilewati,hingga jurang curam menganga untuk disebrangi. Namun, dari semua itu, ada hal lain yang jauh lebih mengancam keselamatan tim WAR. Di belakang mereka, sebuah organisasi bawah tanah kliber internasional yang terkenal kejam dan brutal menaiki Gunung Vinson Massif dari jalur daki yang lain. Tujuan mereka satu, merampas formula dari tim WAR dan menggunakannya untuk menguasai dunia demi satu pemerintahan,The New World Order.

Petualangan novel bergenre science-thriller fiction dalam The Lost Java menyajikan tiga komponen yang digarap dengan serius berupa “sisi keilmuan” yang dipadukan dengan adegan-adegan “pemicu adrenalin” yang menyedot habis “rasa penasaran” pembaca di setiap akhir babnya. Dan tentu saja disempurnakan dengan “romantika cinta” yang dibingkai apik dalam konflik yang bertubi-tubi.The Lost Java lebih dari sekedar novel Sci-Fi. Ceritanya dipersiapkan dengan matang. Jadilah alur dalam buku ini penuh dengan jalinan yang sarat ketegangan, menyuguhkan kepuasan tersendiri bagi para pemburu bacaan thriller

BERSAMBUNG…


INFO BEDAH NOVEL “THE LOST JAVA”
Iqra’...! Bacalah!
Perintah itu merupakan kata pertama dari wahyu yang disampaikan Allah Swt kepada Nabi Muhammad Saw. Iqra’ berarti membaca, menganalisa, mendalami, merenungkan, menyampaikan, meneliti, dan lain-lain. Iqra’ mencakup obyek apa saja yang dapat dijangkau oleh kata tersebut. Baik itu “membaca” ayat-ayat yang bersumber dari Allah Swt (Al Qur’an) juga “membaca” hasil karya manusia seperti buku-buku, koran, dan media literasi lainnya.
The Lost Java layak dibaca banyak orang! Karena banyak hal luar biasa yang tersurat maupun tersirat di dalamnya...

“Ada 5 hal yang kugaransikan pada para pembaca dari novel
THE LOST JAVA: Alur Cepat (menguras adrenalin dengan adegan-adegan penuh ketegangan), Konflik Bertubi-Tubi (mengaduk-aduk emosi), Detail Setting (membawa nyatanya tempat ke kepala pembaca), Sains (menawarkan banyak ilmu pengetahuan), dan tentu saja Romantika Cinta (melengkapi harmonisasi cerita). THE LOST JAVA dipersiapkan dengan sangat matang, sebagai persembahan dari seorang anak negeri bagi para pemburu novel science fiction dan thriller.” [Kun Geia, 2012]

Untuk kebutuhan bedah novel THE LOST JAVA dapat menghubungi Tim Management The Lost Java
Contact Person: 085647122033

Agenda September:
Insya Allah, bedah novel TLJ di Palembang dan sekitarnya... bagi rekan-rekan yang di wilayah Sumatra (FLP, komunitas pena, dll) bisa contact management untuk info bedah novel dan pelatihan kepenulisan)

***

 Penari Pena Writing Laboratory akan memberikan langkah-langkah bagaimana melahirkan tulisan-tulisan indah dari jemari Anda, karena tulisan yang indah adalah kejutan magis yang akan membawa setiap pembaca untuk mencintai Anda, ia adalah jemari Anda yang menyentuh hati mereka setelahnya... dengan Writing Lab. Formula "TUJUH RAHASIA PENULIS HEBAT YANG HAMPIR PUNAH".Anda akan segera menyadari bahwa Anda telah DICINTAI pembaca, karena keindahan tulisan Anda yang tercipta dengan menggunakan salah satu dari tujuh formula itu telah MENYENTUH hati mereka…

Management Penari Pena Writing Laboratory
Sonopakis Lor no 362 Kasihan Bantul Yogyakarta.
Email: ManagemenPPWL@yahoo.com 
Contact Person: 08564 7122 033


(ADA APA INI? PENASARAN? Tunggu aksi selanjutnya!)

[Keisya Avicenna, lembar ke-12 Ramadhan]

0 komentar: