GENERASI RABBANI LAHIR DARI BIBIT YANG UNGGUL

18 September 2012




Bismillahirrohmannirrohiim....

Berdiskusi dengannya sangat mengasyikan dan ia pun memberikanku artikel berikut: 

selamat membaca ^_^


--------------

Generasi Rabbani adalah generasi manusia yang beriman kepada Allah, Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wasallam, menjadikan al Qur’an dan al Hadist sebagi rujukan hidupnya dalam segala aspek kehidupan. Kemudian generasi ini diteladani oleh generasi berikutnya (Tabi’ien), kemudian dicontoh lagi oleh generasi berikutnya lagi (Tabi’ut tabi’en). Rasulullah Shallahu 'Alaihi Wasallam menyebutnya sebagai generasi manusia terbaik

 “Sebaik-baik qurun (abad atau generasi) adalah generasi aku (generasi beliau dan sahabat-sahabatnya), kemudian generasi setelah mereka, kemudian generasi sesudah mereka. (HR.Bukhari)

Wahai muslimah, tentu anda dan saya pasti ingin mempunyai anak-anak yang Rabbani, yang sholih sholihah , yang menjunjung tinggi nilai-nilai alquran dan hadits, anak yang berbalut akhlak alquran, sebagaimana akhlaknya Rasulallah. Ketika Aisyah ditanya mengenai akhlak Rasulallah, beliau menjawab akhlak beliau (Rasulullah) adalah Alquran.” (HR Abu Dawud dan Muslim). 

Namun tidaklah mudah untuk mendidik anak-anak kita menjadi berkepribadian Rabbani apalagi di akhir zaman seperti ini. Generasi Rabbani, lahir dari rahim seorang wanita yang sholihah, yang juga memegang teguh Alquran, dan juga terbentuk dari jenis sperma yang berkualitas dari seorang laki-laki sholih yang sangat kuat ketaatannya kepada Allah. Karena itu mari kita belajar dari kisah Rasulallah dan Khodijah sehingga lahirlah wanita yang paling di kasihi Allah, dia adalah Fathimah Az Zahra, dia menjadi wanita teladan sepanjang masa karena keshalihannya dan kecerdasannya.

Fathimah Az Zahra adalah seorang anak dari dua manusia agung yang tidak kita ragukan lagi kesholihannya. Karena itu memilih pasangan (suami/isteri) dengan bibit yang unggul kesholihanya sangatlah berpengaruh akan hadirnya generasi Rabbani. Bahkan tidak hanya sebatas sholih akan tetapi pilih lah pasangan (suami) yang benar-benar terjaga dari memakan harta yang haram, dan syubhat. Karena sperma yang dibuahi di rahim yang akan menjadi janin berkembang dari darah yang dihasilkan dari proses pencernaan makanan. Jadi, sangatlah berbeda sperma yang merupakan hasil dari memakan daging babi, dan meminum minuman keras dengan sperma yang memakan daging sapi, unta, kurma,madu dan jenis makanan yang halal dan membuat ketenangan saraf serta jiwa.

Allah berfirman: dan makanlah makanan yang halal lagi baik (thayib) dari apa yang telah dirizkikan kepadamu dan bertaqwalah kepada Allah dan kamu beriman kepada-Nya”  (terjemah Qur'an Surah Al Maidah: 88)

Dari ayat di atas dapat di simpulkan bahwasanya tidak hanya cukup halal, akan tetapi thoyyib (baik), karena makanan yang halal belum tentu thoyyib. Misalnya: daging kambing adalah makanan yang halal, akan tetapi jika daging ini didapatkan dari hasil rampasan atau mencuri tentunya akan merusak manusia. Jadi makanan yang dimakan oleh orang tua (ibu dan ayah) sangat berpengaruh besar pada masa depan anak kita.

Mari kita simak kisah Rasulallah ketika menerima perintah Allah untuk menjauhi Khodijah selama 40 hari. 
Ketika itu Jibril turun dan berkata kepada Rasulallah: Hai Muhammad, Yang Maha Tinggi mengirimkan salam Nya untukmu dan memerintahkan dirimu untuk menahan diri dari Khodijah selama 40 hari. Sungguh kita mengetahui perasaan Rasulallah yang sangat mencintai Khadijah, pasti sukar untuk melakukan hal itu, tetapi karena demi ketaatannya kepada Allah, Rasulallah melewati 40 hari dengan puasa dan shalat malam. Sementara Khodijah Ridho dengan ketetapan Allah. Inilah ciri-ciri wanita sholihah, ia ridho dan mendukung suami nya selagi dalam ketaatan. Selama 40 hari di tinggal oleh suaminya Khodijah sangat menjaga kesuciannya, ketika malam datang dia mengunci pintu dan menghabiskan malamnya  dengan mendirikan shalat. Pada akhir hari ke 40, Jibril turun dan berkata kepada Rasulallah: Wahai  Muhammad Yang Maha Tinggi mengirimkan salam untuk mu dan memerintahkanmu bersiap untuk penghormatan dan hadiahNya. Pada saat itu Jibril turun membawa pinggan dan berkata: Hai Muhammad, Tuhanmu memerintahkan untuk membatalkan puasamu dengan makanan ini. Lalu beliau membuka pinggan nya dan menemukan setandan kurma dan seikat anggur, beliau makan dan minum secukupnya. Setelah itu Rasulallah bersiap diri untuk melaksanakan shalat, lalu Jibril berkata: sholat terlarang bagimu hingga engkau pergi ke rumah Khodijah dan berhubungan denganya karena Allah hendak menciptakan keturunan mulia darimu malam ini. Maka di malam itupun Rasulallah menyalurkan spermanya di rahim Khodijah. Sperma yang berkualitas  dihasilkan dari makanan langit (Surga), dan terlahir dari sperma itu seorang Fathimah Az Zahra.

Dari kisah ini, dapat kita simpulkan Allah memerintahkan Rasulallah agar menjauhi Khodijah agar kerinduan dan hasrat beliau pada khodijah meningkat, Rasulallah lebih banyak ibadah dan berdoa agar mendapat kesucian lebih tinggi , karena itu pengaruh makanan dan suasana kejiwaan orang tua selama berseggama berpengaruh besar pada perilaku sang anak kelak. Dan hasrat yang tulus, akhlak dan kesabaran orang tua berpengaruh pada penampilan  serta kecerdasan anak.

Generasi Rabbani,lahir dari bibit yang unggul, dari rahim seorang muslimah yang mencintai Allah, KekasihNya dan alquran, tidak harus mencari pasangan yang hafizh atau hafidzah. Yang penting sesorang itu sangat mencintai Alquran, punya komitmen bersama alquran, lisannya, akhlaknya, jiwanya terpelihara oleh alquran, belum ada jaminan hafizh/hafizah sudah melekat alqurannya sampai mendarah daging. Ya Allah kami berlindung dari hafalan alquran yang hanya sebatas kerongkongan padahal kami membaca kitab MU…Semoga semakin banyak generasi Rabbani yang terlahir. Aamiin……
 ------------

 Tulisan oleh :  Annisa_insan dhoif

[dari blog mbakku cinta, Purnama Madinah]

0 komentar: