Laksana pagi di jemput merdunya
kicau burung di sinari kehangatan mentari.. Inilah romantisme kemewahan pagi.
Sesampainya petang menjelang, di lepas senyum mentari di ujung senja, sesaat
kemudian sang bulan bersolek diantara tebaran bintang-bintang, sangat
menenangkan jiwa, memahat sebuah kata demi kata saling menyejukan, merajut rasa
dalam sebuah mimpi bersama, inilah romantisme persahabatan yang terbalut dalam
indahnya ukhuwah…teriring kilau romantisme merajut mimpi!
Romantisme sejati adalah saat-saat
bersama Allah swt, Sang Maha!
“Ketika engkau terhimpit dan terlilit oleh problematika
kehidupan, sesungguhnya, yang dapat membuatmu bertahan adalah harapanmu, dan
sebaliknya, yang akan membuatmu kalah atau bahkan mematikan daya dan energi
hidupmu, adalah saat di mana engkau kehilangan harapan. Maka, ketika engkau
berdoa kepada Allah SWT, sesungguhnya engkau sedang mendekati sumber dari semua
kekuatan, dan apa yang segera terbangun dalam jiwamu adalah harapan. Harapan
itulah yang kelak akan membangunkan kemauan yang tertidur dalam dirimu. Jika
kemauanmu menguat menjadi azzam (tekad), itulah saatnya engkau melihat
gelombang tenaga jiwa yang dahsyat. Gelombang yang akan memberimu daya dan
energi kehidupan serta menggerakkan segenap ragamu untuk bertindak. Dan, apa
yang engkau butuhkan saat itu hanyalah : mempertemukan kehendakmu dengan
kehendak Allah melalui doa dan tawakkal.”
Romantisme yang sungguh luar biasa!
Sebuah kalimat yang saya tuliskan di ALBUM KENANGAN SMANSA 2005/2006 :
“Hidup memang penuh dengan goresan warna. Jadikan hidup ini selalu penuh
dengan harapan baik kepada Sang Pemilik Jiwa. Bersiaplah menghadapi putaran
waktu, hingga setiap langkah dan helaan nafas senantiasa bernilai ibadah
kepada-Nya..”
“Sebuah
rumah yang senantiasa dimetaforkan sebagai surga, tempat kenikmatan paripurna.
Sebagai angan tentu saja ideal, dan sesuatu yang ideal biasanya tetap melangit.
Meskipun demikian, bukan berarti kita tak mampu menariknya mendekat ke bumi.
Langit merupakan padang gembala ideal-ideal yang terus membuat kepala
mendongak. Namun, dari sanalah justru ada mimpi yang terus menggelorakan gerak
hidup untuk meraihnya"
SAKINAH, MAWWADAH, WAROHMAH, DAKWAH, dan AMANAH!
SAKINAH, MAWWADAH, WAROHMAH, DAKWAH, dan AMANAH!
NOVEMBER
[N]iat
lurus, aksi serius, doa dan tawakkal tak pernah putus
[O]ptimis
untuk akhir yang manis
[V]isi
dan misi tertinggi tuk raih ridho Ilahi
[E]nergi
dahsyat tuk episode terhebat
[M]enapak
langkah baru untuk jejak-jejak super seru
[B]erbekal
semangat raih sakinah, mawadah, rohmah, dakwah, dan amanah
[E]nergi
cinta dari-Nya tuk teladani Rasul mulia
[R]umah
tangga yang menjelma istana berlabel “IPK”
0 komentar:
Posting Komentar