MENJEMPUT INSPIRASI DENGAN MENGIKAT MAKNA [FLP Pelangi Solo Raya_5]

27 Januari 2011



by Norma Keisya Avicenna on Monday, January 24, 2011 at 11:20am

Bismillahirrahmanirrahim...



Sejenak diri ini ingin menceritakan proses pembuatan PR dari FLP Pelangi pekan lalu untuk dikumpulkan pada hari Ahad ini. Sudah sejak Ahad lalu, kondisi fisik saya agak sedikit ‘ngedrop’. Flu berat. Parah-parahnya saya alami dari hari Senin-Rabu. Tapi prinsip saya sakit itu tidak boleh dikeluhkan, tapi harus dikalahkan. Meski terkadang kepala ini rasanya beraaaat bangeeet n senut2 gimana gitu ditambah hidung jadi “merah merona” (hihihi) tapi saya tetap memaksakan diri ini untuk beraktivitas, baik ngajar di GO maupun merampungkan beberapa amanah pekan ini. Alhasil, Sabtu malam saya benar-benar baru bisa menyentuh doralepito untuk fokus menyelesaikan PR. meski terkadang di sela-sela ngajar pas di GO, saya sempatkan untuk mencoret-coret kertas. Buat apa? Buat nggambar…lho?? Enggak ding…buat menyempurnakan outline naskah saya untuk Pelangi. Hehe…



Ba’da Isya’ saya mulai fokus untuk membuat ikhtisar 3 buku sekaligus memperbaiki ketikan pekan kemarin. Setengah jam selesai. Kemudian membuat outline final. Diiringi musik yang “menghentak dan penuh semangat” dari para munsyid yang cukup menginspirasi saya…karena saya tipe pembelajar VAK. Visual-Auditori-dan Kinestetik. Hehe…3-3 nya!!! Tapi yang lebih dominan yang Auditori. Selain sambil mendengarkan tembang2 nasyid itu, tadi sore saya sempat beli beberapa jenis camilan ada yang manis ada yang gurih/asin.. jadi nulisnya sambil ngemil. Hehe….kan logika tanpa logistik bagai sayur tanpa garam…haiiyaah..



Outline final selesai, kemudian saya coba merangkai-rangkai bahan yang sudah saya punya untuk mencoba memulai menulis salah satu sub bab dari outline itu…hm, bukan suatu hal yang mudah. Mencoba membangun ruang privat untuk diri sendiri dulu….^^v. seolah-olah apa yang saya tulis itu untuk diri saya sendiri dulu. Malam semakin larut. Kost-an sepi banget. Malam itu cuma ada 3 orang yang tersisa termasuk saya di lantai 2. Anak-anak lantai 1 dan lantai 3 pada mudik karena kebetulan memang lagi liburan kuliah. Akhirnya saya coba mengumpulkan semua dulu, saya niatkan besok ba’da tahajud akan saya lanjukan dan selesaikan. Mendengarkan satu nasyid favorit “Insya Allah”-nya Maher Zain…kemudian bersiap untuk muhasabah dan tidur…jam di HP tepat jam 22:22. Angka yang fantastis….Zzzz…



****

Masih dini untuk disebut pagi…



Alhamdulillah, ketika membuka mata Allah SWT masih berkenan menitipkan ruh ini pada raga sesosok manusia bernama Norma. Melihat jam di HP…02:22. Hm, lagi-lagi angka yang fantastis…Alhamdulillah, bisa bangun sebelum alarm HP berbunyi (biasanya alarm berbunyi jam 02:30).



Keluar kamar, hm…dingin banget….coz lantai 2 ruangannya ada bagian yang terbuka sehingga setiap hari kita bisa menikmati senja di ufuk barat atau pesona langit malam saat kita mendongakkan kepala. Tempat favorit lah…



Air wudhu yang menyejukkan….setelah itu sempat bikin puisi dulu tyuz diSMSkan ke beberapa orang, mengajak untuk “tahajud yuk..” ^^



Ba’da Tahajud dan serangkaian ibadah lainnya, saya menyalakan doralepito kembali. Mengetik, mencoba merangkai kata sampai Subuh….Ba’da Subuh PR itu baru benar-benar selesai. Alhamdulillah…tinggal di print deh!!!! Semoga pertemuan Pelangi hari ini semakin penuh warna….



***

Pertemuan Bassic Terakhir FLP Pelangi Solo Raya

Ahad, 23 Januari 2011. Ruang Multimedia SMP Muhammadiyah 7



Siang itu sang kepala suku FLP Pelangi Solo Raya (Kang Fachmy Casofa) kembali memberikan motivasi dan membagi ilmunya kepada kita. Pembahasan kali ini tentang MENJEMPUT INSPIRASI DENGAN MENGIKAT MAKNA.



Kenapa kita gak produktif? Apakah inspirasi itu datang dengan sendirinya ataukah perlu kita jemput? Ya, kadang inspirasi memang datang dengan sendirinya dan setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda untuk menjemput inspirasi.

Nah, sekarang…bagaimana cara kita MENGIKAT MAKNA agar dapat MENJEMPUT INSPIRASI?



A. Makna tentang Diri

* Mengikat makna tentang diri sendiri (bersifat individual). Coba sesekali menulis di blog, di catatan harian, atau mungkin di FB (keunggulan FB feedbacknya cepet tapi pendalaman makna pembaca kurang). Beda dengan blog, yang bisa diakses dan direfresh setiap saat.
* Sebenarnya kita tidak pernah kehabisan waktu untuk menulis ketika kita mampu dan berani mengexplore diri kita sendiri. Kita akan menemukan sesuatu yang baru, memantik ide dan membuat pribadi kita menjadi dewasa dan berkembang
* Menabung inspirasi sebanyak2nya, kemudian kita olah…



B. Makna tentang Kehidupan

* Bersifat hal-hal di luar kita. Mungkin kondisi di sekitar kita, lingkungan dimana kita berada, dll.



C. Mengikat Makna dari Aktivitas Membaca

* Paling penting dan paling banyak menghasilkan inspirasi

1. Mengagendakan aktivitas membaca.
2. Membaca tidak harus buku.

* Ada suatu event namanya : One Hundred Book Challenge. Memaksa anggotanya untuk membaca 100 buku dalam satu tahun. 8 buku dalam waktu satu bulan. Dari event itu kita bisa belajar dan termotivasi untuk menaikkan standarisasi dalam membaca buku.
* Dalam membaca, setiap orang pasti mempunyai tingkat “Interest” yang berbeda-beda.
* Ada banyak hal dalam kehidupan ini yang bisa kita baca. Seperti : buku, koran, majalah, blog, film, perjalanan, televisi.
* Menemukan gagasan baru dengan gagasan yang sudah ada kemudian kita olah.
* Bagaimana agar aktivitas “MEMBACA” itu menjadi efektif ? Jawabnya : Diagendakan setiap hari. Misalnya : buku (Ahad), koran (Senin), majalah (Selasa), blog (Rabu), film (Kamis), perjalanan (Jumat), televisi(Sabtu).
* Misalnya pasca melihat film kemudian kita menuliskan resume film yang tadi kita lihat, ketika menulis langsung pasca melihat keuntungannya emosi kita masih terbentuk, kita bisa menuliskan apa saja yang terlintas dalam pikiran dan perasaan kita dan kita tidak perlu menggabungkan dengan teori-teori yang lain. Menulis aja gitu…(flow lah…^^)
* Aktivitas “membaca” itu harus teragendakan dan terencana dengan rapi. Always by planning bukan by accident. Kita bukan dikendalikan waktu tapi kitalah yang mengendalikan waktu. Semuanya memang membutuhkan pembiasaan. Awali dan biasakan menulis hal-hal yang sederhana, dan dirasakan…



Setelah pemberian “suplemen” dari kepala suku selesai kemudian kita dikelompokkan sesuai warna Pelangi. Ada merah, kuning, hijau, biru, ungu. Kemudian kita dapat tugas untuk menuliskan di secarik kertas, menjawab 3 pertanyaan yang Kang Sofa ajukan :

1. Bagaimana perkembangan kemampuan menulis selama 4x pertemuan dalam WRITING CAMP FLP Pelangi ini?

2. Saran dan kritik untuk pelatihan ini !

3. Harapan pribadi setelah ikut pelatihan ini !

Sambil menikmati camilan yang ada (ada 2 biji pisang godhog, kacang goreng, bakpao gemuk, n teh panas…) kita-kita asyik mengungkapkan semuanya dalam secarik kertas. Berkontemplasi dengan aksara euy…



Setelah itu, anggota dalam tiap kelompok warna dipanggil satu per satu oleh kepala suku untuk diadili dan mempertanggungjawabkan apa yang sudah mereka tulis. Haiyyaaah…intine kalau mau curhat ma kepala suku selama proses penggarapan naskah ya dipunsumanggakaken…^^v. mpe merah merona dah…



Sambil nunggu giliran ‘eksekusi’, saya dan tim Kuning saling diskusi n saling baca naskah. Ada mbak Ivon, mas Dwi, dan Mbak Santi. Lagi-lagi jadi yang termuda. Wkwkwkwk….setelah dirasa cukup, kita beredar dewe-dewe. Nung gabung ma duo unyu “Diah Cmut n Ayu”. Kita berunyu2 ria dengan berkreasi dengan kertas lipat. Belajar ORIGAMI. Bikin burung…dasar anak-anak TK Pelangi. Ahihihi…Mbak Santi, Pak Wiwit, Mbak Eka, Mas Dwi juga pada ikutan. Ba’da Ashar, kegiatan kembali berlanjut….Seru banget lah!!!



Bahagianya bersama PELANGI….

“Sepertinya warna bukan hanya milik kita. Ia milik semua orang. Pelangi tak hanya hadir untuk satu dua mata. Ia muncul untuk menutup rintik, mengabarkan indahnya paduan warna, untuk siapa? Untuk yang bertanya tentang akhir dari air mata langit…”




Semoga begitu pun dengan kita dan karya-karya kita…Semoga kita mampu menghasilkan karya yang bermanfaat dan mencerahkan. Senantiasa kita luruskan niat-niat kita….SEMANGAT KELUARGA PELANGIKU!!!



Hari ini yang hadir : Kang Sofa, Mas Dwi, Mas Sururi, Pak Wiwit, Pak Beny, Nungma, Diah Cemut, Aprisa Ayu, Mbak Fuah, Mbak Santi, Mbak Eka, Mbak Ummi, Mbak Nury, Mbak Ivon, Mbak Anik, Mbak Fitri



Yang gak hadir : Mas Aris El Durra, Mas Dwi, Bunda Eny, Erny Ratna, Mas Hery, Mbak Amrih, sapa lagi ya???



CU next week….



[Keisya Avicenna]

0 komentar: