“MENCINTAI KEHILANGAN” [Love U, Te….]

18 November 2010




Hidup di dunia tidaklah kekal. Kalimat yang mengawali tulisan ini. Apa yang kita miliki tidak selamanya akan terus menjadi milik kita. Demikian halnya setiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita…ada kelahiran, selalu diiringi dengan kematian. Dari sana kita belajar tentang ‘mendapatkan’ atau sebaliknya, ‘kehilangan’, hm…begitulah hakikat hidup!!! terkadang kita sebagai manusia terlalu mengikuti ego dan hawa nafsu untuk memiliki sesuatu, atau menambah jumlah sesuatu kepemilikan, sehingga kita pasti pernah melakukan hal yang tidak sepatutnya untuk mencapai yang kita inginkan, ketika kita begitu mencintai sesuatu akan terasa sedih ketika kita kehilangannya. Karena setiap manusia pasti pernah mengalami kehilangan. Kita bisa saja kehilangan materi, jabatan, kesehatan, dan cinta. Bahkan, keberhasilan yang dicapai seseorang

Kehilangan memang menyedihkan tapi kita tidak bisa menghindari itu. Jangan pernah disesali dan ditangisi kehilangan itu. Tapi renungilah, buatlah perbandingan dengan kondisi sebelumnya. Hitunglah dan ukurlah porsinya, seberapa besar kamu kehilangan dan seberapa besar yang kamu dapatkan.

Jangan pernah terlena dengan sebuah kehilangan apalagi yang hilang itu materi atau kebendaan. Jangan pernah menangis atau menjerit bila yang hilang itu adalah sesuatu yang memang akan hilang pada saatnya. Lakukan yang seharusnya kita lakukan, berbesar hatilah dan persiapkan diri kita untuk kehilangan itu. Dalam hidup, suatu hal akan muncul dan akan pergi pada waktunya nanti. Tak ada yg abadi di dunia ini. Kehilangan akan membuat kita merasa rapuh tapi disisi lain kehilangan bisa membuat kita tegar.

Yang perlu kita lakukan saat kehilangan adalah, INTROSPEKSI DIRI!! MUHASABAH… Apakah kita pernah mengambil hak orang lain, sehingga Tuhan mengambil hak kita secara paksa. Sadari apakah kehilangan membawa manfaat contoh ketika seseorang kehilangan pekerjaan, ternyata setelah proses kehilangan itu dia menjadi seorang pengusaha sukses….karena dia berusaha untuk tidak meratapi episode kehilangannya…kerena dia terus berusaha untuk OPTIMIS dan BANGKIT!!! Dan ingat walau dalam keadaan kehilangan akan lebih menyejukan hati jika kita berusaha mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

Kehilangan adalah sebuah proses yang harus dilalui dalam perguliran kehidupan. Memang, sesungguhnya apapun yang ada pada kita selama hidup di dunia ini tiada yang abadi. Karenanya, mungkin kita harus belajar untuk menerima kehilangan. Mempersiapkan diri agar mampu menyiasati segala bentuk kehilangan yang bisa kapan saja terjadi pada hidup kita. Karena tak ada yang mampu menjamin hari esok, yang dapat kita lakukan hanyalah cermat meminimalisir risiko kehilangan, supaya kita masih kuat melangkah ketika ada sesuatu yang diambil kembali dari kita. Semoga kita bisa menghadapi kehilangan jika sewaktu-waktu ia datang menghampiri.

Tetapi sesuatu yang hilang belum tentu meninggalkan kekosongan, karena jejak-jejak yang ditinggalkannya tak pernah benar-benar hilang. Maka, mari belajar untuk mencintai kehilangan itu, karena ia adalah bagian alamiah dari hidup. Kehilangan membuat banyak pelajaran dan pengalaman baru buat kita agar kita dapat menerima dengan baik proses itu, menerima diri kita sendiri, kata orang bijak, manusia tak memiliki apa-apa kecuali pengalaman hidup. Bila kita sadar kita tak pernah memiliki apapun, kenapa harus tenggelam dalam kepedihan yang berlebihan ketika kita kehilangan. Kemenangan hidup bukan berhasil mendapat banyak, tetapi ada pada kemampuan menikmati apa yang didapat tanpa menguasai.

Dalam setiap kehilangan ada pembelajaran yang membuat jiwa makin dewasa atau mungkin menjadi sebuah proses lepasnya sebuah ego dalam diri.

[terima kasih untuk catatan Bp. Erwin Arianto,SE dan Theory of Happiness nya para pakar psikologi…]

***
“Sayangnya…kehilangan bukan hanya soal normatif, ia juga bicara tentang perasaan. Meskipun begitu kuatnya rasio ini berpijak bahwa satu kehilangan akan tergantikan dengan perolehan yang lain, tapi kenapa begitu sulit merelakan yang hilang…”

“Rasa kehilangan hanya akan ada jika kau pernah merasa memilikinya.”
***

Buat My Best Friend “Si Te”…
catatan ini juga mengingatkanku pada sebuah peristiwa yang tak akan pernah bisa kulupakan seumur hidup…peristiwa kecelakaan tanggal 18 Agustus 2006, yang membuatku harus merasakan ‘kehilangan’ dan rasa trauma itu masih membekas sampai sekarang…karna tidak hanya kehilangan dari segi ‘fisik’ yang kurasakan tapi kehilangan sebuah ‘keberanian’…hehe…tapi sampai detik inipun aku masih terus berusaha mengikis rasa ‘kehilangan’ itu…tetap OPTIMIS Te!!! Jadikan episode ini sebagai upaya membuat diri kita semakin KUAT dan TEGAR dalam menghadapi setiap problematika kehidupan…

***
Karena kesedihan itu indah, manakala kita mampu menyikapi lapis demi lapis hikmah yang tersembunyi didalamnya. Meski demikian kita harus berjuang untuk mendapatkan keindahan di balik setiap kesedihan. Meski kita harus berjuang untuk mengalahkan fikiran negatif dan sempitnya akal dan nafsu kita yang sering kali membujuk kita untuk lunglai, lalu terpuruk dalam kesedihan.

Kesedihan itu indah, karena Allah Swt Maha dalam setiap kehendak-Nya.....

“Hiduplah dengan jiwa dan logika untuk sekarang ini. Masa lalu tak akan kembali. Masa yang akan datang adalah mimpi. Cinta adalah hari ini, saat ini, detik ini. Cinta adalah masa yang kita jalani sekarang ini. Cinta bukan rasa takut dan pasungan kebodohan masa lalu. Cinta bukan Impian Tak memBumi masa yang akan datang. Cinta adalah saat ini…Ya, cinta adalah sekarang ini dan detik ini”

Dan inilah bukti cinta Allah kepada setiap makhluk-Nya untuk menguji seberapa besar kadar kecintaan kita kepada-Nya!!

So, HAPUS AIR MATAMU dan ganti dengan SENYUM PENUH HARAPAN!!!

Terima kasih Ya Rabbi, untukMu PUNCAK SEGALA CINTA!!!
***
Seiring hangat mentari ramah memelukmu…
Berteman hembusan sang bayu yang menyejukkan kalbu
Terhampar cakrawala membentang menawan
Khusyuk, sujud syukur atas nikmat dan karunia-Nya
Jadilah kau setegar karang di lautan
Tak gentar hadapi amukan badai di hadapan
Jadilah kau sekokoh gunung yang tegak berdiri gagah…
Tak goyah kala deru sang bayu mencoba buatmu patah
[Love U Te….By : Keisya Avicenna “TIM AMBRE”]

0 komentar: